Mohon tunggu...
ading boy
ading boy Mohon Tunggu... Relawan - Resmi

29 07 00

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Motivasi Kerja

8 Oktober 2021   06:43 Diperbarui: 8 Oktober 2021   06:53 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

bekerja dalah suatu keharusan dalam roda kehidupan dimana semua lini dan aspek membutuhkan pekerjaan dan kerjaan, dalam kehidupan pula pasti kita akan mengalami yang namanya bosan, dan itu bisa dipicu oleh sering atau tidak sama sekali kita melakukan suatu hal, bosan adalah bentuk penolakan tubuh terhadap hal yang tidak kita mau tapiharus kita lakukannamun bosan juga memiliki bentuk dimana kita dihadapkan dengan ketidak mampuan kita untuk melakukan suatu hal, tidak hanya manusia yang dapat diserang bosan, indra manusia juga sering kali melakukan penghentian fungsi karena bosan, misal hidung, hidung akan menghentikan indra perasanya ketika sesuatu atau bau datang terus menerus, bau tersebut akan hilang dari penciuman namun sejatinya bau tersebut masih ada, 

membangun motivasi kerja

dalam kehidupan kerja, kita seringkali mendapatkan beberapa kejadian unik dalam lingkup kerja, dimana segala sesuatu terasa sia-sia dan membosankan, pekerjaan yang seharusnya kita lakukan dengan suka rela berubah haluan menjadi keterpaksaan yang diharuskan oleh kita demi mendapat gaji untuk menunjang kehidupan keluarga, bahkan orang cendrung memaksakan kehendak tersebut hingga memicu pada stress terus menerus, sedangkan stress adalah awal mula dari bentuk depresi, bagai mana kita dapat menangani hal tersebut? bagaimana kita memberikan dorongan motivasi dakam hal tersebut?

1. menerapkan gaification dengan intensif

gemification terinspirasi dari sebuah permainan atau sebuah game yang pada dasarnya situasi kerja dalam sebuah lingkup kerja dapat dibuat serupa dengan sebuah game yang memilki beberapa aturan level atau tingkatan dan hadiah penerapan,  sederhananya bisa menggunakan sistem leaderboard dalam kehidupan real-nya hadiah tersebut dapat berupa liburan atau quality time bersama keluarga, dan dalam leaderbord tersebut kita juga bisa mengubahnya menjadi daftar keinginan atau target pencapaian(wish list)

2. menerima tanggung jawab sesui kemamuannya

terkadang kita tidak termotivasi dengan baik karena merasa kurang dipercayai. kita mungkin memberikan beban berlebih pada standar kapasitas diri yang melebihi batas kemampuan kita atau munkin hal yang kita tidak harapkan terjadi pada diri kita karena memaksakan kehendak,  sebagai solusi pribadi saya adalah mencoba menyesuiakan porsi tanggung jawab pada diri kita, dimana pekerjaan yang kita mampu lakukan disitulah kita dapat mengambil bagian dalam pekerjaan tersebut

3.  hidari membuat target yang tampak mustahil

tidak salah membuat suatu target besar untuk memotivasi diri toh pepetah berkat "gantunglah cita-cita setinggi langit" meski begitu  anda harus realistis dengan kondisi dan kemampuan diri kita , membuat target yang mustahil juga berotensi menyebabkan motivasi kerja menurun, alih alih mencapai target yang kita harapkan diakhir tahun kita akan mendapatkan stress dan depresi, maka kita perlu mengubah target kita dalam beberapa kategori yang dapat kita perhitungkan bahwa kita mampu meraihnya

4. menciptakan work and life balance

apa yang membuat kita kurang termotivasi saat bekerja atau selalu berada dalam lingkup kerja. bisa jadi ada suatu hal terjadi dikehidupan pribadi yang kemudian memengaruhi performa kerja, jika ini yang terjadi pada kita, apa yang sebaiknya kita lakukan? cobalah untuk menciptakan work and life balance yang artinya kita harus menyeimbangkan antara kerja dan kehidupan pribadi kita

konsep work and life balance ini berusaha menyeimbangkan antara karir dan kehidupan sosial, misalnya kita bisa menerapkan sistem remote working agar kita dapat bekerja ditempat favorite kita atau bisa juga dengan memberikan waktu libur setelah kita mencapai target pekerjaan kita, dengan begitu kita bisa memiliki kehidupan sosial yang sehat dan karier yang baik

5. mengkhususkan kerja sebagai hobi atau untuk hobi

hobi dapat mmberikan dorongan yang paling besar terhadap motivasi untuk kerja terus menerus hingga kita lupa untuk berhenti, disaat hobi menguasai diri kita maka disitulah kita akan lepas kendali dan energi yang terkobar juga akan meningkat, karna target yang kita inginkan ada di depan mata dan yakin dapat diraih dalam hitungan waktu yang sebebtar

jika kita melihat pekerjaan sebagai hobi, maka kadar motivasi kita akan sulit turun atau malah stabil, karena kita melakukan pekerjaan yang kita sukai dapat mendorng kita untuk melakukan hal tersebut terus menerus, dan hal itu dapat bertahan lama danjarang sekali memicu stress dan depresi

jika kita melihat pekerjaan kita sebagai ladang untuk menumbuhkan hobi kita maka kadar motivasi kita akan berada pada posisi yang dipaksakan untuk dapat memenuhi hasrat hobi kita, misalnya adalah, saya atau anda sekalian adalah penghobi koi, maka saya dan anda sekalian akan mencari cara atau bekerja apapun itu demi dapat memenuhi keiginan untuk dapat memiliki apayang menjadi target, yaitu koi kelas apa yang diharapkan oleh saya atau anda sekalian

intinya kiat motivasi kerja kita dapat dipengaruhi oleh apa yang kita harapkan, jadi jika harapan itu tidak ada, maka apa yang akan menjadi motivasi kita untuk terus melakukan suatu hal atau pekerjaan, menjadikan keluarga motivasi kerja kita bukanlah hal yang salah, tapi jika hanya untuk keluarga tanpa memikirkan kepuasan diri kita maka motivasi tersebut akan cepat memudar dikarenakan sifat asli manusia adalah bosan, jadi alangkah baiknya kita dapat memiliki banyak sekali motivasi kerja agar dapat mengalirkan energi kita pada hal yang kita harapkan maupun yang kita tidak harapkan

jawaban ini mungkin tidak berpengaruh besar kepada anda dan kalian semua para pembaca, tapi mungkin jawaban ini dapat membantu menemukan cara agar anda dan kalian semua mendapatkan kembali motivasi untuk bekerja anda dan kalian semua  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun