Setelah satu tahun belajar di musholla tersebut, dengan berat hati saya memilih jalan lain yang baru dalam hidup saya yakni untuk masuk pesantren. Karena bertepatan dengan kelulusan saya dari Sekolah Dasar. Dan setelah libur semesteran usai saya melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Jember yang berada dipusat kota Jember.Â
Karena jarak dari rumah yang lumayan jauh jadi kedua orangtua saya memutuskan untuk menjadikan saya seorang santri dengan cara masuk ke pondok pesantren.Â
Di pesantren ini saya mulai menghafal juz amma dengan bimbingan umi. Umi adalah sebutan bagi pemilik pondok yang juga merupakan pembimbing atau ustadzah kita. Dengan telaten dan penuh kesabaran beliau membetulkan bacaan kita yang belum sempurna atau belum benar menurut ilmu tajwid.
Setelah 3 tahun berlalu atau masa Tsanawiyahku telah usai, saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Madrasah Aliyah Negeri 1 Jember yang letaknya tak jauh dari MTsku dulu. Setelah di Aliyah saya masuk di asrama yang memiliki semboyan "tidak seketat pondok tapi juga tidak sebebas kos". Di asrama ini saya belajar tentang ilmu fiqih dari kitab-kitab.Â
Banyak ilmu-ilmu yang baru saya pelajari di asrama ini. Saya juga kemarin sempat ngobrol dengan Umi lewat whatsapp karena beliau lebih memilih lewat chat saja agar bisa disambi dnegan hal lainnya. Awal mulanya saya menyampaikan salam dari seorang driver gojek wanita yang kemarin juga menjadi narasumber saya dalam artikel tentang wanita hebat. Saya mendapat kontak ibu tersebut dari group whatsapp asrama yang dibagikan oleh umi saya. Â
Karena saya bersekolah di Madrasah yang notabene adalah sekolah islam, jadi saya juga mempelajari tentang bahasa arab, fiqih dan hadist bahkan juga ada ketentuan untuk menghafal al-Qur'an sebagai syarat kenaikan kelas.Â
Ucapan terimakasih mungkin sudah sering saya sampaikan kepada guru ataupun ustad yang sudah dengan ikhlas membagi ilmu yang mereka semua miliki. Saya terus mendoakan mereka untuk kesehatan serta keberkahan hidup, karena saya yakin sejauh apapun jarak diantara kita yang namyanya doa akan tetap sampai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H