Mohon tunggu...
Adinda Nadya
Adinda Nadya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Trip

Liburan Singkat di Taman Safari beserta Dampak Sosial bagi Masyarakat

28 Juni 2018   15:32 Diperbarui: 28 Juni 2018   15:41 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hallo rekan Travellers Tercinta, Perkenalkan saya Adinda Nadya Ayuningtyas, biasa dipanggil Dinda. Saya lahir di Bekasi tanggal 24 september 1997. Saya sedang mengejar gelar saya sebagai S1 Pariwisata di Universitas Pancasila fakultas Pariwisata. 

Alasan mengapa saya mengambil jurusan Pariwisata yaitu karena saya suka travelling, terutama bersama orang -- orang terdekat seperti keluarga ataupun teman. Selain itu saya juga suka travelling sendirian (kalau lagi mau saja hehe). Selama ini saya sudah mengunjungi beberapa kota untuk sekedar menikmati waktu luang atau berwisata seperti Lampung, Medan, Bali, Yogyakarta, Semarang dan masih banyak lagi. 

Dalam jurnal perjalanan kali ini saya akan membahas liburan singkat saya bersama dengan keluarga di daerah Puncak, Bogor, Jawa Barat dan mengunjungi salah satu destinasi wisata yang sudah terkenal di daerah tersebut, yaitu Taman Safari Indonesia, serta saya akan memberikan pendapat saya mengenai dampak social dari kegiatan pariwisata di Taman Safari Indonesia.

Akhir pekan adalah waktu yang tepat untuk menghabiskan minggu dengan orang - orang terdekat dengan moment yang berharga.

Hari jum'at 27 oktober 2017 saya dan keluarga liburan ke kawasan Puncak, Jawa Barat. Kami memilih berangkat malam hari menggunakan mobil pribadi karena sudah lewat dari jam orang kerja dan agar santai juga. 

Kami sekeluarga memilih untuk menginap di salah satu resort yang berlokasi tidak jauh dari objek wisata khas Puncak, yaitu kebun binatang Taman Safari, yaitu pesona alam resort. Kami membuka 2 kamar yang tipe villa, 1 kamarnya terdapat 2 kamar tidur, dapur, ruang makan, dan ruang tamu, tipe kamar tersebut sangat cocok untuk kami yang keluarga besar (10 dewasa 2 anak).

Karena kami sampai sudah cukup malam (pukul 23:20) maka kami memutuskan setelah sampai resort untuk segera check in dan  langsung istirahat.

Pagi hari di hari ke-2 kami sekeluarga makan pagi di hotel  dengan pilihan makanan yang beragam mulai dari makanan khas Indonesia, western, serta Arabian food tersedia, kami sarapan pagi ditemani dengan suasana bukit - bukit dan sedikit kabut khas Puncak. Setelah makan pagi kami bermain di lapangan kecil serta ada sofa untuk sekedar bersantai dan berfoto - foto, sejuknya udara pagi khas Puncak cocok untuk santai pagi dan melepaskan penat sejenak.

Siang harinya setelah kembali ke kamar setelah makan pagi kami bergegas siap - siap rekreasi mengunjungi destnasi wisata yang cukup dengan tempat menginap dan sudah terkenal, yaitu mengunjungi  kebun binatang Taman Safari Indonesia,  sebelum saya menceritakan apa saja aktivitas yang saya dan keluarga saya lakukan disana, saya akan bercerita sedikit mengenai sejarah Taman Safari Indonesia.

Taman Safari Indonesia terletak di Desa Cibeureum Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat atau yang lebih dikenal dengan kawasan Puncak . Berada di ketinggian 900-1800 m di atas permukaan laut, serta mempunyai  suhu rata-rata 16 - 24 derajat Celsius. 

Siapa yang tidak tahu kebun binatang Taman Safari Indonesia ini ? Taman Safari Indonesia 1 (yang ke-2 terletak Bali) merupakan kebun binatang terbesar di Indonesia  yang dibangun pada tahun 1980 dengan luas 168 hektar.  Dengan menyajikan hewan -- hewan yang cerdas serta ber-edukasi yang dapat dinikmati semua umur dan kalangan.

Warga Bogor tentunya sudah tidak asing dengan salah satu tempat rekreasi satu ini, bukan saja warga Bogor, orang -- orang diluar Bogor pun mengetahui tempat ini, terutama warga Jakarta yang ingin menikmati salah satu tempat rekreasi keluarga dengan suasana yang sejuk dengan fasilitas yang cukup lengkap karena lokasi yang tidak begitu jauh dari ibukota Jakarta. 

Sebelum sampai kami menyempatkan untuk membeli wortel dan pisang untuk diberikan ke satwa selama kami memasuki kawasan Taman Safari Indonesia. Sesampainya di gerbang masuk kami membeli tiket di loket yang dikenakan harga Rp.180.000/ orang (dewasa) dan Rp.20.000 untuk kendaraan roda 4 (mobil).

Setalah melewati loket kami memasuki area satwa dan disambut oleh binatang - binatang yang sudah jinak dengan manusia seperti gajah, unta, jerapah, dan lain - lain, selain itu kami memberi makan wortel dan pisang kepada beberapa satwa, lalu kami memasuki satwa yang buas seperti singa, harimau, macan, dan lain - lain, di area ini pengunjung di larang membuka kaca mobil serta turun dari mobil mereka karena berbahaya. 

