Untuk mewujudkan tujuan dari Sustainable Development Goals dan juga peran mahasiswa sebagai agent of change, Universitas Pendidikan Indonesia melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata tahun 2022 yang dilaksanakan dalam jangka waktu kurang lebih satu bulan, dimulai dari bulan Juli 2022 hingga Agustus 2022. Antusias yang sangat tinggi terhadap kegiatan KKN ini, LPPM UPI memutuskan untuk menyebar lebih dari 100 kelompok yang masing-masing beranggotakan 30 orang tersebar di seluruh Indonesia.
KKN UPI 2022 memiliki beberapa program yang mengacu pada SDGs, salah satunya merupakan program Desa Pertumbuhan Ekonomi Merata dengan fokus Pendampingan Usaha Mikro Kecil (UMK). Kegiatan KKN dilakukan di Kampung Cileuweung, Kelurahan Cipageran, cimahi Utara. Daerah ini merupakan daerah yang memiliki kawasan perkebunan yang luas, serta merupakan salah satu daerah penghasil susu murni di kawasan Kelurahan Cipageran.
Kampung Cileuweung yang menghasilkan susu murni sendiri ini memicu warga untuk mengolah susu murni tersebut menjadi produk lain yang dapat dijual kembali melalui UMKM. Namun seiring dengan pelaksanaannya, melalui wawancara warga mengemukakan permasalahan di bidang pemasaran yang hanya dilakukan melalui gerai olahan susu tanpa melakukan pemasaran tersendiri.Â
Berdasarkan permasalahan ini, saya dan juga teman-teman KKN lainnya merancang program kerja berupa kegiatan penyyuluhan dan pendampingan guna membantu UMKM di Kampung Cileuweung dalam memahami lebih lanjut mengenai digital marketing di sosial media, khususnya Whatsapp.
Kegiatan penyuluhan dilakukan pada hari Sabtu tanggal 23 Juli 2022 di salah satu rumah warga setempat. Kegiatan dengan judul 'Strategi Pemasaran secara Online' ini dilaksanakan dengan mengundang warga untuk bersama-sama memahami mengenai pemasaran digital dan juga mengadakan mini workshop.Â
Antusias para warga sangat terlihat terutama ketika mini workshop tengah berlangsung dimana kami membagi para hadirin menjadi 2 kelompok. Ketika kegiatan workshop berlangsung, ibu-ibu PKK yang mayoritas merupakan peserta kegiatan penyuluhan mengatakan bahwa sulitnya menyusun kata-kata untuk membuat caption yang menarik.Â
Tidak hanya itu, dalam pengambilan foto produk pun dirasas kurang 'dinamik' dan menarik mata karena masih belum mengetahui unsur-unsur apa dan apa saja yang dapat dilakukan agar foto tersebut lebih enak untuk dilihat.Â
Kegiatan penyuluhan ini dimulai terlebih dahulu dengan memaparkan mengenai strategi pemasaran online, pembuatan pamflet atau brosur, serta tips & trick dalam pembuatan caption dan juga pengambilan foto produk. Setelah diberikannya penyuluhan tersebut, para peserta kami ajak untuk secara langsung mempraktekkan bagaimana cara membuat caption dan juga bagaimana mengambil foto produk yang bagus. Para peserta sangat antusias dan senang setelah melihat hasil foto dan juga caption yang mereka buat.Â