Mohon tunggu...
Adinda Sekar Ludwika
Adinda Sekar Ludwika Mohon Tunggu... Lainnya - Poem writer

“If there's a book that you want to read, but it hasn't been written yet, then you must write it.” ― Toni Morrison

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sangkar

8 April 2021   15:32 Diperbarui: 8 April 2021   15:41 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/pin/21603273185283300/

Kukepakkan sayapku keras-keras
Bergelung bahagia dipeluk kencang udara

Kujejakkan kaki ramping di ujung ranting
Mataku jeli memilah memilih ranum buah

Berjingkat kecil berdiri di tepian kali
Kuteguk dingin sejuk air penghilang dahaga

Aku terbang lurus dan kencang menembus rimbun daun, lalu terhenyak dan berhenti
Aneh, kulihat bayangan diriku

Kuputuskan melaju berbalik arah
Terkejut lagi, ada juga bayanganku disana

Arah dan rute kutempuh dengan bilangan yang tak terhitung
Tetap saja aku melihat diriku, pada pantulan samar benda bening

Nafasku terengah, isi kepala memaksa berpikir
Aku tersadar, meski kepala hati dan jantung mengelak sekuat tenaga

Kupikir aku burung bebas di luasnya alam liar
Rupanya sangkar besar tempat selama ini aku tinggal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun