Mohon tunggu...
Adin Har
Adin Har Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Tinggal di Solo suka menulis, Lulusan sarjana SI Biologi

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Penyakit Asam Lambung Naik Atau GERD

3 Desember 2018   07:14 Diperbarui: 3 Desember 2018   07:19 1192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenala penyakit asam lambung naik atau GERD www.jagatubuh.com


Sebenarnya, dalam dunia medis tidak ada yang disebut dengan penyakit maag atau sakit maag. Sakit maag atau sakit lambung dalam dunia medis didefinisikan sebagai kumpulan rasa sakit atau rasa tidak nyaman di ulu hati, saluran cerna bagian atas, dan organ sekitarnya yang disebabkan oleh adanya gangguan pencernaan (indigestion). 

Gejala yang biasa timbul adalah mual, kembung, begah, cepat kenyang, kurang nafsu makan, muntah, diare, dada terasa nyeri seperti terbakar dan mulut terasa asam.  

Salah satu penyebab timbulnya maag adalah penyakit asam lambung  naik atau GERD.  Selain GERD ada penyakit-penyakit lainnya yang menyebabkan timbulnya sakit maag seperti gastritis, ulkus peptikum dan lainnya.  

Perlu diketahui juga maag bukanlah jaringan atau organ tubuh manusia, juga sakit maag bukan suatu kondisi yang pasti dialami oleh setiap orang. Hanya orang yang memiliki penyakit tertentu saja seperti penyakit asam lambung dan tukak lambung yang akan menunjukkan gejala sakit maag.  Jadi sakit maag berbeda dengan penyakit asam lambung.

Sedikit kita berkenalan dengan asam lambung.  Asam lambung adalah suatu cairan pencernaan yang terbentuk di perut dan terdiri dari asam klorida  (HCl), kalium klorida (KCl) dan natrium klorida (NaCl), yang berperan dalam pencernaan protein, yaitu dengan mengaktifkan enzim pencernaan, utnuk memecah rantai panjang asam amino dari protein yang masuk ke dalam saluran pencernaan.

HCl mengaktifkan pepsinogen menjadi enzim pepsin, yang membantu pencernaan dengan memutus ikatan asam amino, dan prosesnya disebut dengan  proteolisis. HCl juga berperan dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme sehingga tidak menimbulkan terjadinya infeksi.

Asam lambung itu sendiri diproduksi oleh sel-sel di lapisan lambung, yang digabungkan dalam sistem umpan balik untuk meningkatkan produksi asam saat dibutuhkan.

tetapi ada juga sel-sel lain di lambung yang menghasilkan bikarbonat yang bersifat basa, sebagai penyeimbang kondisi di lambung agar tidak menjadi terlalu asam, selain itu sel-sel tersebut juga menghasilkan lendir sebagai penghalang secara fisik agar  asam lambung tidak merusak lambung.

 Ada juga organ pankreas yang  memproduksi banyak bikarbonat dan mensekresikannya melalui duktus pankreas ke duodenum untuk menetralisir semua asam lambung yang masuk ke dalam saluran pencernaan.

Jadi asam lambung mempunyai peranan penting dalam proses pencernaan yaitu mensintesa protein makanan.  Hanya dalam keadaan tertentu asam lambung meningkat produksinya sehingga dapat menyebabkan timbulnya gangguan atau penyakit pada saluran pencernaan, dan salah satu penyakit dari meningkatnya asam lambung adalah GERD (Gastro Oesophageal Reflux Disease) atau penyakit asam lambung.

1. Proses Terjadinya Penyakit Asam Lambung Naik

Makanan yang kita makan akan melewati esofagus untuk menuju perut, nah pada bagian pintu masuk ada katup, yang berbentuk seperti cincin berotot yang disebut esophageal sphincter bawah (ESB) atau LES (Lower Esophgeal Sphincter). 

ESB akan menutup segera setelah makanan melewatinya. Kemudian kelenjar lambung di perut akan membuat asam yang diperlukan untuk mencerna makanan dan membunuh kuman. 

Karena adanya kondisi tertentu, menyebabkan ESB tidak menutup sepenuhnya atau sering terbuka, sehingga asam yang diproduksi oleh perut tadi dapat naik ke esofagus atau yang disebut refluks asam. 

Keadaan ini bisa menyebabkan gejala seperti nyeri dada terbakar atau heartburn tepat di atas perut, atau tepat di bawah tulang dada (bagian yang berongga). 

Jika gejala refluks asam ini terjadi lebih dari dua kali seminggu, maka Anda kemungkinan memiliki penyakit refluks asam, yang disebut gastroesophageal reflux disease (GERD) tersebut.

