Mohon tunggu...
Adinda Sakinah
Adinda Sakinah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa semester 1 Prodi Jurnalistik UIN Jakarta

hobi bermain badminton

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Perjalanan Sampah Rumah Tangga ke Bantar Gebang

17 Juli 2024   17:38 Diperbarui: 17 Juli 2024   18:50 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Depan SMK 45 Jakarta (Dokpri)

Jakarta, 17 Juli 2024 --- Setiap harinya, ribuan ton sampah rumah tangga di Jakarta berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, Bekasi. Perjalanan sampah dari rumah-rumah penduduk hingga ke TPA ini melibatkan berbagai tahapan dan peran penting dari petugas kebersihan serta truk sampah.  

Di pagi hari, petugas pengangkut sampah, Inoy, sudah bersiap dengan gerobaknya. Ia adalah salah satu dari petugas kebersihan yang bertugas mengumpulkan sampah dari rumah ke rumah di wilayahnya.  "Saya mulai bekerja pukul 7 pagi setiap hari, tugas saya yaitu mengangkut sampah dari setiap rumah dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam truk sampah", kata Inoy

Inoy mengatakan bahwa biasanya warga membayar iuran sekitar Rp. 30.000 sampai Rp. 50.000 setiap sampah nya diambil. ia harus berkeliling dari satu rumah ke rumah lainnya, memastikan tidak ada sampah yang tertinggal. Setelah gerobaknya penuh, sampah tersebut akan dibawa ke titik pengumpulan sementara, tempat truk sampah sudah menunggu.

Depan SMK 45 Jakarta (Dokpri)
Depan SMK 45 Jakarta (Dokpri)

Di titik pengumpulan, pukul 19.00 WIB truk sampah berukuran besar telah siap mengangkut sampah yang telah dikumpulkan oleh para petugas kebersihan. Pak Bowo, salah satu sopir truk sampah, menjelaskan peran penting truk dalam sistem pengelolaan sampah. "Truk kami bisa mengangkut hingga 12 ton sampah dalam sekali jalan, kami biasanya melakukan beberapa perjalanan dalam sehari, tergantung pada volume sampah yang harus diangkut,"kata Pak bowo

Pak Bowo mengatakan, perjalanan menuju TPA Bantar Gebang bisa memakan waktu hingga dua jam, tergantung pada kondisi lalu lintas. "Rutenya cukup menantang, terutama pada jam-jam sibuk. Namun, kami selalu berusaha tiba di Bantar Gebang tepat waktu untuk menjaga efisiensi kerja,"kata Pak Bowo 

Sesampainya di TPA Bantar Gebang, sampah dari truk-truk tersebut akan diproses lebih lanjut. Di sini, sampah akan dipilah dan dikelola sedemikian rupa untuk meminimalisir dampak lingkungan. Proses ini melibatkan berbagai teknologi dan tenaga kerja yang terlatih. TPA Bantar Gebang merupakan salah satu tempat pembuangan akhir terbesar di Asia Tenggara, dengan luas mencapai 110 hektar. Setiap harinya, TPA ini menerima sekitar 7.000 ton sampah dari seluruh Jakarta.

Inoy dan Pak Bowo sepakat bahwa pengelolaan sampah di Jakarta masih menghadapi banyak tantangan, terutama terkait dengan kesadaran masyarakat dalam memisahkan sampah organik dan anorganik, kami berharap masyarakat bisa lebih sadar dalam mengelola sampah rumah tangga mereka, memisahkan sampah sejak dari rumah akan sangat membantu proses pengelolaan di TPA," kata Pak Bowo


Perjalanan sampah rumah tangga ke Bantar Gebang adalah proses panjang yang melibatkan banyak pihak. Dari petugas kebersihan yang mengumpulkan sampah di pagi hari, sopir truk yang mengangkutnya, hingga pekerja di TPA yang mengelolanya, semuanya berperan penting dalam menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan di Jakarta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun