Semua orang tahu tentang diabetes, tapi tidak semua orang ingin terserang diabetes.
Diabetes adalah sebuah kondisi kompleks yang serius dan bisa memberikan dampak pada seluruh tubuh. Diabetes membutuhkan perawatan diri setiap harinya. Bila komplikasinya berkembang, diabetes akan memberikan dampak yang signifikan pada kualitas hidup dan mengurangi harapan hidup seseorang.
Terdapat tipe-tipe berbeda diabetes dan di antara semuanya tidak ada yang tidak kompleks dan serius. Tiga tipe utamanya adalah tipe 1, tipe 2, dan diabetes gestasional.
Melansir dari diabetesaustralia.com, tubuh seseorang yang terkena diabetes tidak mampu menjaga kadar glukosa dalam tubuh. Glukosa sendiri adalah suatu jenis gula yang merupakan sumber energi tubuh utama. Kadar glukosa yang berlebihan dalam darah bisa menyebabkan komplikasi kesehatan dalam jangka pendek atau jangka panjang.
Saat seorang penderita diabetes mengonsumsi glukosa yang terdapat pada beberapa makanan atau minuman penyumbang gula tinggi seperti sereal, roti, susu, buah-buahan, kentang goreng, jus buah, dan permen, glukosanya tidak bisa diubah menjadi energi.
Tapi apakah benar penderitanya tidak boleh mengonsumsi makanan dan minuman ini sama sekali?
Disadur dari CNNIndonesia gaya hidup yang sehat dan konsumsi asupan gizi adalah sejumlah upaya pencegahan penyakit diabetes. Namun tahukah kamu bahwa mitos mengenai penyakit ini belum tentu benar sebagaimana dilaporkan oleh NDTV, sebuah stasiun televisi milik India.
Lalu, bila mitos belum tentu benar, bagaimana dengan faktanya ya?
Seperti yang sudah disebutkan, buah-buahan dianggap sebagai salah satu penyumbang gula tinggi. Meski manis, bukan berarti semua buah tidak bisa dimakan oleh penderita diabetes. Apel, pir, jeruk, peach, dan persik adalah beberapa buah kaya akan serat dan rendah Indeks Glikemik (IG) yang bisa dikonsumsi.
Sebagai tambahan informasi, IG adalah suatu ukuran yang digunakan untuk mengindikasikan seberapa cepat karbohidrat yang ada dalam makanan bisa diubah menjadi gula oleh tubuh manusia. Sederhananya, IG adalah tingkatan pangan menurut efeknya terhadap kadar glukosa darah. Ukuran ini berupa skala dari 0-100.
Banyak juga yang berpendapat dessert atau pencuci mulut dilarang dikonsumsi oleh para penderita diabetes.
Mitos ini tidak sepenuhnya benar. Yang lebih tepat adalah konsumsinya dibatasi, tidak sembarangan. Tidak ada salahnya mengonsumsi dessert, namun imbangi dengan makanan dengan kandungan serat yang tinggi dan IG yang rendah.
Sudah disebutkan juga, kentang tidak benar-benar harus dihapus dari daftar makanan. Bagaimanapun, kentang kaya akan vitamin V atau nicotinamide adenine dinucleotide, serat, dan potassium yang baik untuk diet. Hanya saja harus waspada bagaimana kamu mengonsumsinya.
Kentang goreng, kentang wedges, dan keripik kentang lebih baik dihindari. Tapi kentang rebus, kentang panggang, dan mashed potato atau kentang tumbuk diperbolehkan.
Selanjutnya adalah jus buah yang selalu dianjurkan kepada para penderita diabetes untuk dihindari, karena dalam segelas jus ada gula berlebih, kalori, dan karbo yang berpotensi meningkatkan gula darah. Oleh karena itu, jika masih ingin minum jus, batasi 4 ons saja.
Yang terakhir, sumbernya: gula.
Meski gula memang sangat menyebabkan diabetes, bukan berarti karbohidrat ini adalah penyebab satu-satunya. Sebagai contoh, diabetes tipe 1 disebabkan oleh genetic dan respon autoimun terhadap gula, sementara diabetes tipe 2 disebabkan gaya hidup seseorang yang tidak sehat, kelebihan berat badan, darah tinggi, dan lainnya.
 Untuk menghindari diabetes, seseorang dianjurkan menjauhi makanan yang mengandung kadar gula tinggi, namun tidak benar untuk mengkambinghitamkan makanan yang mengandung gula sajalah yang menyebabkan diabetes.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI