Mohon tunggu...
Adi Prasetyo
Adi Prasetyo Mohon Tunggu... -

An educator, tukang kompor, and education enthusiast.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Let Go [Bagian Pertama dari Move On 3 Langkah]

27 Maret 2017   12:27 Diperbarui: 27 Maret 2017   12:59 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Blog #11

Mas Adi, tolong ajarin saya move on dong… Saya sulit move on nih.

Sulit move on, atau emang gak mau move on?

Sulit aja sih…

Sulit move on, atau gak mau move on?

Yaa sebenernya sih, bla bla bla bla bla… *kemudian curhat

Bagi kaum muda yang sedang giat giatnya bekerja dan ber asmara ((duh bahasanya)), move on adalah suatu keadaan yang menghantui. Tidur tak nyenyak, makan tak enak, bekerja pun serasa tak semarak. Semua hanya karena senyumnya yang masih membayangi setiap langkah. Halah.

Dan move on ini bukan hanya terikat dengan persoalan asmara saja sebenernya, banyak hal yang memerlukan kita untuk move on. Move on dari kekecewaan, move on dari kegagalan, move on dari kesedihan, dan lain sebagainya.

Menurut saya, yang membuat move on itu terasa sulit adalah adanya perasaan bahwa masa lalu itu lebih indah dari masa sekarang. Masa disaat kamu bersamanya terasa lebih indah ketimbang saat kau merana sendirian saat ini. Ye kaaann? Hehehehe.

Kemudian bisa juga kita gagal move on karena apa yang kita harapkan, yang nggak kesampaian itu, kita yakini akan bisa membuat kita bahagia. Padahal mah belum tentu lo.

Nah, trus bagaimana supaya move on kita sukses?

Menurut saya ada 3 indikator kesuksesan move on. Yaitu apabila move on itu kita ucapkan di bibir, kita yakini di hati, dan kita wujudkan dalam tindakan. Nah itu baru sukses move on-nya.

Nah sekarang mari kita bedah cara supaya move on nya mudah. Tulisan saya kali ini akan membahas langkah pertama untuk bisa move on.

Langkah yang saya sebut dengan LET GO.

Let go yang saya maksud disini adalah melepaskan dan mengikhlaskan. Berat kah? Kalo iya, mungkin karena kamu belum mau menerima bahwa keadaan inilah yang memang harus terjadi. Masih ada sedikit rasa tidak terima terhadap keadaan. Padahal kalo menurut saya ini adalah langkah paling dasar dalam move on. Penerimaan. Kalo kata orang sono: accept things as they are, not as you wish them to be. Terima saja bahwa inilah yang memang seharusnya terjadi. Stop membumbuinya dengan macam macam drama: seharusnya seperti ini, dulu kan begini, dulu kan begitu, seharusnya kita bisa begini, dll dll. Stop!

Penerimaan kenyataan inilah yang nantinya akan membuat kita sadar bahwa semuanya tak lepas dari kehendakNya. Semua memang sudah harus seperti ini terjadinya. Yang kita bisa lakukan hanyalah menerimanya.

Masih saja berat? Nah kalo ini biasanya karena ada sesuatu yang belum tersampaikan, makanya jadi berat. Masih ada ganjalan yang belum keluar dari dalam. Untuk hal ini bisa diselesaikan dengan berbicara/curhat kepada orang yang tepat. Lebih bagus lagi kalo kamu bisa berbicara kepada orang yang membuatmu merana. Hehehe. Atau bisa juga dengan menuliskannya, atau teriak keras keras di tengah laut. Intinya, keluarkan semua emosimu dulu. Silahkan pilih cara yang menurutmu terbaik.

Kemudian, kelilingi dirimu dengan energy positif. Menurut saya, Energy positif yang terbaik adalah energy yang datangnya dari Tuhan. Yes, dekatkan dirimu denganNya. Ceritakan semua keluh kesah dan kesakitanmu, dan mintalah agar kau bisa segera mengikhlaskan semua ini dan bergerak maju. lakukan dengan rutin dan konsisten, dan saya yakin tak berapa lama kamu akan bisa menemukan ketenangan batin yang mungkin sempat hilang dari hidupmu.

Setelah itu, aktifkan juga tubuh dan pikiranmu, spirit perubahan akan sulit masuk apabila tubuh dan pikiranmu masih rendah level energinya. Cara yang paling simple adalah dengan keluar dan berolahraga. Penuhi paru parumu dengan udara pagi yang segar. Pilih aktivitas kesukaanmu dan jalankan dengan rutin dan konsisten. Siapa tau juga pas olahraga kamu bisa ketemu tambatan hatimu yang baru. Hehehe.

Jadi, sudah siap untuk let go, melepaskan dan mengikhlaskan?

Esok kita akan lanjut membahas langkah berikutnya. Tunggu blog saya berikutnya...

Salam move on!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun