8. Lubangi kedua tutup botol seukuran selang yang telah disiapkan.
9. Potong selang tidak terlalu panjang, hanya kira-kira cukup dan sampai dari cairan ekoenzim dalam botol A ke dalam air dalam botol B.
10. Pasang selang, dan tutup kedua botol.
11. Tutup dengan dengan rapat dan jangan dibuka selama 3 bulan.
Bulan Januari 2022 pun tiba, waktu 3 bulan dari pembuatan ekoenzim penulis dengan sahabat-sahabat penulis selesai. Di bulan Januari juga ekoenzim penulis dikumpulkan. Penulis melepas selang yang menyambung dikedua botol tersebut, dan penulis mengumpulkan hasil ekoenzim pada botol B. Satu dari ekoenzim kami gagal, gagal menyalurkan cairan ke botol B. Mungkin dikarenakan selangnya bermasalah, ada yang menyumbat atau sebagainya. Jadi sahabat penulis menyaring ekoenzim pada botol A dan membuang kulit pisang yang telah difermentasi tersebut.
Ekoenzim yang kami buat bisa disebut berbeda karena kami menggunakan 2 botol. Sementara teman-teman yang lain hanya menggunakan 1 botol. Tapi tidak ada bedanya kok, hasil tetap sama. Manfaat dari membuat ekoenzim dari limbah rumah tangga yang penulis tau yaitu dapat digunakan untuk pembersih lantai. Berguna bukan? Kita jadi tidak perlu membeli cairan pembersih lantai yang biasa kita beli. Kita bisa menggunakan ekoenzim dari yang kita buat sendiri. Ciri-ciri ekoenzim yang berhasil itu berwarna kuning kecoklatan dan berwangi asam-manis dikarenakan dibuat secara fermentasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H