Mohon tunggu...
Adinda SalkhiaBerliani
Adinda SalkhiaBerliani Mohon Tunggu... Human Resources - communication student of President University

hello its me!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnalis Metro TV, Alumni Communications President University Peraih Beasiswa S2 Luar Negeri KOMINFO

19 Juni 2019   19:25 Diperbarui: 11 Juli 2019   12:36 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Menjadi wartawan itu menyenangkan, setengah angkatan (militer) dan setengah seniman," ujar gadis kelahiran Jakarta 31 Agustus  1993, Alifia Anandita. Wanita yang biasa disapa Deta ini merupakan alumni program studi Communications President University lulusan tahun 2015. Berprofesi sebagai journalist di stasiun televisi berita pertama di Indonesia, telah memberikan banyak pengalaman dan prestasi bagi host dalam program acara "Catatan Demokrasi" Metro TV ini. Beliau dan timnya juga berhasil meraih penghargaan AVN Monthly Award January 2016 berkat support terhadap berita bomb Sarinah dan menjadi nominasi 21st Anual Panasonic Gobel Award oleh tim "Jokowi Mantu". 

Beasiswa S2 yang diraih oleh Chairperson pertama President University Movie Creator ini dipersembahkan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika tahun 2019. Master of Public Administration in International Development, School of Public Policy di Tsinghua University, Beijing, China merupakan Universitas No.1 di Asia-Australia dan No.22 dunia berdasarkan World University Ranking. Baginya, China adalah negara dengan peradaban kuno yang berkembang pesat dan saat ini sangat berpengaruh di dunia, perang dagang Amerika dan China tak terhindarkan dampaknya ke berbagai negara termasuk Indonesia. Dulu, China juga bukan negara yang cukup terbuka untuk berbagi ilmu dan ketika ada kesempatan untuk itu beliau berpikir bahwa China is the best place to study.

"Aku percaya kalau investasi leher keatas (pendidikan) sifat nya melekat, mungkin manfaatnya tidak langsung dipanen saat ini, tapi bisa menjaga kita menghadapi tantangan global di masa depan. Menurutku inilah waktu yang tepat untuk explore banyak hal, playground ku masih sangat luas, masih banyak yang harus ku pelajari," ujar wanita 26 tahun tersebut. Rekomendasi dari sejumlah tokoh besar pun menjadi salah satu motivasi, seperti Sidarto Sanusubroto (Anggota Dewan Pertimbangan Presiden) ,John Don Bosco (Manager Non Buletin Metro TV),  Akhsanul Ato (Executive Producer Metro TV), Dindin Dimyati (Head of Faculty of Communication), serta Raudy Gathmyr (Senior Lecturer Communications).

Sebagai journalist, beliau harus terus mengasah kemampuan dan wawasan, bertugas sebagai mata dan telinga masyarakat untuk dapat menggali informasi dari narasumber. Berhubungan dengan narasumber yang biasanya pejabat tinggi, orang orang hebat dengan pengalaman luar biasa dan tingkat keilmuan tinggi, dan untuk dapat mengimbangi narasumber yang sebagian besar  adalah politisi yang pandai berkelit, agar tidak mudah dibohongi oleh karena itu sebagai journalist beliau harus kritis dan memiliki ilmu pemerintahan yang kuat. "Hal yang pertama ku lakukan setelah pulang nanti adalah terus mengasah kemampuan sense of journalism ku, aku akan coba apply sebagai pengajar (dosen), berbagi ilmu dengan generasi penerus bangsa. Aku juga akan berkontribusi untuk kominfo memberikan bahan riset dan mendukung project mereka untuk menghadapi tantangan industri kemajuan teknologi dan komunikasi. Mengembangkan skill professionals ku dan cari beasiswa lagi. Hahahahhaa," tambah Alifya Anandita.

Deta ini merasa sangat bersyukur bersekolah di President University. Tidak hanya pelajaran mata kuliah, tetapi kemandirian dan bersosialisasi dengan teman-teman dari berbagai negara. "Awalnya tidak mudah bagiku belajar menggunakan bahasa inggris. Tetapi dosen komunikasi menurutku sangat super. Mereka tidak hanya mengajar tetapi juga mendidik. Mereka hapal semua mahasiswa nya satu satu, pendekatan yang mereka lakukan juga adalah pendidikan yang sifatnya kekeluargaan. Presuniv memberikan ku bekal yang luar biasa untuk ku tidak hanya bekerja dengan skala nasional tetapi internasional. Anyway jebolan presuniv adalah agent unggulan di dunia kerja lho... Dan itu terasa banget setelah aku bekerja," jelasnya. Beliau juga menitipkan pesan untuk semua juniornya, mahasiwa Communications President University, bahwa restu orang tua dan izin Tuhan-lah yang utama. Niat yang baik dan kepandaian untuk memilih lingkungan juga harus bisa menuntun kita untuk jauh lebih baik lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun