Mohon tunggu...
Adinda Washiilah Moo
Adinda Washiilah Moo Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasisawa

Saya adalah seorang mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Prodi Jurnalistik angkatan 2022. Saya suka mendengarkan musik dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Jurnalis dalam Melawan Penyebaran Hoaks di Era Digital

23 Desember 2024   09:39 Diperbarui: 23 Desember 2024   10:10 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Pemuda Riau Bersatu / Infopublik

Salah satu cara untuk melawan hoaks di media sosial adalah dengan menggunakan platform tersebut untuk menyebarkan informasi yang akurat dan terpercaya. Jurnalis dapat menggunakan akun media sosial mereka untuk membagikan klarifikasi tentang berita-berita yang salah atau misleading. Selain itu, kolaborasi antara jurnalis dan platform media sosial sangat penting untuk mengidentifikasi dan menghentikan penyebaran konten palsu.

3. Membangun Kepercayaan Publik

Kepercayaan publik terhadap media adalah kunci dalam melawan hoaks. Sayangnya, banyak survei menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap media semakin menurun. Ini sangat mengkhawatirkan bagi saya sebagai calon jurnalis. Untuk membangun kembali kepercayaan tersebut, transparansi adalah salah satu cara yang efektif.

Jurnalis perlu menjelaskan proses peliputan mereka dan sumber-sumber yang mereka gunakan dalam laporan mereka. Selain itu, penting bagi jurnalis untuk terbuka terhadap kritik dan masukan dari publik. Dengan mendengarkan suara masyarakat dan memperbaiki kesalahan jika ada, jurnalis dapat menunjukkan bahwa mereka bertanggung jawab atas pekerjaan mereka dan peduli terhadap kebenaran.

Kita juga harus bersikap responsif terhadap kritik dan masukan dari publik. Dengan mendengarkan suara masyarakat dan memperbaiki kesalahan jika ada, jurnalis dapat menunjukkan bahwa mereka bertanggung jawab atas pekerjaan mereka dan peduli terhadap kebenaran.

Jadi kesimpulannya adalah, dalam menghadapi tantangan penyebaran hoaks di era digital ini, peran jurnalisme menjadi semakin penting. Jurnalis tidak hanya bertugas menyampaikan berita tetapi juga harus aktif mendidik publik dan melindungi integritas informasi. Saya yakin bahwa dengan mengedepankan prinsip akurasi dan transparansi serta memanfaatkan media sosial dengan bijak, jurnalisme dapat menjadi garda terdepan dalam melawan hoaks.

Sebagai mahasiswa jurnalistik, saya merasa memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga kebenaran dalam pemberitaan. Kita harus terus belajar dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi serta tantangan baru di dunia informasi agar dapat menjalankan peran kita dengan baik. Hanya dengan komitmen bersama untuk menjaga kualitas informasi kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih cerdas dan kritis terhadap apa yang mereka baca.

Mari kita jadikan jurnalisme sebagai alat pemberdayaan bagi masyarakat dalam menghadapi arus informasi yang semakin kompleks ini! Dengan begitu, kita tidak hanya berkontribusi pada dunia jurnalistik tetapi juga membantu menciptakan masyarakat yang lebih baik dan lebih terinformasi.

Sebagai generasi muda yang tumbuh di tengah arus informasi digital ini, kita memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi konsumen informasi yang cerdas. Mari kita dukung jurnalisme berkualitas dan berperan aktif dalam melawan hoaks agar dunia informasi kita menjadi lebih sehat dan bermanfaat bagi semua orang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun