Mengusut kisah seram itu memberi kesenangan tersendiri ke beberapa orang. Melansir dari CNNIndonesia, hiburan atau wisatanya bertema horror pun bahkan diminati khalayak.
Buat kamu yang pengen menantang nyali dengan datang ke tempat wisata seram, situs Lamudi punya daftar tempat wisata terseram yang bisa didatangi.
Mari kita awali petualangan kita di Sagada, Filipina. Di sana ada tebing yang dijadikan tempat untuk menggantung peti mati, namanya Peti Mati Gantung. Lokasinya di Echo Valley.
Beberapa keluarga yang menggantung peti mati di sini yakin, ritual itu sudah menjadi tradisi demi melanjutkan keberuntungan buat generasi yang masih hidup.
Di tengah pepohonan yang rimbun dan sepi, pengunjung yang tidak cukup bernyali pasti tak betah dengan pemandangan peti-peti mati di sana.
Ayo terbang ke Benua Amerika, tepatnya ke Meksiko. Di Meksiko ada Pulau Boneka (Island of the Dolls). Di tempat ini, ratusan boneka berbentuk mengerikan digantung di pohon-pohon yang rimbun. Suasana yang sudah menyeramkan akan terasa lebih menyeramkan bila kamu mengetahui kisah misteri yang tersimpan.
Alkisah 50-an tahun yang lalu, ada seorang bocah perempuan ditemukan tewas dengan memeluk boneka. Sejak itu, penduduk setempat yang merasa iba dengan si bocah mulai menggantungkan boneka sebagai simbol berduka cita.
Boneka-boneka yang digantung pun jadi lapuk dimakan waktu dan bentuknya berubah tak keruan. Belum lagi pengakuan beberapa pengunjung yang "digoda" arwah sang bocah dengan bisikannya yang bakal menambah kesan seram di Island of the Dolls.
Siapkan tiket untuk terbang ke Ukraina yang punya kota Pripyat, Â sebuah kota di Ukraina utara yang benar-benar mati. Nuansanya tentu saja mengerikan, ditambah dengan kondisi di sana yang amburadul.
Dulunya, Pripyat adalah kawasan tempat tinggal para pekerja pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl. Tapi kebakaran hebat yang terjadi pada 1991 membuat pemerintah memutuskan untuk menutup kota yang dibangun 4 Februari 1970 ini demi keselamatan para penduduknya.
Nah sejak itu, tak banyak yang berani menapakkan kakinya di sini karena takut bakal terpapar efek berbahaya nuklir, dan kisah seram tentang penampakan makhluk aneh pun tersebar.
Mari melancong ke benua seberang, Australia! Di Tasmania, ada sebuah kota kecil, Port Arthur namanya, yang merupakan lokasi dari penembakan massa yang dilakukan seorang pria pada April 1996 silam. Pria yang memiliki penyakit kejiwaan tersebut melukai 23 dan membunuh 35 orang dengan membabi buta!
Hingga sekarang, korban-korban yang selamat masih diselimuti rasa takut atas kejadian tersebut. Belum lagi kisah seram mengenai arwah korban tewas yang masih "berkeliaran" di kastil dan hutannya.
Ayo pindah lagi ke Benua Asia, ke sebuah negara yang terkenal dengan Shibuya Crossing-nya, Jepang.
Pernah dengar Hutan Berhantu Aokigahara?
Selain pepohonan rimbun, banyak tulang belulang yang bisa ditemukan di hutan yang berlokasi di kaki Gunung Fuji ini.
Salah satu penyebabnya adalah karena hutan ini merupakan tempat yang dijadikan pilihan untuk meraup nyawa seseorang. Menurut catatan, ratusan kasus pembunuhan dan bunuh diri sudah terjadi di sini sejak 1950.
Ayo kembali lagi ke Benua Amerika, tepatnya ke The Stanley Hotel di Colorado yang menginspirasi penulis cerita misteri Stephen King untuk menulis novel dan film "The Shining".
Setelah film itu meledak di pasaran, sang pemilik hotel pun berinisiatif menambah suasana seram di dalam hotelnya. Dia menyuguhkan penayangan film "The Shining" tanpa sensor di setiap kamarnya. Sang pemilik bahkan juga menyediakan tur mencari hantu penunggu bangunan tiap hari.
Yuk pulang ke negeri sendiri sekarang!
Enggan kalah dari negara-negara yang sudah disebutkan sebelumnya, negara kita tercinta punya Tana Toraja!
Sudah modern memang, tapi penduduk Indonesia masih sering menjalani ritual keagamaan yang diwariskan oleh nenek moyang mereka.
Begitu pun di Tana Toraja. Penduduk yang masih menganut ajaran animisme menyelenggarakan beberapa upacara pemakaman tradisional, seperti Kubur Bayi dalam Pohon, Tradisi Tau Tau, dan Tradisi Ma'Nene.
Untuk yang penasaran tentang upacara-upacara tersebut, here are the brief explanations.
Kubur Bayi dalam Pohon adalah sebuah upacara penguburan bayi keturunan Toraja yang belum mempunyai gigi. Bayi ini dimakamkan di lubang Pohon Tarra yang kemudian ditutup dengan anyaman ijuk.
Bayi dikuburkan tanpa kain kafan dengan tujuan agar si bayi merasa seolah-olah "kembali" ke dalam rahim ibunya. Posisi lubang di pohon bahkan disesuaikan dengan kelas sosial keluarganya.
Tradisi Tau Tau adalah upacara memasukkan jenazah ke dalam peti mati yang ditempatkan di lubang gua. Peti mati ini dihiasi dengan patung kayu berbentuk sosok hidup sang jenazah.
Nah kalau Tradisi Ma'Nene adalah sebuah upacara menggali kembali pemakaman buat mengajak jasad bersua kembali dengan keluarganya.
Upacara ini, tentunya, menyita perhatian. Bagaimana tidak? Jenazah yang sudah lama dikubur diarak-arak oleh warga sekitar.
Gimana, Kompasioner? Tempat wisata mana yang paling bikin kamu bergidik karena ngeri?
Berani uji nyali ke salah satunya? Kalau berniat untuk berkunjung, jangan lupa siapkan nyali yang besar ya!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI