Mohon tunggu...
Adinda Tiara Putri
Adinda Tiara Putri Mohon Tunggu... -

i spill by writing

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengintip Uniknya Polah Warga London

4 Januari 2018   21:21 Diperbarui: 13 Januari 2018   23:32 1115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setiap negara di belahan Bumi manapun pasti punya kebiasaan berbeda yang menjadi ciri khas menonjol bagi negaranya. Kadang ketidakterbiasaan menimbulkan beragam pertanyaan dalam benak tiap kali berkunjung ke sebuah negara. Kenapa mereka begini? Kenapa mereka begitu?

Begitupun London. Ibu kota Inggris dan Britania Raya ini adalah kota global terkemuka dalam bidang seni, perniagaan, pendidikan, hiburan, mode, keuangan, kesehatan, riset dan pengembangan, dan turis serta transportasi.

London identik dengan bus merah tingkat bernama Double-decker. Kota ini sudah menjadi tempat pemukiman utama selama dua ribu tahun. Penduduknya dikenal sangat elegan dan bahkan angkuh sebagaimana dilansir dari CNNIndonesia.  Dalam sekelebat mata saja, kebiasaan mereka memang terlihat lazim. Like, alright, that is the way they live. It doesn't bother me that much, so what does it have to do with me, anyway?

However, if we take a look at how they live a little closer, kebiasaan penduduk kota yang paling dikunjungi di dunia berdasarkan kedatangan internasional ini memiliki ketertarikan yang cukup tinggi dan mungkin saja bisa dijadikan contoh.

Menahan Pintu

Bagi penduduk kota yang memiliki Menara Big Ben tersebut, kebiasaan ini seakan-akan sudah menjadi suatu kewajiban. Bukan hanya untuk orang yang dikasihinya, tapi juga mereka yang akan lewat di depan atau di belakangnya dan bahkan seorang turis asing.

Meski tak tahu dari mana munculnya gagasan ini, kebiasaan ini sudah mendarah-daging dan tetap dilakukan oleh baik yang tua maupun para pemudanya.

Kesunyian Malam

Udara dingin di London menyebabkan tidak adanya aktivitas hiburan pada malam hari pada hari-hari biasa. Para pemuda dan pemudinya pun lebih memilih mengadakan pesta di dalam ruangan.

Aktivitas hiburan semalam suntuk di London hanya akan eksis di puncak musim panas, yang dimulai pada awal Juni setiap tahunnya saat angin tidak berhembus terlalu kencang dan matahari tenggalam lebih terlambat daripada di musim-musim lain.

Pusat hiburan malam tetap buka, tapi akan tutup kembali paling lambat pukul dua dini hari, tidak 24 jam seperti di negara lain.

Langkah Cepat

Suhu di London berada di titik 11 sampai 15 C, membuat cuaca di kota yang berlokasi di sepanjang Sungai Thames itu cenderung dingin. Dengan suhu serendah ini, rasa-rasanya siapapun takkan mau berlama-lama berada di luar ruangan, sekalipun penduduk London yang kulitnya dibuat untuk bisa menyesuaikan hawa dingin. Inilah kenapa langkah mereka menuju tempat tujuan selalu cepat.

Seorang pelayan kedai kopi di Portobello, Richard, berkomentar lahir sebagai penduduk London berarti harus bisa bertahan meski kedinginan seumur hidupnya.

Ritual sebelum Menyeberang

Sebenarnya sama saja seperti di Indonesia. Sebelum menyeberang, biasakan untuk menoleh ke kanan dan kiri dahulu untuk memastikan apakah ada kendaraan yang akan lewat sekalipun jalanan sedang lengang. Karena siapa sih di dunia ini yang tidak akan menggunakan kesempatan jalanan lengang untuk mengemudikan kendaraannya dengan cepat? Meskipun sudah ada aturan tetang hal itu, pasti ada saja yang melanggarnya.

Di London, bukan hanya kendaraan yang memiliki lampu pengatur lampu lintas, melainkan juga para pedestrian yang ingin menyeberang. Bedanya, hanya dua warna yang berlaku, yakni merah dan hijau.  

Jalanan boleh lengang atau sepi, tapi tetaplah taati peraturan lampu penyeberang jalan.

Cenderung Order Makanan atau MinumanTo Go

Saat mendatangi sebuah tempat makan di London, pasti pengunjug akan langsung disambut dengan pertanyaan mengenai jumlah orang dan akan makan di mana. Karena kapasitas pengunjung tempat makan dibatasi.

Harga makan bergantung pada di mana pengunjung akan makan. Jika mereka memilih untuk memesan makanan to go atau dibungkus, harga pesanan akan normal. Namun ketika lebih memilih makan di tempat, maka kasir akan menambah 50 sampai 70 pence sterling, yang setara dengan 0,50 atau 0,70 pound sterling.

Bar Tempat untuk Minum, Tapi Bukan untuk Merokok

Kebanyakan bar di London menetapkan larangan untuk tidak merokok di dalam ruangan. Jadi jika seorang penduduk London atau siapapun sedang berada di bar dan ingin merokok, ia harus beranjak keluar terlebih dahulu. Para perokok menganggap hal ini aneh dan menjengkelkan karena itu berarti mereka harus merokok dengan ditemani hembusan angin dan hawa dingin di luar.

Beberapa bar menyiasati larangan ini dengan menyediakan taman kecil yang lengkap dengan meja serta kursi di sekitar bangunannya. Mereka juga memberikan selimut kepada para perokok yang tidak nyaman karena kedinginan.

Arogansi Londoners dan Keengganan Tersenyum

Penduduk London cenderung memasang muka datar dan takkan tersenyum apalagi menyapa kala berpapasan dengan orang asing. Mereka enggan berbasa-basi, seolah-olah memang ada sebuah peraturan tak tertulis bagi mereka, atau seseorang yang berambisi menjadi warga London sebenarnya, untuk selalu memasang wajah tanpa mimik.

"Wajah itu seakan berkata, 'Ya, saya sedang terburu-buru dan saya orang London,'" kata Arnaud, orang Swiss yang baru tiga tahun tinggal di London.

Tapi tak perlu risau jika kamu tersesat saat sedang berkenalan di kota yang memiliki London Eye sebagai salah satu simbolnya ini. Kamu bisa dengan ramah berupaya menghampiri enduduknya yang terlihat sedang tidak sibuk dan tidak terburu-buru untuk bertanya. Mereka akan menjawab atau bahkan memandumu dengan tangan terbuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun