Mohon tunggu...
Adiokto Siahaan
Adiokto Siahaan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Glt 6:9

lahir di palembang, sekarang di medan aceh.. pembela persamaan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mata-mata KPK, Pejuang Kemerdekaan Juga ( 70 tahun RI )

14 Agustus 2015   09:52 Diperbarui: 14 Agustus 2015   13:47 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi ini saya seperti biasa sarapan pagi dan minum teh di warung. Tak lupa saya meraih surat kabar dan membacanya, harian lokal kota Medan. Kebetulan kota saya Medan minggu-minggu ini sedang menjadi trending topik berita nasional. Kepala daerah Sumut sedang menjalani proses hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan kasus penyalahgunaan Bansos Pemerintah daerah Sumut. Ini bermula dari tertangkap tangannya upaya penyuapan hakim PTUN Sumut oleh agen pengacara kuasa hukum ybs beberapa hari lalu. Kasus ini melibatkan beberapa pihak lain yang sudah pasti menjadi lingkaran crime di kota Horas ini. Tak mungkin ngelak, bagian pengesahan anggaran di Dewan,  penerima dan penyalur kucuran anggaran di tingkat dinas2 pun siap2 tersangkut dan masuk sel KPK. Rentetannya pasti panjang dan menarik. Saya termasuk orang yang paling suka liat kebenaran dan rasa adil itu dibuka-buka.

Menangkap tangan upaya suap oleh tim KPK, tentu sebuah operasi yang tersistem. Ada data informasi, ada investigasi data dan tentu schedule target operasi harus akurat. Pabila taiming dan objek sdh klop, terjadilah seperti peristiwa kasus OTT di medan baru-baru ini. Tertangkaplah.

Kalo liat tanggal postingan hari ini, tak terasa 3 hari lagi HUT RI yang ke 70 tahun. Usia Opung2 kalo bahasa bataknya bila dibandingkan umur manusia. Sudah lumayan makan banyak waktu bernegara yang kita lewati. Tapi secara umum informasi sosial yang kita terima dari fakta-fakta yang diberitakan kurang menggembirakan. Catatan panjang daftar Penjahat Negara yang sdh dijebloskan ke sel sudah pada angka yang mengherankan. Lama-lama bisa saja orang berpikir bahwa dipenjara karena korupsi itu adalah trend dan hal yang biasa, tidak beda dengan di mess pelatihan atau karantina dlm pendidikan lanjut.

Sebetulnya rencana menciptakan negara ini adalah untuk memakmurkan warga negaranya yang berdaulat. Uang negara diputar pemerintah pusat dan daerah menuju ekonomi sejahtera. Bentuk seperti korupsi dan nyuri anggaran negara sama saja dengan penjajahan hak di masa lalu. Perampasan ekonomi itu ibarat kembali ke jaman 45, masa Atok2 atau Opung2 najolo. Korupsi itu penjajahan versi baru di tanah air. Itu juga pernah dikumandangkan salah satu Gubernur Propinsi pak Basuki Tjahja Purnama ( Ahok ). Bahwa untuk menjadi pejuang tidaklah perlu berperang, tidak korupsi saja itu sdh bela negara. Tentu masyarakat yang peka akan keadilan sepaham dengan ini.

Tentang lembaga KPK yang sudah banyak melakukan penangkapan pelaku korupsi dan menyita kembali uang negara ini perlu menjadi catatan penting masyarakat. Bahwa kemerdekaan bernegara itu sesungguhnya mengembalikan hak2. Masyarakat berhak mendapatkan pengelolaan dana pemerintah yang jelas berbasis kemajuan ekonomi transparan dan adil. Perlu didukung lembaga antikorupsi ini untuk bekerja semakin akurat agar masuk ke akar2 penyakitnya. Dukungan masyarakat yang positif akan menciptakan efek perang korupsi yang lebih maksimal. Menjadi kontributor informasi dan data, atau lebih pasarannya kita sebut mata2 untuk lembaga anti korupsi ini termasuk pejuang dalam arti luas. Kita masih berproses di 70 tahun usia negara ini, dan perjuangan fisik era 45 sesungguhnya belum selesai selama pemberdayaan negara kita masih belum menunjukkan keberpihakan total terhadap hajat hidup rakyat. Bila menjadi sumber informasi penyimpangan anggaran daerah dan kota, sesungguhnya itu adalah juga bagian dari perjuangan menuju penyelenggaraan pemerintahan yang anti korupsi

Jadi memasuki peringatan ke tujuh puluh tahun kemerdekaan RI yang tercinta ini, turut menjadi bagian kontrol sosial dan ekonomi dlm masyarakat pemerintahan serta mendukung lembaga2 anti korupsi adalah pesan moral yang penting. Selamat HUT RI, support untuk lembaga KPK yg sudah bekerja keras di kota Medan atau dimana pun. Semoga kesadaran semua masyarakat untuk menjunjung transparansi dan pemerintahan bersih menjadi harapan2 Indonesia ke depan makin meluas. Jadilah kontributor pemberi informasi yang benar untuk membantu mengawasi pembangunan secara positif. Ini merupakan bagian dari bentuk perjuangan kemajuan bersama elemen2 masyarakat yang perlu dikampanyekan.

Salam dari Medan 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun