Jenis Obligasi Berdasarkan PenukaranÂ
Berdasarkan penukarannya, jenis obligasi ada beberapa yaitu:
- Convertible Bond (Obligasi Konversi), yaitu obligasi yang memungkinkan bagi pemegang surat utang untuk mengkonversinya menjadi saham perusahaan penerbit obligasi dengan rasio penukaran yang sudah disepakati sebelumnya.
- Exchangeable Bond (Obligasi Tukar), hampir sama dengan obligasi konversi hanya saja jika obligasi tukar pemegang surat utang bisa menubah obligasi menjadi saham afiliasi penerbitnya.
- Obligasi Opsi Beli, yaitu penerbit surat utang boleh membeli kembali obligasi dari pemegang suratnya dengan harga yang disepakati.
- Putable Bond, para investor mempunyai hak untuk mengharuskan emiten atau penerbit obligasi untuk membeli Kembali surat utangnya.
Â
Jenis Obligasi Berdasarkan Perhitungan Hasil
Berdasarkan pperhitungan hasil, jenis obligasi ada 2 yaitu:
- Obligasi Konvensional, yaitu surat berharga yang diterbitkan oleh pihak tertentu untuk mendapatkan pinjaman sebagai tambahan modal, dengan perjanjian memberikan bunga kepada pihak investor dalam jangka waktu tertentu.
- Obligasi Syariah atau dikenal juga dengan nama sukuk, yang memberikan perhitungan hasil berupa uang sewa yang perhitungannya berdasarkan prinsip Syariah Islam yang tidak mengandung unsur riba.
Pada tahun 2020, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. akan melunasi obligasi yang akan jatuh tempo. Direktur Utama Garudaa Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra mengatakan bahwa pada bulan Mei 2020, Garuda Indonesia memiliki satu obligasi jatuh tempo berdenominasi dollar AS. Adapun sukuk global yang efektif diperdagangkan pada 4 Juni 2015 tersebut senilai US$500 juta. I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra mengatakan bahwa akan melakukan penawaran kembali kepada para investor untuk opsi memperpanjang sukuk tersebut atau dilunasi. "Jika memang appetite, kami akan mempercepat refinancing nya, jika tidak kami tunggu sampai Mei 2020," tambahnya, belum lama ini. I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau biasa dipanggil Ari Askhara mengungkapkan bahwa PT Bank Central Asia Tbk. telah menawarkan untuk memberikan dana sebesar US$150 juta untuk refinancing tersebut.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Garuda Indonesia Fuad Rizal mengakatan emiten berkode saham GIAA tersebut akan melakukan pelunasan sukuk dan tidak ada pilihan untuk memperpanjangnya. Penerbitan sukuk global senilai US$ 500 juta oleh Garuda Indonesia tersebut merupakan sukuk global yang berdenominasi dollar AS pertama yang dikeluarkn oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan korporasi nasional di luar Indonesia.
https://www.kompasiana.com/adindanurul9
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H