Di daerah ini terdapat papan sign cara meminta bantuan apabila keadaan mobl tiba -- tiba atau mogok, yaitu dengan membunyikan klakson sebanyak 3 kali dengan keras.

Sesampainya di area utama Taman Safari terdapat restoran, toko suvenir, wahana permainan, baby zoo, dan masih banyak lagi. Pengunjung dapat menikmati beberapa wahana tersebut  dengan Cuma -- Cuma atau gratis seperti melihat -- lihat binatang yang di tempatkan secara khusus seperti binatang yang masih kecil atau belum bisa di lepaskan ke luar kandang.

Taman Safari memiliki sekitar 2500 koleksi satwa dari hampir seluruh penjuru dunia termasuk satwa langka, seperti harimau benggala, jerapah, singa, orang utan, gajah, anoa, komodo dan lain sebagainya. 

Taman Safari Indonesia dilengkapi dengan berbagai fasilitas rekreasi dan atraksi seperti bus safari, danau buatan, sepeda air, kano, kolam renang dengan seluncur ombak, kereta api mini yang melintasi perkampungan ala Afrika, taman burung, baby zoo, kincir raksasa, gajah tunggang, komedi putar, pentas sirkus, area gocart, bom bom car, rumah setan, atraksi hewan, kesenian tradisional dan sulap di panggung terbuka.

Setelah melewati satwa - satwa tersebut kami sampai di area utama Taman Safari, Pertama - tama kami ke restoran untuk makan siang, setelah itu melihat pertunjukan drama yang diperankan oleh manusia dan beberapa ekor gajah yang disuguhkan tepat di depan restoran yang kami datangi, karena waktu sudah cukup sore maka banyak wahana yang sudah tutup, maka kami masuk ke area baby zoo untuk melihat satwa yang masih kecil atau berukuran kecil. 

Setelah keluar dari area baby zoo kebetulan sudah jamnya Taman Safari tutup jadi kami memutuskan untuk kembali ke penginapan.

Sebelum kembali ke penginapan kami mampir ke mini market untuk membeli beberapa bahan makanan untuk di masak di penginapan untuk makan malam karena semuanya sudah lelah maka kami memutuskan untuk memasak sendiri di penginapan, menggunakan fasilitas yang sudah cukup lengkap untuk memasak. Kami hanya memasaka makanan yang gampang di buat seperti menggoreng chicken wings, sosis, bakso, mie instan, dan telur.

Tibalah di hari ke- 3 dimana hari terkahir kami liburan, kami pun memasak sendiri untuk makan pagi bersama di penginapan (karena kupon makan pagi sudah digunakan semua di hari pertama), setelah makan pagi bersama saya dan 2 keponakan saya berenang yang letaknya tidak jauh dari kamar yang saya tempati.

Setelah selesai berenang saya dan keponakan  saya berkeliling sekitaran hotel menaiki kuda yang di awasi oleh abang kuda tersebut sampai kembali ke penginapan, fasilitas ini di sediakan oleh pihak hotel dan membayar Rp.50.000/kuda. Setelah puas menikmati fasilitas hotel kami bersiap -- siap untuk pulang.

Sebelum melanjutkan perjalanan pulang kami mampir ke salah satu restoran yang cukup terkenal di Puncak, yaitu restoran cimory riverside untuk makan siang. 

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Cimory merupakan perusahaan susu yang cukup besar dan terkenal di daerah Puncak karena cocok dengan lokasinya antara peternakan sapi dengan suasana dingin dan sejuk, kami makan dengan pemandangan sungai yang cukup deras dan tenang, selain itu restoran ini menyediakan factory outlet, area bermain anak, toilet, musholla, parkiran yang cukup luas, dan toko suvenir yang menjual berbagai macam produk cimory.

Dampak Sosial Untuk Sektor Pariwisata di Taman Safari Indonesia :

Menurut pendapat saya, dampak social yang ditimbulkan dengan adanya destinasi wisata Taman Safari Indonesia cukup baik untuk membantu meningkatkan devisa dalam sektor ekonomi Indonesia, untuk segi pariwisata membantu meningkatkan citra pariwisata di Indonesia dengan membuat destinasi wisata seperti Taman Safari Indonesia sebagai kebun binatang terbesar di Indonesia dengan fasilitas yang cukup lengkap serta sudah terkenal di Indonesia maupun diluar Indonesia.

Karena Taman Safari Indonesia sudah mendukung fasilitas untuk turis mancanegara yang berkunjung seperti menyediakan local guide berbahasa asing (inggris) serta papan sign yang terdapat bahasa inggrisnya.

Taman Safari Indonesia memberikan dampak yang baik untuk masyarakat sekitar yaitu dengan mengizinkan mereka berjualan di sekitar luar Taman Safari seperti berjualan souvenir, buah -- buahan seperti wortel dan pisang untuk wisatawan yang ingin memberikan makanan untuk satwa -- satwa setelah memasuki loket pintu masuk kendaraan.

Daftar Pustaka: Wikipedia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun