Wajahku basah, itu karena peluhku menetes deras
Juga karena banjirnya air mata
Dengung suara dan tikaman kalimatmu masih membekas
Gelombangnya membuatku tenggelam
Kalau dulu hatiku ini batu, maka kurasa sudah berubah menjadi pasir
Tahu kenapa begitu?
Pertama, janji kau ingkari
Lalu kau langgar sumpahmu sendiri
Mungkin aku yang naif
Atau kau yang gila dan dibutakan keindahan dunia?
Sekarang yang kupunya hanya sisa pondasi, itupun sudah hampir hancur
Tembok dan atapnya entah pergi kemana
Mungkin sudah kau bawa lari
Menjadi bahan untuk membangun rumah yang baru
Dengan penghuni baru pula
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI