Mohon tunggu...
Adi Aja
Adi Aja Mohon Tunggu... -

Universalis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nomenklatur Nglantur

20 Juli 2015   13:17 Diperbarui: 20 Juli 2015   13:28 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

NOMENKLATUR NGLANTUR

 

Semua tujuan dan cita-cita bangsa ini yang terkandung dalam Pancasila, Pembukaan UUD'45, 4-Pilar, Nawa Cita, Revolusi Mental, Reformasi Birokrasi, dsbnya bisa tercapai hanya dengan penerapan terpadu dan pendekatan menyeluruh secara Top-Middle-Down dan Bottom-Middle-Up. Bila hanya separuh2 saja misalnya Middle-Up, Middle-Down atau sebaliknya Top-Middle, Bottom-Middle, atau bahkan terburu-buru dengan jalan pintas langsung Top-Down atau sebaliknya Bottom-Up, akan berakibat kedodoran alias berserakan/berceceran di mana-mana.

Ingat! Bangsa ini termasuk yang paling majemuk penduduknya, paling luas wilayahnya, paling banyak jumlah penduduknya, paling besar sumber dayanya, dan sebagainya. Jadi untuk mengelolanya tidak hanya dibutuhkan perencanaan yang matang, namun yang terpenting adalah Supervisi/Pengawasan Melekat. minimal dalam bentuk permintaan laporan (semi-pasif) atau lebih baik lagi blusukan/pemantauan acak-rahasia (aktif).

Untuk itu BIN perlu diberdayakan untuk kontrol pelaksanaan pembangunan dengan sumber daya intelijennya, bukan hanya ke isu pertahanan-keamanan strategis saja. Atau sekalian saja bentuk badan baru semisal Badan Intelijen Pembangunan (BIP), karena kunci keberhasilan dan kelangsungan hidup semua bangsa pada hakikatnya adalah pembangunan seutuhnya (Total Development, kata kunci/kerjanya : DEVELOP). Tidak percaya? Bahasa inggrisnya Negara Maju = Developed Country, Negara Berkembang = Developing Country, Negara Terbelakang = Under-Developed Country.

Kami punya bukti, data dan informasi yang kami kumpulkan selama bertahun-tahun yang mencakup berbagai aspek pelayanan publik di negara ini sebagai landasan untuk meluncurkan negara ini menuju angkasa tinggi untuk membuktikan bahwa perjalanan menuju cita-cita luhur di atas (Baca : Service Excellence) masih sangat jauh sekaligus berbagai ide/saran/kritik yang kita sebut saja sebagai "Penemuan Reformasi Birokrasi" sebagai istilah lain selain Penemuan Hukum yang sudah terlebih dahulu ada, sekaligus sebagai indikasi bahwa Reformasi Birokrasi tidak bersifat statis dan akan terus berkembang dan berevolusi sesuai perkembangan bangsa.

Salam PEMBANGUNAN!

Tertanda,
PRESISI - Pejuang Reformasi Birokrasi

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun