Sedangkan bujang ganong sendiri merupakan tarian yang menggambarkan sosok patih muda yang cekatan, cerdik, sakti, tetapi juga jenaka. Penampilan ini diadakan di area parkir atas wisata Gunung Kelud. Para penampil tarianpun sangat semangat dan dapat memukau para penonton dengan tariannya.
Tradisi larung sesaji Gunung Kelud ini lambat-laun terbukti menarik minat wisatawan. Jumlah wisatawan yang datang ke kawasan Gunung Kelud menunjukkan peningkatan lumayan tinggi setiap kali pelaksanaan tradisi larung sesaji digelar.
Pemerintah Kediri menyadari potensi pariwisata dari pelaksanaan tradisi ini. Sehingga, dukungan penuh diberikan pihak pemerintah terhadap berlangsungnya tradisi masyarakat lereng Gunung Kelud itu. Mulai dari publikasi acara, sampai menyemarakkan pelaksanaannya.
Acara tradisi larung sesaji ini adalah salah satu bentuk kebudayaan yang harus dilestarikan dan dijaga, pasalnya tradisi ini sudah digelar sekitar lebih dari sepuluh tahun yang lalu. Pemkab Kediri juga berharap bahwasanya tradisi larung sesaji Gunung Kelud ini mampu meningkatkan jumlah wisatawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H