Urgensi Etika dalam Bisnis Syariah
Bisnis syariah di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang pesat dan terlihat sangat menjanjikan. Banyak berdiri bisnis-bisnis baru berbasis syariah, baik dalam bentuk bank maupun non bank, serta jasa syariah seperti hotel, wisata, kuliner, kosmetik, obat-obatan, fashion, dan lain sebagainya.
Dalam kenyataannya, meskipun sudah ada ketentuan prinsip syariah sebagai acuan dalam pengembangan bisnis, masih ada banyak pelaku usaha yang belum sepenuhnya menerapkan aspek syariah dalam aktivitas bisnisnya. Disinilah muncul urgensi penerapan etika dalam bisnis. Prinsip etika menjadi dasar tata nilai kehidupan dan dirumuskan berdasarkan petunjuk dari sumber ajaran Islam.
Terdapat beberapa etika bisnis syariah, yaitu tauhid, keseimbangan, kehendak bebas, dan pertanggung jawaban.
Dilihat dalam sudut pandang etika, sudah seharusnya para pelaku bisnis menerapkan prinsip-prinsip syariah. Hal ini karena dalam menjalankan bisnis, kita tidak hanya berorientasi untuk mencari keuntungan tapi juga untuk memperoleh keberkahan dan ridha Ilahi.
Etika dalam Kewirausahaan Perspektif Syariah
Sebagai seorang wirausahawan, banyak masalah yang akan dihadapi baik dari internal maupun eksternal perusahaan atau bisnis. Untuk itu, seorang wirausahawan perlu memiliki sifat dan sikap (karakteristik) yang baik dan mumpuni. Karakteristik ini dapat kita pelajari dari kisah Nabi Muhammad SAW yang 25 tahun hidupnya berprofesi sebagai pebisnis.
Rasulullah selama menjalankan kewirausahaannya pandai melakukan segmentasi dan menetapkan target pasar. Selain itu, Rasulullah juga selalu menjaga hubungan baik dengan para pelanggannya sehingga memudahkan beliau melakukan perluasan usahanya hingga lebih dari 17 negara. Di samping itu, beliau juga terkenal memiliki julukan al-amin. Beliau memiliki sifat shiddiq, amanah, tabligh, dan fathanah.
Rasulullah merupakan kiblat utama umat manusia dalam segala aspek, tak terkecuali terkait tata cara beliau melakukan strategi bisnis yang telah dilakukan selama puluhan tahun. Jadi, sudah sepatutnya kita dapat mengikuti langkah beliau dalam kaitannya dengan nilai-nilai kepemimpinan bisnis seperti  uraian sebelumnya.
Review
Potensi lembaga keuangan syariah di Indonesia memanglah sangat besar. Hal itu terlihat dari tren berbagai bisnis syariah seperti kosmetik, fashion, makanan, dan lain-lain. Hal ini tidak terlepas dari faktor utama bahwa mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam sehingga mereka cenderung membeli atau memakai barang atau jasa 'syariah'.