Gempa Bumi berkekuatan magnitudo (M) 5.0 pada 18 September 2024 mengguncang Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Duka mendalam atas kerusakan bangunan dan timbulnya korban atas gempa bumi ini.
Hal tersebut membuat berbagai pihak ikut tergerak mengambil andil untuk ikut serta dalam membantu masyarakat korban bencana tersebut baik memberikan bantuan berupa sumbangan ekonomi maupun dukungan secara psikologis.Â
Menanggapi bencana tersebut para mahasiswa Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung terkhusus jurusan Bimbingan Konseling Islam, memberikan peran dalam membangun para korban bencana tersebut dengan mengkhususkan bantuan berupa dukungan psikologis yang disebut trauma healing.Â
Trauma healing adalah proses untuk mengatasi gangguan psikologis yang disebabkan oleh peristiwa traumatis atau ketakutan di masa lalu. Trauma healing bertujuan agar individu dapat kembali berfungsi secara normal dan menjalani kehidupan yang berkualitas.Â
Pendekatan yang digunakan dalam trauma healing oleh para mahasiswa tersebut menggunakan metode terapi tapping , terapi ini dilakukan dengan mengetuk titik-titik tertentu pada tubuh, yang disebut meridian, menggunakan jari. Â Terapi tapping diyakini bekerja dengan beberapa cara, di antaranya: Menenangkan sistem saraf, Menyeimbangkan sistem energi tubuh, dan Membingkai ulang pola pikir negatif.
Pemberian terapi tapping dalam trauma healing difokuskan kepada para ibu-ibu korban bencana tersebut dengan diakhiri oleh sesi konseling untuk lebih mengetahui mengenai keadaan korban apakah secara psikologis sudah lebih tenang atau membaik, sedangkan para anak-anak lebih diarahkan untuk bisa mengekspresikan bentuk perasaannya melalui games atau permainan yang menyenangkan, kedua hal tersebut dipandu pelaksanaannya dengan baik oleh para mahasiswa bimbingan konseling islam dan mendapatkan respon yang baik pula.
Dengan kedatangan para mahasiswa ini dalam pemberian bantuan secara psikologis diharapkan bisa memberikan pengaruh berupa perasaan lebih tenang dan belajar menerima atas peristiwa bencana alam yang sudah terjadi sehingga kedepannya mampu kembali menjalani kehidupan dengan lebih baik.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H