Mohon tunggu...
Tinta Hitam
Tinta Hitam Mohon Tunggu... Human Resources - Pluviophile ☔

A D I N D A

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengenal Stress Kerja

26 Desember 2021   00:44 Diperbarui: 26 Desember 2021   00:49 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang namanya stress, sering kali kita dengar bukan? Iya, stress didefinisikan sebagai ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi oleh mental, fisik, emosional, dan spiritual manusia, yang pada suatu saat dapat mempengaruhi keadaan fisik manusia tersebut. Atau dengan kata lain, stress merupakan reaksi negatif dari orang-orang yang mengalami tekanan berlebih. 

Seorang yang mengalami tekanan berlebih tersebut, seringkali merasa bingung, gugup, secara fisik dan emosional. Dan itulah kira-kira yang disebut stress. Nah.. setelah membahas sedikit mengenai definisi dari stress tersebut, kita beralih ke jenis-jenis stress. Stress biasanya kita pahami dalam konteks negatif, tapi sebenarnya stress tidak hanya dalam konteks negatif, karena dengan stress dapat menjadi positi, apabila seorang dapat mengubah tekanan menjadi peluang, misalnya seorang karyawan mempunyai tenggat waktu dalam menyelesaikan tugasnya, dengan adanya tenggat waktu yang biasanya mepet dan tidak terlalu lama, itu akan menjadi beban karyawan dan bisa menyebabkan stress, 

namun dengan adanya tenggat waktu tersebut, jika seorang bisa mengubah menjadi tantangan positif, hal itu bisa menaikkan mutu pekerjaan mereka. Oleh karena itu, kadang perasaan stress bisa membuat seorang sadar dan ingin bangkit memperbaiki diri. Menurut Berney dan Selye (Dewi, 2012:107) mengungkapkan ada empat jenis stres:

  • Eustres (good stres)

Merupakan stress yang berkonteks positif, atau dalam artian, eustress adalah perasaan stress yang dapat bermanfaat bagi orang yang sedang mengalaminya. Contohnya adalah karyawan yang bisa mengubah tekanan menjadi tantangan, misalnya tenggat waktu, dan tanggung jawab yang meningkat pada karyawan tersebut. Sehingga ia berpikiran bahwasannya ia harus menyelesaikan semua tekanan dalam pekerjaan yang ia alami secepatnya.   

  • Distress

Adalah stress yang memunculkan efek berbahaya/negative, distress dapat menguras energi dari individu yang mengalaminya, dan bisa membuat pikiran yang tidak tenang, bahkan bisa membuat jatuh sakit individu yang mengaaminya.

  • Hyperstress

Adalah stress yang berlebihan dan dapat berdampak luar biasa, stress jenis ini dapat membahayakan bagi individu yang mengalaminya.

  • Hypostress

Stress yang terjadi saat individu merasa bosan dengan sesuatu yang sering kali diulang-ulang.

Dan itulah beberapa jenis stress menurut Berney dan Selye. Stress yang berkepanjangan dapat mengganggu Kesehatan fisik individu yang mengalaminya, agar bisa meminimalisir terjadinya stress, maka perlu kita ketahui mengenai gejala stress, gejala stress yang terjadi oleh individu satu terkadang berbeda dengan individu lain, Adapun gejala umum stress yang sering terjadi adalah:

  • Gejala berupa perasaan emosi

Seorang individu akan mengalami gejala seperti menjadi moodyan, sensitif, dan mudah tersulut emosi dengan hal-hal kecil yang terjadi, serta perubahan suasana hati yang kurang baik.

  • Gejala fisik

Seorang individu akan mengalami pusing, bahkan sakit kepala yang berlebihan, gampang melamun, merasa pikiran kosong, dan mudah Lelah, serta mudah berkeringat, bibir merasa kering, bahkan kadang bisa mengalami batuk pilek, maupun komplikasi.

  • Gejala kognitif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun