Mohon tunggu...
Adinda ulya
Adinda ulya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Standar TikTok Menyebabkan Anak Muda Mengalami Stres

8 Desember 2024   05:46 Diperbarui: 8 Desember 2024   08:02 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

TikTok telah menjadi salah satu platform media sosial paling populer di dunia, terutama di kalangan anak muda. Dengan fitur-fitur yang interaktif dan konten yang bervariasi, aplikasi ini berhasil menarik perhatian jutaan pengguna setiap harinya. Namun, di balik popularitasnya, ada tekanan sosial yang tak terlihat yang dapat memengaruhi kesehatan mental generasi muda. Salah satu penyebabnya adalah "standar TikTok" yang tidak realistis.

Apa Itu "Standar TikTok"?

Istilah "standar TikTok" merujuk pada ekspektasi tidak tertulis tentang bagaimana seseorang seharusnya terlihat, berperilaku, atau menciptakan konten agar diterima dan dihargai di platform ini. Beberapa contoh standar tersebut meliputi:

* Penampilan Fisik

Banyak pengguna TikTok mempromosikan standar kecantikan tertentu, seperti tubuh yang ideal, kulit yang mulus, atau gaya berpakaian yang trendy. Anak muda sering kali merasa harus menyesuaikan diri dengan standar ini agar dapat diterima oleh komunitas online.

* Popularitas dan Validasi

Jumlah "likes", komentar, dan pengikut menjadi ukuran kesuksesan. Banyak anak muda yang merasa tertekan untuk terus menghasilkan konten demi mendapatkan perhatian lebih banyak.

* Kehidupan yang Tampak Sempurna

Banyak pengguna TikTok yang hanya menampilkan momen-momen bahagia atau sisi glamor hidup mereka. Hal ini menciptakan ilusi bahwa hidup mereka sempurna, sehingga membuat orang lain merasa tidak cukup baik.

Bagaimana Standar Ini Menyebabkan Stres?

Tekanan untuk memenuhi standar TikTok dapat berdampak serius pada kesehatan mental anak muda. Berikut adalah beberapa alasan mengapa hal ini terjadi:

* Rasa Tidak Percaya Diri

Ketika anak muda merasa tidak sesuai dengan standar kecantikan atau gaya hidup yang ditampilkan di TikTok, mereka dapat mengalami rasa rendah diri dan kehilangan kepercayaan diri.

* Kecanduan Media Sosial

Dorongan untuk terus memeriksa jumlah likes atau pengikut membuat banyak pengguna terjebak dalam siklus membandingkan diri dengan orang lain. Hal ini dapat memicu rasa cemas dan depresi.

* FOMO (Fear of Missing Out)

Anak muda yang melihat teman-teman atau tokoh favorit mereka terlihat bahagia dan sukses di TikTok sering kali merasa tertinggal. Perasaan ini dapat memperburuk kondisi emosional mereka.

* Kritik dan Cyberbullying

Tidak semua konten yang diunggah mendapat respons positif. Kritik pedas atau bahkan perundungan online dapat meninggalkan dampak psikologis yang mendalam.

Bagaimana Mengatasinya?

Menghadapi tekanan dari standar TikTok membutuhkan pendekatan yang sehat. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu:

* Sadari Ilusi Media Sosial

Ingatlah bahwa tidak semua yang ditampilkan di TikTok mencerminkan kenyataan. Banyak konten yang diedit atau hanya menunjukkan sisi terbaik seseorang.

* Batasi Waktu Penggunaan

Mengurangi waktu yang dihabiskan di media sosial dapat membantu mengurangi tekanan dan stres. Gunakan waktu luang untuk aktivitas yang lebih bermanfaat, seperti olahraga atau hobi.

* Fokus pada Diri Sendiri

Alih-alih membandingkan diri dengan orang lain, fokuslah pada pencapaian dan potensi diri sendiri.

* Cari Dukungan

Jika tekanan dari media sosial terasa terlalu berat, jangan ragu untuk berbicara dengan teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun