Keanekaragaman hayati berkontribusi dalam pengaturan iklim melalui proses-proses alami seperti penyerapan karbon. Hutan tropis, lahan basah, dan terumbu karang adalah beberapa ekosistem yang dapat menyerap dan menyimpan karbon dalam jumlah besar.
- Penyimpanan Karbon: Hutan tropis dan lahan gambut menyimpan karbon dalam jumlah besar. Kehilangan hutan dan degradasi ekosistem ini mengurangi kemampuan planet untuk menyerap karbon dioksida, yang memperburuk perubahan iklim.
Ilmu biologi memiliki peran yang sangat penting dalam mengatasi masalah ini. Biologi memberikan pemahaman, pelestarian, dan pemulihan biodiversitas melalui pendekatan ilmiah.
Tantangan Keanekaragaman Hayati Di Indonesia
Meskipun Indonesia memiliki tingkat keanekaragaman hayati (Biodiversitas) yang tinggi, kerusakan lingkungan, perubahan iklim, dan aktivitas manusia seperti perburuan liar dapat mengancam kelestarian banyak spesies. Banyak spesies endemik yang terancam punah, sehingga perlindungan dan konservasi keanekaragaman hayati (biodiversitas) di Indonesia menjadi hal yang sangat penting.
Secara keseluruhan, Indonesia masih merupakan pusat keanekaragaman hayati dunia, tetapi tantangan untuk melestarikannya pun semakin besar. Program konservasi, restorasi habitat, dan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan sangat dibutuhkan untuk menjaga kelestarian keanekaragaman hayati ini.
Peranan Biologi dalam Konservasi Keanekaragaman Hayati Di Indonesia
Biologi memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung upaya konservasi. Sebagai ilmu yang mempelajari tentang kehidupan dan interaksi antar organisme dengan lingkungannya, biologi memberikan pemahaman tentang bagaimana ekosistem dapat berfungsi, bagaimanan antar spesies dapat berinteraksi dengan lingkungannya, serta bagaimana kita bisa melindungi dan memulihkan ekosistem yang ada disekitar kita. Berikut merupakan beberapa cara ilmu biologi dalam membantu mempertahankan biodiversitas :
1. Identifikasi Spesies dan Dokumentasi
Mengetahui jumlah spesies yang ada di alam dan peran mereka dalam ekosistem merupakan salah satu langkah awal dalam upaya konservasi. Ilmuwan biologi dapat mengidentifikasi spesies yang telah dikenal bahkan yang belum ditemukan.
Teknologi seperti barcoding DNA memungkinkan para ilmuwan dalam mengidentifikasi spesies secara akurat dengan menganalisis materi genetik yang ada dalam suatu spesies. Untuk mengenali spesies yang sulit dibedakan secara morfologis, seperti mikroorganisme, hal ini tentunya sangat membantu. Dengan dokumentasi ini, para peneliti dapat mengetahui spesies mana yang terancam punah sehingga dapat segera dilindungi. Contohnya, dengan teknik ini, para ilmuwan di hutan Amazon telah menemukan ratusan spesies baru. Data yang dikumpulkan digunakan sebagai dasar untuk menentukan lokasi konservasi untuk melindungi keanekaragaman hayati di daerah sekitar hutan Amazon.
2. Observasi Populasi dan Habitat
Ilmuwan biologi bertanggung jawab atas pengawasan terhadap perkembangan populasi spesies di alam liar. Ilmuwan dapat membuat strategi konservasi yang lebih tepat dan efektif dengan mengetahui pola populasi, seperti tingkat kelahiran, kematian, migrasi, dan reproduksi. Biologi ekologi juga mempelajari bagaimana spesies berinteraksi dengan lingkungannya untuk menemukan habitat penting. Pemantauan habitat ini juga membantu menemukan ancaman seperti penebangan hutan, pembagian habitat, dan perubahan iklim. Sebagai contoh, melacak populasi harimau Sumatra di Indonesia telah menghasilkan informasi penting tentang jumlah harimau yang tersisa di daerah tersebut dan wilayah yang perlu dilindungi.
3. Menjaga Spesies Terancam Punah
Aktivitas manusia meningkatkan risiko kepunahan beberapa spesies. Untuk menyelamatkan spesies ini, ilmuwan konservasi menggunakan berbagai pendekatan, seperti :
- Penangkaran ex-situ : melestarikan spesies di luar habitat aslinya, seperti di laboratorium penelitian atau kebun binatang.
- Reintroduksi spesies : setelah populasi spesies ditingkatkan di penangkaran, spesies dikembalikan ke habitat alami mereka
Salah satu contoh keberhasilan biologi konservasi adalah program pelestarian burung jalak bali. Meskipun spesies ini hampir punah, populasinya mulai meningkat berkat penangkaran dan upaya reintroduksi.