Mohon tunggu...
Adi Setiawan
Adi Setiawan Mohon Tunggu... Programmer - Orang biasa yang tidak ada istimewanya bapak dari 1 istri dan 3 anak

Nama lengkap saya Adi Setiawan tapi kebanyakan orang memanggil saya "OECOEP"(UCUP) memang seperti jaka sembung (ngga nyambung) tapi itu harus saya syukuri krn itu nama pemberian nenek saya, katanya waktu kecil saya sering sakit2an jadi diberi nama Yusuf (nabi paling ganteng) tapi karena tinggal dikampung malah jadi ucup . saya bekerja di Bank Terbesar di indonesia, motto jangan jadikan hidup sebagai penyesalan jadikan hidup sebagai perjuangan , berani mati itu baik tapi berani hidup itu 1000X lebih baik. web gue http://www.adioecoep.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Upin, Ipin Vs Unyil

3 September 2010   12:43 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:28 2542
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perang! itulah yang kita dengar teriakan dari rakyat Indonesia baik dari warga biasa sampai politisi senayan yang sudah muak dengan segala perilaku aparat dari negara tetangga kita yaitu Malaysia yang katanya serumpun dalam setiap komentar para pejabatnya bila menghadapi kecaman dari pihak Indonesia. kalau saya berpikir mengapa kita harus berperang untuk hal-hal yang kita bisa selesaikan dengan damai. mengapa saya mengambil tema Upin, Ipin melawan Unyil, pertama karena Upin Ipin sudah sangat familiar dengan masrakat indonesia pada umumnya khususnya anak-anak kecil, ceritanya yang begitu menarik dikemas dengan apik dengan setting suasana dikampung seperti anak-anak indonesia pada umumnya, dengan celotehan ciri khasnya betul..betul... seolah Upin Ipin sudah  sudah menjadi WNI. Mengapa Unyil tidak bisa mengalahkan Upin, Ipin, mungkin karena Unyil terlalu kaku untuk anak sekarang, karena kalau kita menonton siunyil kita hanya melihat cerita yang monoton yang ditampilkan siunyil bebicara searah yaitu dengan dirinya sendiri. dan cerita yang ditampilkan terlalu membosankan untuk anak-anak apalagi orang tua. seandainya dibuat sebuah pooling tentang acara anak yang paling disukai saya yakin pasti upin, ipin berada diatas unyil apabila pilihannya kedua dimasukan bersamaan. apakah dengan opini saya tersebut saya memihak Upin, Ipin?  jawabanya yang pasti adalah tidak! saya tetap mencintai unyil daripada upin, ipin. saya hanya ingin membangun mari kita buat unyil yang dari dulu tampilannya tidak berubah kita buat lebih modern. kalu perlu kita buat transformasi siunyil dengan teknologi yang canggih yang bisa membuat dunia mengetahui bahwa si unyil bisa berubah menjadi robonyil atau apapun yang mengubah citra Indonesiaku yang ku cintai, Hidup Unyil........

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun