Mohon tunggu...
Adinda Nurul Aini
Adinda Nurul Aini Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa S1 PWK Universitas Jember
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

NIM : 191910501003

Selanjutnya

Tutup

Money

Garuda Indonesia Siap Lunasi Obligasi

19 April 2020   12:18 Diperbarui: 19 April 2020   12:18 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Apa yang dimaksud dengan obligasi?

Obligasi berasal dari Bahasa Belanda yaitu "obligate" yang dalam Bahasa Indonesia disebut dengan "obligasi" yang berarti kontrak. Obligasi merupakan suatu pernyataan surat utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar Kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat jatuh tempo pembayaraan. Menurut Fakhrudin dan Hardianto (2001:15) obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara si pemberi pinjaman (investor) dengan yang diberi pinjaman (issuer). Obligasi digunakan sebagai alternative sumber pembiayaan mengakibatkan pasar mengalami perkembangan yang pesat, baik di negara maju maupun negara berkembang. Di Indonesia peranan obligasi dapat terlihat sejak tahun 1999 sampai sekarang dimana pemerintah Indonesia telah menerbitkan beberapa seri Surat Utang Negara (SUN) sebagai alternative pembiayaan (Sukanto, 2009).

Obligasi (bond) dapat didefinisikan sebagai surat utang jangka Panjang yang akan dibayar Kembali pada saat jatuh tempo dengan bunga yang tetap jika ada. Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa obligasi adalah surat utang atau kewajiban jangka Panjang (bond), sedangkan jika utang janggi pendek disebut bill. Bunga dari obligasi adalah tetap (misalnya 15% setahun) jika ada dan sudah ditentukan. Obligasi dikenal juga sebagai sekuritas pendapatan tetap karena obligasi membayar bunga yang besarnya tetap. Meskipun banyak obligasi yang memberikan bunga tetap, ada juga obligasi yang tidak membayar bunga.

Jenis-jenis obligasi dibagi menjadi 5 yaitu jenis obligasi berdasarkan penerbit, jenis obligasi berdasarkan pembayaran bunga, jenis obligasi berdasarkan nominal, jenis obligasi berdasarkan penukaran dan jenis obligasi berdasarkan perhitungan hasil.

Agar lebih paham dengan jenis-jenis obligasi tersebut, mari simak penjelaskan berikut ini.

Jenis Obligasi Berdasarkan Penerbit

Berdasarkan penerbitnya, jenis obligasi ada beberapa, yaitu:

  • Obligasi Pemerintah atau biasa disebut dengan government bond adalah suatu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintahan suatu negara dalam denominasi mata uang negara tersebut. Obligasi pemerintah Indonesia ada beberapa, yakni Obligasi Negara Ritel Indonesia (ORI) dan Sukuk Ritel (SukRi), serta Saving Bond Ritel (SBR) dan Sukuk Negara Tabungan (ST). prinsipnya jika namanya "sukuk" berarti surat utang berbasis Syariah.
  • Obligasi Korporasi, surat utang ini diterbitkan oleh perusahaan tertentu seperti BUMN atau swasta. Biasanya masa jatuh temponya biasanya minimal 1 tahun. Karena dikeluarkan oleh pihak non pemerintah resikonya akan lebih tinggi daripada obligasi pemerintah, tergantung kondisi perusahaan penerbitnya.
  • Obligasi Municipal bisa juga disebut dengan Municipal Bond. Obligasi ini diterbitkan oleh emerintah daerah guna membiayai proyek-proyek daerah, supaya bisa mandiri membiayai pembangunan dan perkembangan daerah tanpa tergantung pembiayaan dari pemerintah pusat.

Jenis Obligasi Berdasarkan Pembiayaan Bunga 

Berdasarkan sistem pembayaran bunganya, jenis obligasi ada beberapa yaitu:

  • Zero Coupon Bond (Obligasi Tanpa Bunga), yaitu surat utang yang tidak ada bunga atau tidak memberikan kupon secara berkala.
  • Coupon Bond (Obligasi Kupon), surat utang ini menjanjikan bunga secara berkala kepada investor.
  • Fixed Coupon Bond (Obligasi Kupon Tetap), yaitu obligasi yang menawarkan tingkat suku bunga yang tetap pada investor sampai jatuh tempo surat utang tiba.
  • Floating Coupon Bond (Obligasi Kupon Mengembang), obligasi ini menawarkan kupon yang bisa berubah besarnya mengikuti indeks pasar uang.

Jenis Obligasi Berdasarkan Nominal

Berdasarkan jumlah investasi yang dipertukarkan dengan surat utang, obligasi terbagi atas:

  • Obligasi Konvensional, yaitu obligasi yang mempunyai satuan nominal yang besar, kurang lebih Rp 1 miliyar per lot.
  • Obligasi Ritel, yaitu surat utang yang mempunyai nilai nominal kecil, misalnya Rp 1 juta.

Jenis Obligasi Berdasarkan Penukaran 

Berdasarkan penukarannya, jenis obligasi ada beberapa yaitu:

  • Convertible Bond (Obligasi Konversi), yaitu obligasi yang memungkinkan bagi pemegang surat utang untuk mengkonversinya menjadi saham perusahaan penerbit obligasi dengan rasio penukaran yang sudah disepakati sebelumnya.
  • Exchangeable Bond (Obligasi Tukar), hampir sama dengan obligasi konversi hanya saja jika obligasi tukar pemegang surat utang bisa menubah obligasi menjadi saham afiliasi penerbitnya.
  • Obligasi Opsi Beli, yaitu penerbit surat utang boleh membeli kembali obligasi dari pemegang suratnya dengan harga yang disepakati.
  • Putable Bond, para investor mempunyai hak untuk mengharuskan emiten atau penerbit obligasi untuk membeli Kembali surat utangnya.

 

Jenis Obligasi Berdasarkan Perhitungan Hasil

Berdasarkan pperhitungan hasil, jenis obligasi ada 2 yaitu:

  • Obligasi Konvensional, yaitu surat berharga yang diterbitkan oleh pihak tertentu untuk mendapatkan pinjaman sebagai tambahan modal, dengan perjanjian memberikan bunga kepada pihak investor dalam jangka waktu tertentu.
  • Obligasi Syariah atau dikenal juga dengan nama sukuk, yang memberikan perhitungan hasil berupa uang sewa yang perhitungannya berdasarkan prinsip Syariah Islam yang tidak mengandung unsur riba.

Pada tahun 2020, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. akan melunasi obligasi yang akan jatuh tempo. Direktur Utama Garudaa Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra mengatakan bahwa pada bulan Mei 2020, Garuda Indonesia memiliki satu obligasi jatuh tempo berdenominasi dollar AS. Adapun sukuk global yang efektif diperdagangkan pada 4 Juni 2015 tersebut senilai US$500 juta. I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra mengatakan bahwa akan melakukan penawaran kembali kepada para investor untuk opsi memperpanjang sukuk tersebut atau dilunasi. "Jika memang appetite, kami akan mempercepat refinancing nya, jika tidak kami tunggu sampai Mei 2020," tambahnya, belum lama ini. I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau biasa dipanggil Ari Askhara mengungkapkan bahwa PT Bank Central Asia Tbk. telah menawarkan untuk memberikan dana sebesar US$150 juta untuk refinancing tersebut.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Fuad Rizal mengakatan emiten berkode saham GIAA tersebut akan melakukan pelunasan sukuk dan tidak ada pilihan untuk memperpanjangnya. Penerbitan sukuk global senilai US$ 500 juta oleh Garuda Indonesia tersebut merupakan sukuk global yang berdenominasi dollar AS pertama yang dikeluarkn oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan korporasi nasional di luar Indonesia.

https://www.kompasiana.com/adindanurul9

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun