Mohon tunggu...
Adipo Rahman
Adipo Rahman Mohon Tunggu... Dosen - Nobody

Seorang manusia yang tidak memiliki apapun, bahkan nyawa dan tubuh dia sendiri bukan milik dia.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Beberapa Faktor yang Dapat Mempengaruhi Kualitas Jagung Pipilan

25 Juli 2022   08:52 Diperbarui: 25 Juli 2022   09:00 1458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto: Penulis

Ketika petani jagung memanen jagungnya, tentu jagung tersebut dalam keadaan masih tongkolan. Ada proses pasca panen setelah jagung dipanen. Awalnya, jagung yang masih dalam berbentuk tongkolan ini akan dikumpulkan dalam karung. 

Jagung yang telah dikumpulan ini tentunya ada puluhan karung atau bisa ratusan karung, tergantung berapa luas lahan dan kesehatan tanaman jagung tersebut. Jika tanaman jagung sehat-sehat saja tentu akan mendapatkan hasil yang maksimal. 

Jagung tongkolan yang telah terkumpul ini akan dipipil dengan menggunakan mesin pemipil jagung, sehingga jagung yang berupa tongkolan tadi akan berubah menjadi jagung pipilan yang lumrah disebut dengan berasan. 

Berasan ini juga akan dikemas didalam karung, dan inilah yang disebut dengan jagung basah. Jagung basah adalah jagung yang baru selesai dipipil dan belum dijemur.  

Jagung yang telah selesai dipipil ini kemudian akan dijemur hingga kering. Kategori kering disini dapat diukur dengan kadar air, atau biasa disebut dengan KA. Disinilah kualitas jagung kering akan dikualifikasikan. 

Untuk jagung grade A biasanya punya kadar air paling tinggi 17% (saya beri nama grade A karena tentunya akan dapat dijual dengan harga yang tinggi, dan biasanya pangsa pasarnya adalah perusahaan-perusahaan pembuat pakan ternak). 

Selanjutnya, tentu ada juga kualitas jagung dibawah grade A. Untuk menentukan tingkatan kualitas jagung ini biasanya akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. 

Kita akan bahas jagung grade A saja, karena jagung grade A ini akan menjadi pembanding untuk jagung grade lainnya. Adapun ciri-ciri jagung grade A ini dapat dilihat dari warna atau coraknya yang berwarna kuning kemerahan, berkilau bila kena sinar matahari dan kadar airnya berada pada tingkat paling tinggi 17%. 

Kualitas jagung seperti ini akan selalu dibeli oleh perusahaan pembuat pakan ternak dengan harga yang lebih tinggi dari pada perusahaan peternakan. 

Adapun faktor yang mempengaruhi agar kita mendapatkan jagung yang berkualitas grade A adalah jagungnya sehat, cukup umur ketika dipanen, menggunakan teknik panen yang baik, dan didukung cuaca yang baik pula.

Jagung yang sehat tentu saja buahnya akan terlihat besar-besar dan coraknya kuning kemerahan. Untuk mendapatkan jagung yang sehat, tentunya juga harus memelihara tanaman jagung dengan baik, misalnya penyemprotan gulma yang tepat waktu, dosis pupuk dan waktu pemupukan yang tepat serta cuaca yang mendukung. 

Cukup umur ketika dipanen. Hal ini mempunyai faktor yang sangat penting. Terkadang ada petani yang buru-buru panen dengan alasan butuh uang, sehingga jagung yang belum masak sempurna ini akan mempengaruhi kualitas dari hasil akhirnya. Misalnya warnanya kurang berkilau dan agak kusam. 

Menggunakan teknik panen yang benar. Teknik cara pemanenan ini tidak selalu sama. Ada pada suatu daerah di Sumatera Barat, ada teknik panen yang agak unik, yaitu dengan cara dibakar. 

Jadi, tanaman jagung yang hendak dipanen ini ditebang terlebih dahulu, kemudian dikumpulkan dan kemudian dibakar, barulah diambil buahnya. Teknik seperti ini, akan membuat jagung berwarna kehitam-hitaman. Dan hal ini akan mempengaruhi kualitas jagung pipilan kering pada akhirnya. 

Adapun cara yang baik adalah dengan betul-betul mengambil buah jagung saja dari batangnya yang masih berdiri seperti biasa dan kemudian buahnya dikumpulkan ke dalam wadah, biasanya karung (kulitnya ditinggalkan dibatang, berbeda dengan memanen jagung untuk direbus). Hal ini akan membuat buah jagung terjaga kualitasnya. 

Kemudian faktor terakhir adalah didukung oleh cuaca. Cuaca yang baik disini adalah cuaca yang panas beberapa hari setelah panen. Misalnya, cuaca terik. 

Cuaca terik dalam beberapa hari akan bermanfaat untuk proses pasca panen. Setelah jagung dipanen, maka jagung tongkolan tadi akan dipipil dengan mesin pemipil. Setelah dipipil maka akan dijemur. 

Cuaca yang terik ini akan membantu jagung memiliki kadar air yang diinginkan, misalnya 17%. Cuaca terik sangat dibutuhkan untuk proses pasca panen jagung untuk pakan ternak. Semakin cepat jagung yang telah dipipil ini bisa dijemur, maka akan semakin baik hasilnya. 

Itulah 4 buah faktor yang dapat mempengaruhi kualitas jagung pipilan. O iya, jagung yang diceritakan disini adalah jagung bermerk Pioneer p32. Banyak sekali merk jagung yang lain yang juga kualitasnya tidak kalah, misalnya NK, Bisi, Pioneer p35, dan sebagainya. 

Namun untuk suatu daerah ada kalanya cocok dengan beberapa merk saja, misalnya seperti di daerah tempat tinggal saya, dimana jenis tanahnya lebih cocok dengan dengan P32 ini. Semoga tulisan ini bermanfaat terutama untuk calon petani baru yang ingin bertani jagung. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun