Mohon tunggu...
Adinda Mutiara
Adinda Mutiara Mohon Tunggu... Guru - siswa

siswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengapa Masih Banyak Terjadi Korupsi? Ternyata Ini Penyebabnya!

13 November 2022   20:21 Diperbarui: 13 November 2022   20:22 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Korupsi yang sering kita lihat di TV itu bisa terjadi dimana saja dan kapan saja, ntah itu di kantor, di bidang pemerintahan, lembaga pendidikan, bahkan di lingkungan terkecil, seperti lingkungan keluarga saja bisa terkena. Pembelajaran tentang antikorupsi dapat dipelajari dan diterapkan sejak dini. Karena korupsi tidak terkait tentang uang saja, waktu juga dapat dikorupsi dan merugikan orang lain. 

Di Indonesia, sering sekali kita dapati kasus-kasus korupsi yang harus ditindak lanjuti, diselidiki dan juga diatasi. Perbuatan korupsi termasuk sebagai perbuatan yang tidak menyenangkan, dan bisa merugikan orang lain juga merugikan negara. Korupsi di atur dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bebas dari korupai, kolusi, dan Nepotisme, Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. 

Faktor ekonomi sering dianggap sebagai penyebab utama terjadinya korupsi, diantaranya tingkat pendapatan atau gaji yang gak sesuai dan cukup untuk memenuhi kebutuhan. Faktanya juga menunjukkan bahwa korupsi gak hanya dilakukan oleh mereka yang gaji nya pas-pasan. Kalian juga perlu tau bahwa korupsi bisa terjadi karna beberapa faktor. Yaitu  faktor eksternal dan faktor internal. 

 * BERIKUT BEBERAPA FAKTOR        EKSTERNAL PENYEBAB TERJADINYA KORUPSI :

1. Aspek Pemahaman Masyarakat            Terhadap Korupsi. 

Adanya aspek pemahaman masyarakat yang kurang terhadap korupsi, bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya korupsi. Hal ini didasari karna masyarakat tidak sadar kalau terlibat dalam korupsi, atau juga menjadi korban utama dalam tindak pidana korupsi. Masyarakat juga kurang paham, kalau korupsi bisa dicegah dan diberantas. 

2. Aspek Ekonomi. 

Penyebab terjadinya korupsi paling sering karna adanya aspek ekonomi. Karna banyaknya kebutuhan untuk hidup dan merasa memiliki pendapatan yang kurang, sehingga ada beberapa orang yang nekat melakukan korupsi. Aspek ekonomi juga bisa menjadi dasar untuk mengambil jalan pintas, demi mencukupi kebutuhan dan keinginan nya.

3. Aspek Politis. 

Aspek politis dapat menyebabkan terjadinya korupsi. Tindakan ini dilakukan karena memiliki jabatan atau kekuasaan yang tinggi di pemerintahan. Demi mempertahankan jabatan dan memenangkan urusan politik, maka banyak orang yang melakukan tindakan korupsi. 

4. Aspek Organisasi. 

Penyebab terjadinya korupsi yang terakhir, yaitu karna adanya aspek organisasi. Biasanya hal ini akan didukung karna organisasi tersebut tidak mempunyai aturan yang kuat. Organisasi juga dapat memiliki lembaga pengawasan dan sistem pengendalian manajemen yang lemah. 

* BERIKUT BEBERAPA FAKTOR INTERNAL    PENYEBAB TERJADINYA KORUPSI :

1. Sifat Serakah Manusia. 

Faktor internal penyebab terjadinya korupsi yang pertama, yaitu karna adanya sifat serakah manusia. Setiap manusia mempunyai sifat serakah, slalu merasa tidak berkecukupan dan memiliki hasrat yang besar untuk memiliki segalanya. Jika tidak dapat mengendalikan diri, maka korupsi akan terjadi dari diri sendiri. 

2. Gaya Hidup Yang Konsumtif. 

Demi diterima di dalam lingkungan sosial, banyak orang memilih untuk melakukan gaya hidup yang konsumtif. Hal ini bisa menyebabkan terjadinya korupsi secara disadari. Perilaku konsumtif yaitu perilaku perilaku yang suka membeli barang-barang yang tidak penting dan tidak berguna dengan harga yang malah maupun ekonomis. Perilaku ini dilakukan untuk memenuhi semua keinginan yang sementara. 

3. Dorongan Keluarga. 

Karna mempunyai jabatan yang tinggi, ada beberapa orang yang menyeleweng kan jabatannya untuk melakukan korupsi. Bahkan pelaku tindak pidana korupsi mendapat dorongan dari keluarganya untuk melakukan perbuatan tersebut. Hal ini tentu saja didasari dengan alasan memenuhi kebutuhan keluarga. 

