Mohon tunggu...
Adinda PutriNirwasita
Adinda PutriNirwasita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Out of sight.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peduli Tanah Air Tapi Suka K-Pop, Kenapa Enggak?

16 Juni 2024   11:00 Diperbarui: 16 Juni 2024   11:04 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Globalisasi, satu fenomena yang tak dapat terhindarkan pada zaman ini. Kemajuan teknologi, kemudahan mencari informasi, segala inovasi komunikasi, dan berbagai perubahan telah mempengaruhi tatanan hidup manusia dalam segala aspek. Batas-batas antar kebudayaan yang ada di dunia ini terasa semakin tipis dan nyaris tidak terlihat. Arus masuk, keluar, dan berbaurnya kebudayaan dapat terjadi dengan cepat. Lalu, dengan adanya hal ini, memangnya nggak bahaya ta?

Bangsa kita, Indonesia, pun mengalami fenomena ini. Ditandai dengan banyaknya kebudayaan yang mulai bertransformasi dan masyarakat yang memiliki kehidupan modern. Misalnya, penggunaan bahasa Inggris dan bahasa asing lainnya yang banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari, beberapa tradisi daerah yang mulai dilupakan, hingga top genre musik favorit semua orang kini berubah.

Salah satu fenomena yang sedang marak diperbincangkan di kalangan Gen Z adalah budaya K-Pop. K-Pop atau Korean Pop adalah musik populer yang berasal dari Korea Selatan. Musik K-Pop ini memiliki beragam genre, mulai dari pop, RnB, hiphop, hingga genre yang jarang didengar seperti trance psychedelic. Industri K-Pop sangat pandai menggaet fans dari seluruh penjuru dunia, dan target pasar terbesarnya adalah para remaja. Paras yang rupawan, talenta yang memukau, konsep yang menarik setiap comeback, hingga banyaknya idol K-Pop yang berasal dari negara di luar Korea Selatan termasuk Indonesia menjadi cara mereka untuk mendapat perhatian dari seluruh dunia. Tak heran apabila hal ini sangat populer di kalangan Gen Z di Indonesia.

Menurut survey dari IDN Timer (2019), penggemar K-Pop di Indonesia dengan usia 10-15 tahun memiliki persentase sebanyak 9,3%, usia 15-20 tahun memiliki persentase 38,1%, usia 20-25 tahun dengan persentase 9,3%, serta usia 25 tahun ke tatas memiliki persentase sebanyak 11,9%. Data tersebut menunjukkan bagaimana populernya K-Pop di kalangan Gen Z Indonesia. Tentunya, hal ini memiliki pengaruh besar dalam kehidupan mereka.

Menjamurnya budaya K-Pop di kalangan Gen Z telah merubah sebagian besar perilaku mereka sehari-hari. Berbagai event yang berhubungan dengan K-Pop telah banyak digelar. Contohnya seperti birthday caf event, photobox frame event, perlombaan dance cover, noraebang atau karaoke bersama para KPopers (sebutan untuk fans K-Pop), dan masih banyak lagi. Makanan dan snack dari Korea Selatan seperti tteokbokki, jjajangmyeon, dan kimchi, serta style outfit Korea pun mulai menjamur di Indonesia. Pastinya, dampak yang dihasilkan, entah yang buruk maupun baik, akan sangat besar karena budaya dari negeri ginseng ini telah meng-influence mereka cukup dalam.

K-Popers cenderung mendukung idolanya habis-habisan. Membeli setiap album dan photocard, menonton konser dengan harga tiket jutaan, streaming music video idolanya, hingga voting idolanya di acara awards sudah menjadi kebiasaan K-Popers. Walaupun hal-hal di atas hanya mereka lakukan semata-mata untuk menyenangkan diri sendiri, orang awam kebanyakan mengecap mereka alay, berlebihan, dan julukan lainnya yang menjurus ke fanatisme.

Namun, dibalik stereotipe yang berkembang di masyarakat, banyak komunitas KPopers Indonesia yang sebenarnya peduli dengan isu-isu dan masalah yang dihadapi bangsa ini. Segala aksi dapat mereka lakukan atas nama fandom (sebutan untuk komunitas fans idola) maupun atas nama idola mereka. Mulai dari donasi, aksi ke jalanan, hingga bersuara di media sosial dapat mereka lakukan demi bangsa Indonesia.

Gerakan Adopsi Hutan bertajuk 'K-Pop Bantu Hutan' contohnya. Gerakan ini diikuti oleh beberapa gabungan komunitas fans K-Pop Indonesia, yaitu The Boyz Indonesia, Sanateam Indonesia, Team Winter Indonesia, Stayspedia, dan 17CARATS INA. Gerakan ini adalah program kolaborasi antara Hutan Harapan dan Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi. Kegiatan dari gerakan ini adalah penanaman kembali pohon pada sembilan titik di Area Hutan Harapan, Sumatra, yang terkena dampak kebakaran hutan pada Agustus-Oktober tahun 2023.

Adapun saat terjadinya tragedi Kanjuruhan pada tahun 2022 lalu, beberapa fandom K-Pop Indonesia mengumpulkan bantuan dana dengan ucapan duka cita. NCTZen dan WayZenni mengumpulkan dana sebesar Rp340 juta, Carat Indonesia dapat mengumpulkan lebih dari Rp147 juta, EXO-L Indonesia pun berhasil mengumpulkan dana lebih dari Rp145 juta dengan total enam ribu orang yang berpartisipasi. Tentunya, selain beberapa fandom yang telah disebutkan, masih banyak lagi yang ikut berpartisipasi dalam agenda ini.

Banyak pula ditemukan berbagai cuitan di aplikasi X dari berbagai akun fans K-Pop yang menunjukkan rasa nasionalisme dengan menyerukan berbagai pendapat saat pesta politik kemrin berlangsung. Contohnya pada salah satu akun X yang menyerukan tentang pentingnya peduli dengan pemilu yang akan berimbas kepada ekonomi masyarakat menengah ke bawah. Lalu ditemukan pula pada salah satu akun fans KPop yang menyuarakan bahwa dirinya adalah warga Indonesia yang wajib melakukan bela negara.

Selain contoh-contoh yang disebutkan di atas, tentunya masih banyak lagi kegiatan yang membuktikan bahwa masih ada nasionalisme dan rasa cinta tanah air di dada para K-Popers Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa mereka tetap dapat menunjukkan sisi kemanusiaan dan melakukan bela negara di samping hobi yang mereka jalani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun