Mohon tunggu...
Adinda Salwaa Islami
Adinda Salwaa Islami Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

jurusan teknik industri

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Perjalanan Untuk Pulih Dari Luka Batin

22 November 2022   20:51 Diperbarui: 24 November 2022   05:01 671
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perjalanan Untuk Pulih Dari Luka Batin


 Judul                  : Yang Belum Usai: Kenapa Manusia Punya Luka Batin?

Penulis               : Pijar Psikologi                                             

Tahun Terbit   : 16 Maret 2022                                                           

Tebal Buku       : 187 Halaman + vi, vii, viii, ix, x                                             

Penerbit            : Elex Media Komputindo, Jakarta

Harga Buku     : Rp 70.000

Peresensi          : Adinda Salwaa Islami, Mahasiswa Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Malang

     Time heals nothing. Frasa yang di pilih menjadi pembuka buku yang berjudul "Yang Belum Usai: Kenapa Manusia Punya Luka Batin". Selama ini, terdapat kenyakinan bahwa luka batin akan sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Bahwa pada akhirnya kita akan bisa memaafkan orang-orang yang telah menyakiti batin kita. Bahwa kita akan baik-baik saja. tapi, itu semua keliru. Menyembuhkan luka batin bukanlah pekerjaan yang praktis di lakukan. Kita tidak mampu diam serta membiarkan waktu yg menyembuhkan.

     Sama seperti dengan luka fisik yg butuh dibersihkan, ditutup, dirawat serta disembuhkan, luka batin juga membutuhkan langkah-langkah pengobatan supaya tidak menjadi parah hingga membusuk pada diri kita. Setiap luka pada fisik membutuhkan penanganan serta perawatan yang tepat. Jika penananganan yg diberikan tidak tepat, luka di tubuh bisa mengalami infeksi, membengkak, dan lebih parah. Buku ini hadir membantu masyarakat untuk menyadarkan bahwa permasalahan-permasalahan hidup yang sering terjadi dan tak pernah terselesaikan, bisa jadi bukan karena lingkungan kita, melainkan diri kita yang masih terluka.

    Buku karya Pijar Psikologi yang ditulis oleh 10 penulis: Regis Machdy, Ayu Yustita, Isnaniar Noorvitri, Zahrah Nabila, Mirza Muchammad Iqbal, Koes Ayunda Zikrina Putri, Reno Prasasto, Arindah Arimoerti Dano, Isnaini Rahmawati, dan Fika Nadia. Buku ini kan membahas tentang 4 bab yaitu Luka Batin, Melepaskan Pola Lama, Menyembuhkan Luka Batin, serta Menyayangi Diri Apa Adanya. buku ini akan mengupas penyakit mental dari sisi emosi serta pikiran yang negatif.

     Buku ini akan membahas luka batin serta luka fisik seseorang yang perlu untuk dibersihkan dengan proses penyembuhan kemudian akan sembuh seutuhnya. Sama dengan luka batin yang terdapat pada seseorang yang membutuhkan proses pengobatan agar tidak memburuk pada diri seorang. Setiap luka fisik juga mempunyai macam-macam masalah sehingga membutuhkan perawatan yang berbeda-beda. Kita kurang mengetahui bahwa setiap emosi mempunyai nama yang di akhirnya akan menyebabkan luka dan luka tersebut tidak pernah kita sembuhkan melainkan hanya dialihkan.

      Buku "Yang Belum Usai: Kenapa Manusia Punya Luka Batin?" karya Pijar Psikologi akan memberi kita suatu kesadaran tentang apa itu luka batin serta macam-macam jenis dan nama-namanya. Berikut nama serta jenis-jenis dari luka batin yang terdapat trauma, Primal Wounds, Unfinished Business: Trauma, fenomena yang terjadi saat reaksi emosional diakibatkan terpaparnya seseorang dengan peristiwa dalam hidupnya. Baik seseorang tersebut mengalami secara langsung, atau mengetahui secara lebih jelasnya sebuah peristiwa yang traumatis. Primal Wounds, luka ketika masa kanak-kanak yang secara khusus berkaitan dengan orangtua. Rasa sakit ini berasal dari usia dini serta tidak teratasi. Unfinished Business, trauma yang tidak sempat terselesaikan karena suatu hal dan trauma ini harus diselesaikan, luka batin disini bukan hanya dimiliki oleh orang-orang yang sadar akan dirinya memiliki sebuah "luka", tetapi hal ini mampu dimiliki oleh mereka yang merasa bahwa dirinya baik-baik saja tetapi mereka sering kali melukai orang-orang disekitarnya.

     Pembahasan mengenai luka batin dalam buku karya Pijar Psikologi akan menelusuri pada pola asuh orangtua.. Hal ini bisa terjadi secara sengaja maupun tidak sengaja hingga mereka dewasa nantinya. Seperti contohnya sosok orangtua yang harus mengajari dan membantu suatu masalah malah mengalihkan emosi, hal itu akan membentuk luka batin karena pola kebiasaannya. Luka batin Jika terlalu lama disimpan akan berdampak buruk bagi seseorang.

     Buku karya Pijar Psikologi akan cara-cara untuk mengobati luka batin dengan cara mengenali terlebih dahulu, mendapatkan keberadaan "luka" itu, lalu mendapatkan kehadiran "luka", dan tahap akhir buat memaafkan, hal ini baik terhadap diri sendiri juga orang-orang yg membangun luka ini. Selain itu buku ini juga menjelaskan bahwa menggunakan metode menulis, dapat membantu proses penyembuhan "luka". Karena dengan mencurahkan hal-hal yang mengakibatkan luka itu dengan metode menulis dapat melepaskan pikiran-pikiran yang berkeliaran di dalam kepala kita dan hal ini membantu seseorang untuk lebih mengenal dirinya serta emosi-emosinya.  Aktivitas menulis akan melepaskan pikiran-pikiran seseorang yang terus berkeliaran di dalam kepala dengan membersihkan "sampah" pada pikiran seorang.

     Kita pembacanya mendapatkan banyak pembelajaran yang berasal daru buku "Yang Belum  Usai: Kenapa Manusia Punya Luka Batin? yang sebelumnya tidak mengetahui bagaimana cara mengatasi luka batin dan sebagainya. Buku ini akan berguna bagi mereka yg mempunyai luka batin terpendam namun malu untuk berkonsultasi..

     Terjadi ritme tulisan yang melambat waktu berada pada akhir isi buku. Ada penulisan yg berbelit-belit pada pembahasan isi buku "yang Belum Usai: Kenapa Manusia Punya Luka Batin?".

     Apa itu luka batin, bagaimana mengidentifikasinya dan bagaimana cara memulai perjalan pulih dari luka batin? buku ini merupakan kompilasi esai penulis-penulis Pijar Psikologi tentang luka batin. Penulis-penulis dalam buku ini ingin mengajak masyarakat untuk mengenal lebih dekat mengenai luka batin. Kita perlu terbiasa mendengar, membaca, dan membicarakan luka batin supaya luka tersebut bisa benar-benar kita rawat serta kita sembuhkan. Lalu, kalau kita sedang merasa tidak yakin akan diri sendiri, merasa tak percaya diri, serta merasa tidak mampu, harus bagaimana?  Hal terbaik yang mungkin bisa kita lakukan adalah mengenali serta menerima perasaan negatif tersebut. Percayalah, membohongi diri sendiri itu bukanlah hal yang menyenangkan. Akan lebih baik Jika kita mengenali serta merangkul kebaradaan perasaan negatif yg benar-benar terdapat serta yang sedang kita rasakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun