BIAN mencakup pemberian vaksin Campak-Rubella tambahan dan dosis vaksin Polio dan DPT-HB-Hib yang terlewat. Program ini dilaksanakan sebagai upaya untuk menutup kesenjangan imunitas anak dengan menyelaraskan kegiatan imunisasi komplementer (campak-rubella) dan imunisasi kejar (OPV, IPV, dan DTP-HB-Hib).Â
PEKALONGAN – (25/8), ProgramDampak pemberian vaksin bagi bayi dan balita atau yang biasa disebut Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) belum banyak diketahui oleh orang tua anak sehingga penanganannya menjadi kurang tepat. Berdasarkan hal tersebut salah satu mahasiswi Undip program studi Informatika, Adinda Rosman berusaha memberikan edukasi melalui video animasi karena dinilai lebih menarik sehingga penyampaian infomasi dapat diterima dengan baik oleh orang tua bayi dan balita bukan hanya di Kota Pekalongan saja namun juga bisa menyeluruh ke seluruh penjuru Indonesia.
Penyebaran informasi mengenai penanganan KIPI ini dilakukan pada media sosial Instagram Puskesmas Tirto Kota Pekalongan (@uptpuskesmastirto). Kegiatan pengedukasian ini dilakukan supaya masyarakat tidak panik ketika terjadi gejala pada anak setelah mendapatkan imunisasi dan tahu cara penanganan yang tepat menurut United Nations Children's Fund (UNICEF). Sampai artikel ini ditulis video telah ditonton sebayak 790 kali. Dengan angka viewers yang tidak sedikit ini diharapkan mereka dapat menerima informasi dengan baik dan dapat menerapkannya ketika KIPI terjadi.
Video animasi dapat dilihat di bawah ini :
Penulis  : Adinda Rosman
Dosen Pembimbing Lapangan : Novia Handayani S.K.M., M.A.,M.Kes & Adnan Fauzi S.T., M.Kom.
#KKNTEMATIKUNDIPXUNICEF
#P2KKNUNDIP
#LPPMUNDIP
#UNDIP
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H