Dalam kehidupan kita sebagai manusia di sepanjang hidupnya harus memiliki rasa syukur, karena rasa syukur itulah yang akan membuat hidup yang kita jalani menjadi selalu merasa cukup dan bahagia. Tidak hanya di waktu-waktu tertentu saja kita harus menyukuri apa yang kita dapat dan kita jalani, tetapi dalam setiap detik yang kita dapat kita harus menjalaninya dengan bersyukur. Seperti yang sering kita lihat pada generasi di zaman sekarang banyak manusia yang lupa caranya untuk bersyukur. Lalu Sebenernya apa itu rasa syukur (gratitude)?
Gratitude adalah sesuatu yang bersangkutan dengan kebaikan hati, pemberian, keistimewaan dalam memberi dan menerima atau mendapatkan sesuatu dengan Cuma-Cuma (Pruyser, 1976).
Definisi rasa syukur menurut Seligman dan Peterson (2004) adalah perasaan yang menyenangkan dan ungkapan terima kasih terhadap tanggapan individu yang menerima hadiah. Individu tersebut memberi suatu hadiah yang memberikan manfaat atau memberikan kedamaian terhadap individu yang menerima.
Bertocci dan Millard (1963) mencatat bahwa keutamaan rasa syukur (gratitude) adalah kesediaan orang untuk mengakui bahwa seseorang itu telah bersedia menjadi penerima kebaikan seseorang, baik respon emosionalnva hadir atau tidak. Landasan syukur adalah gagasan tentang jasa yang tidak layak.
Menurut Roberts (1984, 1987, 1991a. 1991b), untuk mengalami rasa syukur, yaitu "dengan senang hati menerangkan seseorang sebagai pemberi manfaat (hadiah) untuk diri sendiri". Â Â Â
gratitude adalah perasaan emosi, perasaan senang tentang manfaat apa yang diterima. (Levinson, Ponzetti, Jr., & Jorgensen,1999). Menyatakan bahwa gratitude tampaknya tidak memenuhi syarat sebagai emosi dasar. Seseorang merasa bersyukur setelah menerima manfaat.
Definisi Menurut Emmons dan McCullough (dalam Sulistyarini, 2010) bahwa rasa syukur itu adalah suatu bentuk emosi dan perasaan perasaan, yang menjadi sikap, sifat dan kebiasaan yang baik. Kepribadian suatu individu yang menjadi pengaruh terhadap respon terhadap sesuatu atau suatu peristiwa.
Menurut McCullough, Emmons, dan Tsang (2004). Terdapat  aspek-aspek gratitude ada empat :
- Intensity adalah kesungguhan seorang individu untuk merasakan rasa syukur.
- Â Frequency adalah individu yang memiliki rasa syukur di setiap harinya dan rasa syukur itu akan muncul walaupun hanya melihat atau menerima dari kebaikan orang lain yang bersifat kecil atau sederhana.
- Span merupakan individu yang memiliki banyak rasa syukur dalam berbagai hal dan aspek yang ada di kehidupnya.
- Density adalah hal yang mencakup kepada jumlah orang yang seseorang itu syukuri atas suatu manfaat positif yang seseorang dapatkan dapatkan.
Jenis- jenis gratitude menurut Peterson dan Sligman (2004) ada dua yaitu :
- Personal, yaitu rasa terima kasih yang seorang individu perlihatkan terhadap orang lain, khususnya kepada individu yang telah memberikan kebaikan atau manfaat.
- Transpersonal, yaitu ungkapan rasa terima kasih individu terhadap Tuhan, rasa yang di ungkapkan kepada kekuatan yang lebih tinggi.
Sebagai perasaan emosi, rasa syukur (gratitude) memiliki dua proses:
- Perasaan yang menyadari bahwa telah mendapatkan hasil positif.
- Perasaan yang menyadari bahwa terdapat sumber eksternal untuk hasil yang baik tersebut.