Menyelamatkan Ciliwung: Kolaborasi Antara Pemerintah dan Komunitas untuk Mengatasi Pencemaran

1. Awal Mula 

Terdapat sungai yang berasal dari mata air di Gunung Pangrango dengan panjang 120 km dan luas DAS 347 km2 , yang melewati Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Depok, Condet, Manggarai, Gunung Sahari, Pantai Indah Kapuk dan bermuara di pantai utara DKI Jakarta yakni Sungai Ciliwung. Dalam artikel lingkungan yang dibuat oleh Rahmadi Rahmad tahun 2020, Ciliwung memiliki kekayaan sejarah dan menjadi sumber penghidupan masyarakat setempat sejak masa Kerajaan Padjadjaran (1482-1567). Sungai ini dipuja oleh masyarakat Batavia (sekarang Jakarta) sebagai sumber air bersih dan perekonomian. Nama "Ciliwung" berasal dari bahasa Sunda yang berarti "air  jernih".

Kemudian pada masa kolonial Belanda, pengelolaan sungai  menjadi prioritas untuk menjaga kewibawaan Batavia, dan Bendungan Katulampa dibangun pada tahun 1912 untuk mengendalikan banjir. Namun seiring berjalannya waktu, kata "air bersih" ini tidak terealisasikan, hal ini disebabkan Ciliwung menjadi sungai yang mengalami masalah serius terkait polusi dan pencemaran air. Hal ini disebabkan oleh tindakan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dengan membuang sampah serta limbah sisa dari rumah tangga dan industri, baik dari skala kecil maupun besar. Akibatnya, pencemaran yang terjadi sangat signifikan dan berdampak besar terhadap keaslian serta ekosistem di sekitar sungai (Ismelina & Priaardanto, 2023). 

Ada beberapa faktor penting yang menjadi penyebab utama pencemaran ekosistem dan aliran air di Ciliwung. Semua faktor ini berkaitan dengan kurangnya kesadaran manusia akan pentingnya menjaga ekosistem dan kualitas air di sungai tersebut. Namun apakah benar bahwa penyebab utama pencemaran air di Ciliwung disebabkan oleh kurangnya kesadaran masyarakat?

2. Terjadinya Pencemaran Air di Ciliwung

Nah maka dari itu, mari kita bedah bersama-sama. Pada tahun 2017, situs resmi Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) mempublikasi Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia mengenai Tetapan  Daya Tampung Beban Pencemaran Air dan Alokasi Beban Pencemaran Air Sungai Ciliwung. Dalam SK tersebut wilayah DKI Jakarta 1 dan  2 memiliki total Beban Pencemar BOD Eksisting sebesar 46.885,13 namun Daya Tampung Beban Pencemaran BOD seharusnya hanya 7.473,09. Lalu Penurunan Beban BOD memiliki total 39.412,05 dengan Persentase Penurunan Beban BOD per segmen adalah 31,26% dan 56,08% , sehingga bila BOD atau Biochemical Oxygen Demand ini meningkat dapat diketahui bahwa air yang dikandung dalam Sungai Ciliwung memiliki kualitas buruk.

Dilansir dalam artikel "Sejarah Ciliwung, sumber air minum yang kini jadi tempat sampah" yang ditulis oleh Fadil tahun 2013. Ia menjelaskan bahwa Pada tahun 1689, air Sungai Ciliwung masih belum tercemar dan aman untuk dikonsumsi. Namun, gempa bumi yang terjadi pada Januari 1699 menyebabkan peningkatan pengendapan. Lumpur dan tanah liat mulai menumpuk di saluran yang digali untuk memperlancar aliran air ke dan dari sungai. Namun sejak tahun 1740, akibat banyak pasien yang mengalami penyakit disentri dan kolera. Berbagai sampah dan limbah dari rumah sakit dibuang ke dalam sungai. Sehingga air sungai sudah dianggap tidak sehat dan tidak layak untuk menjadi air minum karena berkontribusi pada tingginya angka kematian di kalangan warga Batavia.

Pencemaran ini berlangsung hingga sekarang karena menurut Eka Chlara Budiarti seorang Peneliti Lembaga Kajian Ekologi dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton), mengatakan bahwa hasil pengujian sampel air di DKI Jakarta menunjukkan, Sungai Ciliwung terdeteksi mengandung mikroplastik. Sumber mikroplastik ini bisa berasal dari mikroplastik, termasuk tumpukan sampah plastik liar, kemasan sachet, pembalut, popok, styrofoam, dan plastik sekali pakai. Mikroplastik di lingkungan juga dapat berasal dari pembakaran terbuka sampah plastik.  Plastik masuk ke sungai akibat pembuangan sampah sembarangan yang tidak dikelola dengan baik, sehingga menumpuk di aliran sungai. "Sumber plastik ini juga dapat berasal dari sektor industri, rumah tangga, usaha laundry, dan lain-lain," tambahnya, yang dilansir dalam artikel "Kandungan Mikroplastik yang Kian "Mencekik" Ciliwung" oleh Adri tahun 2022. Sehingga penyebab-penyebab inilah yang mempengaruhi terjadinya pencemaran air pada Sungai Ciliwung, bila telah terjadi pencemaran maka ada pula akibatnya.

Limbah Rumah Tangga (Sumber: Oleh Wibowo Djatmiko (Wie146) - Karya sendiri, CC BY-SA 3.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=826950)

3. Dampak Dari Pencemaran Air  pada Ciliwung

  Pencemaran Sungai Ciliwung bikin banyak masalah, loh! Pertama, kualitas airnya jadi anjlok parah. Buktinya, tingkat BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand)-nya melambung tinggi. Air yang dulu bisa dipakai buat kebutuhan harian, sekarang malah jadi sumber berbagai penyakit kayak diare dan infeksi kulit. Ekosistem di sungai juga ikut kena imbasnya---keanekaragaman hayati merosot drastis karena kondisi air yang nggak sehat. Belum lagi, tumpukan sampah dan sedimentasi di dasar sungai bikin aliran makin sempit, yang ujung-ujungnya meningkatkan risiko banjir pas musim hujan tiba.

Faktor-Faktor Penyebabnya

Kenapa sih Sungai Ciliwung bisa sampai tercemar begini? Ternyata, ada beberapa biang keroknya:

1. Limbah Rumah Tangga
   Ribuan rumah di pinggiran sungai langsung buang limbah domestik ke sungai. Mulai dari plastik, detergen, sampai sisa makanan, semuanya numpuk di sana.

2. Limbah Industri
   Pabrik-pabrik di sekitar sungai sering banget buang limbah kimia tanpa pengolahan dulu. Jadinya, bahan-bahan beracun langsung masuk ke air sungai.

3. Urbanisasi
   Alih fungsi lahan di sekitar sungai bikin area resapan air berkurang drastis. Hasilnya, air permukaan yang penuh polutan gampang banget ngalir ke sungai.

4. Kurangnya Kesadaran
   Banyak orang masih cuek soal kebersihan sungai. Buang sampah sembarangan udah jadi kebiasaan, bikin pencemaran makin parah.

Jadi, mau nggak mau, semua pihak harus ikut turun tangan untuk selamatin Sungai Ciliwung sebelum kondisinya makin parah!

Bantaran Ciliwung  (Sumber : Oleh Wibowo Djatmiko (Wie146) - Karya sendiri, CC BY-SA 3.0, https://commons.wikimedia.org/w/index.php?curid=8327655)

4. Bagaimana Cara Untuk Menjaga Ciliwung Tetap Sehat??

A. Peran Warga Sekitar

Warga yang tinggal di sepanjang Sungai Ciliwung punya peran penting banget buat jaga kebersihan dan kelestarian sungai. Ada beberapa langkah sederhana tapi keren yang bisa dilakukan:

• Buang Sampah pada Tempatnya
  Yuk, mulai sadar pentingnya buang sampah di tempatnya. Edukasi soal memilah dan mengelola sampah harus terus digencarkan biar limbah rumah tangga nggak langsung nyasar ke sungai.

• Bikin Gerakan Bareng
  Komunitas lokal bisa bikin aksi seperti gotong royong rutin buat bersihin sungai atau kampanye anti-sampah. Contohnya tuh kayak gerakan Ciliwung Clean-up yang udah jalan di beberapa lokasi.

• Kelola Limbah Rumah Tangga
  Coba deh olah limbah organik jadi kompos atau kurangi pemakaian plastik sekali pakai. Sekali mendayung, lingkungan jadi lebih sehat!

• Hijaukan Bantaran Sungai
  Menanam pohon di pinggir sungai nggak cuma bikin adem, tapi juga bantu cegah erosi dan serap polutan. Plus, bonusnya sungai jadi lebih cantik!

B.  Peran Pemerintah

Pemerintah punya tanggung jawab besar buat sediakan fasilitas dan aturan yang mendukung kelestarian Sungai Ciliwung. Langkah-langkahnya antara lain:

• Pengelolaan Limbah yang Lebih Baik
  IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) buat rumah tangga dan industri harus diprioritaskan biar limbah nggak asal nyelonong ke sungai.

• Hukum yang Tegas
  Kasih sanksi tegas buat yang masih nekat nyampah atau buang limbah sembarangan! Nggak cuma aturan di atas kertas, patroli lingkungan juga perlu biar pelanggar kapok.

• Revitalisasi Sungai
  Mulai dari pengerukan sedimen, angkat sampah-sampah besar, sampai tata ulang bantaran sungai, semuanya penting buat balikin fungsi sungai jadi lebih optimal.

• Edukasi dan Kampanye
  Pemerintah bisa gandeng sekolah atau komunitas buat kasih edukasi soal pentingnya jaga sungai. Bikin aja kampanye lingkungan yang seru dan ngena!

• Kolaborasi Bareng Komunitas
  Gandeng komunitas kayak Ciliwung Institute biar warga makin terlibat dalam menjaga dan merawat sungai.

C. Kolaborasi Semua Pihak

Ngurus Sungai Ciliwung nggak bisa cuma tanggung jawab satu pihak. Semua harus kerja sama---dari warga, pemerintah, LSM, sampai dunia usaha. Misalnya:

• CSR dari Perusahaan
  Program tanggung jawab sosial perusahaan bisa banget dialihin buat dukung pelestarian sungai.

• Forum Warga
  Bikin forum bareng yang melibatkan semua elemen masyarakat untuk bareng-bareng mantau dan ngejalanin program pemulihan sungai.

Dengan langkah-langkah ini, Sungai Ciliwung bisa balik jadi sungai yang bersih dan bermanfaat buat semua orang! 

Ribuan Warga Bogor Bersihkan Sungai Ciliwung (Sumber: Sindo, K. (1 Juni 2015). Ribuan warga Bogor bersihkan Sungai Ciliwung. SINDOnews Nasional.)