2. Faktor-faktor Resiko Penyebab Terjadinya Penyakit Asam Lambung Naik

  • Sering berbaring setelah makan besar atau membungkuk.
  • Kelebihan berat badan atau obesitas
  • Sering ngemil menjelang waktu tidur
  • Banyak mengkonsumsi makanan tertentu, seperti jeruk, tomat, cokelat, mint, bawang putih, bawang, atau makanan pedas dan makanan berlemak.
  • Pola makan yang tidak sehat.
  • Suka mengonsumsi jenis makanan tertentu secara berlebihan.
  • Orang yang sering mengalami tekanan atau stres dan kurang tidur atau suka begadang.
  • Sering minum minuman tertentu, seperti alkohol, minuman berkarbonasi, soda, kopi, atau teh.
  • Orang yang sering mengonsumsi makanan pedas.
  • Orang yang sering mengonsumsi makanan non-vegetarian atau sedikit sekali mengonsumsi sayuran.
  • Suka merokok.
  • Wanita yang mendekati menopause.
  • Kondisi sedang hamil.
  • Suka mengonsumsi obat-obatan penghilang rasa sakit seperti aspirin, ibuprofen, antalgin, asam mefenamat, obat rematik, obat Anti-Inflamasi Non-Steroid (NSAID), obat sakit kepala, atau obat tekanan darah.
  • Orang yang menderita kondisi medis seperti diabetes, asma, hernia hiatal, ulkus peptik, gangguan jaringan ikat, atau sindrom Zollinger-Ellison.
  • Orang yang sering mengalami tekanan atau stres dan kurang tidur atau suka begadang.

3. Gejala-gejala Dari Penyakit Asam Lambung Naik

  • Mulas : Rasa sakit atau rasa terbakar yang dapat berpindah dari perut ke dada, atau bahkan sampai ke tenggorokan Anda
  • Regurgitasi : Rasa asam-asam atau asam-pahit yang masuk ke tenggorokan atau mulut
  • Kembung dan mual
  • Kotoran berwarna hitam atau kadang muntah darah
  • Bersendawa dan cegukan yang tidak berhenti
  • Disfagia : Penyempitan kerongkongan, yang menyebabkan kesulitan menelan makanan seolah terjebak di tenggorokan
  • Berat badan bertambah tanpa alasan yang diketahui
  • Batuk kering, suara serak, atau sakit tenggorokan kronis
  • Timbul perasaan gelisah
  • Bau mulut
  • Sembelit

4. Jenis-jenis Obat Asam Lambung

  • Antasid, seperti Maalox, Mylanta, dapat menetralkan asam dari perut Anda. Tetapi dapat menyebabkan diare atau sembelit, terutama jika terlalu sering menggunakannya. Lebih baik menggunakan antasida yang mengandung magnesium hidroksida dan aluminium hidroksida, karena dapat membantu menangkal efek samping gastrointestinal ini. Obat tersebut bisa dibeli di apotik tanpa resep.
  • H2 blocker (Ranitidin atau Famotidin dengan merek dagang Zantac),menurunkan dan mencegah atau menghambat sekresi asam lambung. Obat-obatan ini dapat digunakan sebelum makan untuk mencegah sakit maag.
  • Inhibitor pompa proton (Nexium, Omeprazol), mengurangi jumlah asam dan mencegah sekresi asam lambung yang memiliki efek lebih baik daripada H2-blocker atau obat anti asam lainnya.

Salah satu cara paling efektif untuk membantu mengatasi penyakit asam lambung adalah menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu gejala asam lambung.  Apa saja jenis makanan dan minuman yang dapat memicu asam lambung, tunggu tulisan saya berikutnya.

5. Langkah-langkah Mencegah Timbulnya Penyakit Asam Lambung Naik

  • Jangan terlalu banyak ngemil di antara waktu makan.
  • Berhenti merokok.
  • Naikkan posisi kepala setidaknya 10-15 cm ketika tidur.
  • Jangan makan kurang lebih 2-3 jam sebelum tidur.
  • Cobalah tidur di kursi untuk tidur siang.
  • Jangan memakai pakaian ketat atau ikat pinggang ketat.
  • Jika Anda kelebihan berat badan atau obesitas, usahakan turunkan berat badan dengan olahraga dan perubahan pola makan.
  • Hindari obat-obatan yang dapat memicu terjadinya penyakit asam lambung, seperti yang sudah disebutkan di atas.

Itulah artikel tentang "Mengenal penyakit asam lambung naik atau GERD", mudah-mudahan setelah membaca artikel ini Anda dapat memahami perbedaan antara sakit maag dan penyakit asam lambung, kemudian dapat mengatasi apabila mengalami gejala-gejala dari penyakit asam lambung dan menghindari hal-hal yang dapat memicu gejala penyakit asam lambung.  Bila gejalanya dirasakan berlangsung lama konsultasikan ke dokter Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun