Judul Buku : Cinta Tak Ada Mati
Penulis : Eka Kurniawan
Penerbit : Gramedia
Cetakan : Mei, 2018
Tebal : 153 halaman
ISBN : 978-602-03-8635-5
Eka Kurniawan merupakan seorang sastrawan yang membawa harum nama Indonesia di dunia. Dalam kepenulisan sastra, Eka Kurniawan ini telah melahirkan karya sasta yang karyanya mendapat penghargaan dari dalam maupun luar negeri. Adapun karya sastra yang mendapat penghargaan di antaranya cantik itu luka dan cinta tak mati. Novel cinta tak ada mati merupakan kumpulan cerpen menggambarkan orang-orang buangan di zaman kolonialisme, peristiwa-peritiwa mustahil, dan karakter yang unik mengundang daya tarik pembaca.
Cerita pendek pertama yang berjudul “Kutukan dapur”, menggambarkan seorang wanita kolonialisme belanda yang berharap menemukan resep baru untuk suaminya. Wanita akrab dengan panggilan Maharani, yang hanya mengenal sedikit resep dan sedikit bumbu. Tetapi ia telah menemukan Dewi ayu seorang perempuan ahli memasak. Tidak lama kemudian banyak perempuan dan lelaki yang mengetahui resep Dewi Ayu. Dewi Ayu dengan akalnya yang cerdik mampu membunuh orang-orang menggunakan bumbu-bumbu sehari-hari.
Cerita pendek kedua “Lesung Pipit” seorang gadis yang mempunyai paras cantik dan berlesung pipit. Paras cantiknya membuat banyak lelaki terpesona dan menjadi primadona di kampung. Disisi lain, dengan paras cantiknya ia menjadi tumbal ayahnya dan dia berbalik menumbalkan dirinya kepada yang alih. Meski sama-sama tragis Lesung Pipit akhirnya memilih jalan yang kedua.
Cerita Pendek ketiga “Cinta Tak Ada Mati” dijadikan sebagai judul kumpulan cerita Eka Kurniawan. Cerita ini mengisahkan seorang laki-laki yang berumur tujuh puluh empat tahun yang masih bujang. Tak seorang perempuan pun di dunia pernah ditidurinya, dan semua itu hanya karena cinta sucinya kepada seorang perempuan yang tampaknya tak pernah dilahirkan untuk menjadi miliknya. Perlahan namun pasti, ia tidak bisa melupakan kekasihnya sehingga ia pikir yang tersisa hanyalah lelaki tua kesepian, dengan wajah mulia menyerupai kepala seekor anak kuda. Tanpa pekerjaan dan tanpa seorangpun dirumah, ia menghabiskan waktunya berjalan kaki di trotoar sambal menenteng payung, ia juga mulai mengeluhkan banyak penyakit.
Novel Cinta Tak Ada Mati ini menceritakan tiga belas cerpen dengan karakter masing-masing cerita berbeda-beda. Tetapi, cerpen-cerpen ini tetap dalam satu wadah tema dan didominasi menggungkap karakter orang-orang buangan. Penulis cinta tak ada mati ini, juga mampu membuat keunikan dari masing-masing cerita dengan kekhasan dari Eka Kurniawan. Kumpulan cerpen ini memiliki kearifan dalam meneror pikiran. Pembaca diteror untuk berpikir dan mengkhayalkan sesuatu di luar kenormalan.
Disisi lain novel Cinta Tak Ada Mati, terdapat sebuah cerita pendek yang menggunakan ejaan lama, sehingga harus pembaca harus teliti membaca dan mengetahui ejaan lama. Bagi masyarakat pembaca di semua kalangan, novel Cinta Tak Ada Mati merupakan alternatif bacaan sastra yang memiliki nilai tinggi yang populer di dalam maupun luar negeri. Tetapi novel Cita Tak Ada Mati ini tidak direkomendasikan untuk anak di bawah umum.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H