Sedih rasanya setiap hari slalu mendengar dan melihat berita tentang orang-orang besar yang korupsi, melakukan suatu hal yang merugikan banyak orang demi kepentingan sendiri. Apa ya yang bisa kita lakukan untuk mencegah korupsi ini semakin terjadi? 

Tetapi semakin banyaknya kasus korupsi yang terbongkar, sepertinya memberikan sedikit kelegaan juga sih, bahwasanya masih ada harapan, kalau pemerintah punya niat yang serius untuk memberantas tindakan yang merupakan seperti ini. 

Tapi sadar engga sih, kalau setiap orang sebenarnya termasuk kita punya potensi untuk korupsi? Sesepele misalnya anak minta uang iuran sekolah, tetapi jumlahnya agak di lebihkan sedikit, atau enggak hanya dalam bentuk uang juga, misalnya saja di kantor gabut bukannya menyelesaikan tugas tapi malah menonton yutub atau main handphone berlama-lama.

 Yes itu dia bentuk-bentuk korupsi kecil yang bisa kita lakukan. Lama -lama hal kecil ini menjadi kebiasaan dan budaya yang akhirnya kita merasa kebas. 

Berikut Beberapa Cara Untuk Mulai Mencegah Korupsi Dari Diri Sendiri :

* Atur Cash Flow

Sadar engga sih kalian, bahwa hampir setiap masalah keuangan yang terjadi selalu bersumber pada masalah cash flow. Termasuk jika kita sering melakukan tindakan-tindakan yang mengarah pada korupsi. Jika cash flow sehat, keuangan sehat, maka kita pun jadi gak ingin melakukan tindakan yang merugikan orang lain. Ya, kadang memang hanya sesimpel itu sih. 

* Bayar Utang Dengan Disiplin/Tepat      Waktu. 

Ini juga merupakan salah satu akar masalah keuangan besar yang sering terjadi loo. Banyak banget ternyata karyawan yang terlilit hutang, mulai dari utang panci, utang beli HP terbaru atau tercanggih, utang kendaraan bermotor, utang kartu kredit dan masih banyak lainnya. Utang diperbolehkan kok, kan namanya manusia, maunya banyak duit terbatas. Apalagi jika kita memang ingin mengejar sesuatu yang bernilai nominal nya besar tetapi menjadi jaminan hidup, rumah misalnya. Tapi ya harus di ingat, kalau pinjam harus dikembalikan sesuai waktu yang di janjikan, jadi kalau utang ya harus dibayar. Karna itu kita penting  memastikan bahwa kita mampu bayar sebelum melakukan utang. Banyak tindakan korupsi terjadi karna di pelaku terlilit utang, karna 'kepepet' maka ia pun melakukan tindakan korupsi di kantor. Jadi mari kita mencegah korupsi diri kita sendiri, mulai dengan bijak dalam berutang dan disiplin membayarnya 

*Fokus Pada Pekerjaan Dan Tanggung Jawab Kita

Fokuslah pada hal-hal yang menjadi tanggung jawab kita. Selesaikan dengan baik, dan sesuai kesepakatan dan aturan yang ada. Ini merupakan salah satu hal yang paling pertama bisa kita lakukan untuk mencegah korupsi diri kita sendiri terjadi. Selalu ingat, kalau penyelewengan wewenang dan tanggung jawab sekecil apapun itu bisa menjadi bibit tindakan korupsi di kemudian hari, yang kemudian bisa menyulitkan diri sendiri. 

*Miliki Gaya Hidup Yang Sesuai Kemampuan

Penting Nih!, jangan terlalu banyak membandingkan diri sendiri dengan orang lain. 

Orang lain di umur 20-an kok sudah jadi CEO, sudah jadi rektor, sudah berprestasi ini itu sedangkan diri sendiri apa kabar?ingat ya jangan berfikir seperti itu, masing-masing orang memiliki timeline nya sendiri-sendiri. Setiap orang menjalani kehidupan yang perjuangan nya gak sama, jadi engga bisa dibandingkan. Jadi, gak usah banyak gaya untuk mengikuti orang lain, sesuaikan saja dengan kemampuan kita. Apa adanya kita. Kalau bisa mensugesti hal ini akan menjadi langkah paling efektif untuk mencegah tindakan korupsi. 

So, siap untuk mencegah korupsi yang dimulai dari diri sendiri? Good Luck! 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun