Bila calon pendonor mengidap sejumlah penyakit, seperti jantung, diabetes, kanker, tekanan darah tinggi, dan paru-paru, berarti calon pendonor tidak "lolos kualifikasi" menjadi pendonor. Begitupun calon pendonor yang baru cabut gigi atau melakukan sebuah perawatan.
Pendonor tidak akan merasakan efek samping
Kalau belum pernah melakukan donor darah, pasti sudah bergidik ngeri memikirkan hal-hal yang terjadi saat donor darah. Padahal jarum yang digunakan dalam donor darah hanya memberikan sensasi "jepitan kecil" yang akan dirasakan setelah darah terkumpul.
Kreuter mengungkapkan, jarum donor memiliki silikon dan dibuat untuk mudah mengalirkan darah sehingga pendonor bisa merasa nyaman.
Usai donor darah, pendonor akan merasa pusing ringan. Ini memang umum terjadi. Nah, untuk mengantisipasinya, calon pendonor dianjurkan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi sebelum donor darah atau berbaring selama delapan sampai sepuluh menit usai donor darah.
Mengonsumsi makanan ringan setelah donor darah
Bukan hanya sebelum mendonorkan darah, seusainya pun calon pendonor dianjurkan tetap makan makanan ringan agar tidak seketika menjadi lemas. Biasanya Palang Merah atau organisasi yang mengadakan kegiatan donor darah menyediakan beragam makanan yang akan diberikan begitu calon pendonor telah usah menjalani donor darah.
Air, jus, dan camilan asin cenderung makanan dan minuman yang disiapkan untuk para calon pendonor.
Kreuter mengungkapkan camilan asin juga diberikan, sebab mengandung garam yang bisa membantu calon pendonor menyimpan sedikit air yang telah calon pendonor sumbangkan melalui donor darah.
Selain ketiga makanan dan minuman tersebut, biasanya juga disediakan mi telur, teh manis, dan susu cokelat yang terbilang tidak menurunkan kadar gula darah secara drastis dan meminimalisir risiko calon pendonor jatuh pingsan setelah mendonorkan darahnya.
Bagaimana? Buat kamu yang belum pernah donor darah, masih takut dan ragu untuk melakukannya? Donor darah tidak semenakutkan itu kok!