Mohon tunggu...
Adi Prayuda
Adi Prayuda Mohon Tunggu... Dosen - Seorang dosen, penulis, dan murid meditasi

Seorang Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Al-Azhar, yang juga merupakan pemandu meditasi. Penulis berbagai buku self development dengan pendekatan meditasi (Jeda).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Meningkatkan Kunjungan Desa Wisata di NTB Melalui Pemasaran Berbasis Cerita

25 Agustus 2024   16:49 Diperbarui: 25 Agustus 2024   17:22 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Peran Strategis Storytelling dalam Meningkatkan Daya Saing Ekonomi

Lebih lanjut, penelitian oleh Clara Bassano dan rekan-rekannya (2019) dalam jurnal "Storytelling about places: Tourism marketing in the digital age" menekankan peran strategis storytelling dalam mendefinisikan identitas suatu daerah dan meningkatkan daya saing ekonominya. 

Storytelling yang efektif dapat memperkuat hubungan dengan pelanggan, meningkatkan kepercayaan, dan menciptakan peta partisipatif yang menghubungkan cerita-cerita tempat yang dapat dikunjungi. Ini berarti bahwa desa wisata di NTB harus fokus pada penceritaan yang autentik dan relevan untuk menarik perhatian wisatawan dan memperkuat citra destinasi.

Implikasi dan Rekomendasi

Dari berbagai hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran berbasis cerita merupakan strategi yang sangat relevan untuk meningkatkan kunjungan ke desa wisata. 

Masyarakat desa-desa wisata di NTB perlu mengidentifikasi cerita-cerita unik yang mereka miliki, baik itu terkait sejarah, budaya, atau keindahan alam, dan memanfaatkan cerita tersebut dalam kampanye pemasaran mereka. Selain itu, melibatkan wisatawan dalam proses penceritaan dan mendorong mereka untuk berbagi pengalaman mereka secara digital juga dapat memperkuat daya tarik desa wisata ini di mata calon pengunjung lainnya.

Dengan demikian, penerapan storytelling dalam pemasaran desa wisata bukan hanya akan membantu dalam menarik lebih banyak pengunjung, tetapi juga akan memperkuat hubungan antara desa wisata dan wisatawan, menciptakan pengalaman yang lebih bermakna dan mendalam. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun