Mohon tunggu...
Adi Setiawan
Adi Setiawan Mohon Tunggu... Programmer - Orang biasa yang tidak ada istimewanya bapak dari 1 istri dan 3 anak

Nama lengkap saya Adi Setiawan tapi kebanyakan orang memanggil saya "OECOEP"(UCUP) memang seperti jaka sembung (ngga nyambung) tapi itu harus saya syukuri krn itu nama pemberian nenek saya, katanya waktu kecil saya sering sakit2an jadi diberi nama Yusuf (nabi paling ganteng) tapi karena tinggal dikampung malah jadi ucup . saya bekerja di Bank Terbesar di indonesia, motto jangan jadikan hidup sebagai penyesalan jadikan hidup sebagai perjuangan , berani mati itu baik tapi berani hidup itu 1000X lebih baik. web gue http://www.adioecoep.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Indonesiaku Kini

15 Juli 2021   13:20 Diperbarui: 15 Juli 2021   21:54 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu aku pernah mendengar tentang negeri gemah Ripah loh jinawi

Tanahnya subur bahkan tongkat kayu jadi tanaman 

Hutan sawah ladang membentang seluas mata memandang 

Lautan dipenuhi ikan ,terumbu karang dan segala macam hewan 

Rakyatnya sangat sopan dan beradab 

Desa-desa menjadi tempat harapan buat pencari ketenangan 

Kini negeri itu entah kemana? 

Negeri itu seakan menjadi khayalan 

Tanahnya kering kerontang dikala kemarau dan banjir dikala penghujan 

Hutannya menjadi perkebunan sawit dan pabrik 

Sawahnya menjadi pemukiman dan perkantoran 

Lautannya tidak ada ikan kecuali sampah yang berserakan 

Rakyatnya sibuk dengan medsosan 

Tak ada lagi adab dan kesopanan 

Bahkan didesa kita tak lagi bisa dapat ketenangan 

Negeri ini seolah tak ada pemimpin yang dihiraukan 

Tak ada lagi kudengar kesatuan 

Mereka sibuk dengan diri sendiri dan urusan 

Tak kala pandemi covid menyerang semua saling menyalahkan 

Pemimpin seolah tak ada dikala rakyat kesusahan 

Tapi dibutuhkan saat merebut kekuasaan

Tapi ditinggalkan ketika mereka telah mendapat kekuasaan itu 

Bersabarlah negeriku 

Saat nya akan tiba 

Ketika semua tak ada lagi yang bisa tertawa 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun