Mohon tunggu...
Adinda Lubna F.A.P
Adinda Lubna F.A.P Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hasil Framing dan Simulasi Pengenalan Beberapa Unsur Interpretasi Wilayah Kabupaten Sambas Kalimantan Barat

23 Oktober 2024   23:23 Diperbarui: 24 Oktober 2024   00:11 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nama : Adinda Lubna Farrasya Abdhee Putri

Nim : 2410416220036

Kelas : A

Dosen Pengampu : Rosalina Kumalawati, S.Si, M.Si.

Mata Kuliah : Kartografi

Prodi / Fakultas : S1 Geografi / Fakultas Ilmu Sosial & Politik

Universitas Lambung Mangkurat

A. TUJUAN

Memperkenalkan beberapa unsur interpretasi melalui simulasi, terutama    warna/rona, tekstur, dan pola.

B.  BAHAN

  • Hasil Framing
  • perlengkapan simulasi
  • tabel isian
  • alat tulis

C. DASAR TEORI SINGKAT

Penginderaan jauh merupakan aktivitas penyadapan informasi tentang obyek atau gejala di permukaan bumi (atau dekat permukaan bumi) tanpa melalui kontak langsung. Karena tanpa kontak langsung, diperlukan media supaya obyek atau gejala tersebut dapat diamati dan 'didekati oleh si penafsir. Media ini berupa citra (image, atau gambar). Citra dapat diperoleh melalui perekaman fotografis, yaitu pemotretan dengan kamera; dan dapat pula diperoleh melalui perekaman non- fotografis, misalnya dengan pemindai atau penyiam (scanner. Perekaman fotografis menghasilkan foto udara, sedangkan perekaman lain menghasilkan citra non-foto. Citra foto udara selalu berupa hard copy (gambar tercetak) yang diproduksi dan direproduksi dari master rekaman yang berupa film. Citra non-foto biasanya Terekam Secara digital dalam format asli, dan memerlukan komputer untuk Presentasinya. Citra non-foto juga dapat (dan perlu) dicetak menjadi hard copy, untuk keperluan interpretasi secara visual. Untuk dapat melakukan interpretasi, penafsir memerlukan unsur-unsur pengenal pada obyek atau gejala yang terekam pada citra. Unsur-unsur pengenal ini secara individual maupun secara kolektif dapat membimbing penafsir ke arah pengenalan yang benar. Unsur-unsur ini disebut unsur-unsur interpretasi, dan meliputi 8 (delapan) hal, yaitu rona warna, bentuk, ukuran, bayangan, tekstur, pola, Situs, dan asosiasi

  • Rona (tone) mengacu ke an relatif obyek pada citra. Rona biasanya dinyatakan dalam derajat keabuan (grey scale) misalnya hitam/sangat gelap, agak gelap, cerah, sangat cerah/putih Apabila citra yang digunakan itu berwarna, maka unsur interpretasi yang digunakan ialah warna (color). meskipun penyebutan masih terkombinasi dengan rona misalnya merah, hijau, biru, coklat kekuning biru kehijauan agak gelap, dan sebagainya
  • Bentuk (shape) sebagai unsur interpretasi mengacu ke bentuk secara umum konfigurasi atau gans besar wjud obyek secara individual Bentuk beberapa obys kadang-kadang begitu berbeda dari yang lain, sehingga obyek tersebut dapat dikenali semata-mata dan unsur bentuknya saja ukuran (size) obyek pada foto harus dipertimbangkan dalam konteks skala yang ada Penyebutan ukuran juga tidak selalu dapat dilakukan untuk semua jenis obyek.
  • Pola (pattern) terkait dengan susunan keruangan obyek Pola biasanya terkait dengan adanya pengulangan bentuk umum suatu atau sekelompok obyek dalam ruang Istilah-stilah yang digunakan untuk menyatakan pola misainya adalah teratur, kurang teratur namun kadang kadang pula perlu digunakan istilah yang ekspresif, misalnya meingkar, memanjang terputus putus. konsentis, dan sebagainya
  • Bayangan (shadow) sangat penting bagi penafsir, karena  memberikan dua macam efek yang berlawanan. Pertama bayangan mampu menegaskan bentuk obyek pada citra karena outine obyek menjadi lebih tajam dan jelas, begtu pula kesan ketinggiannya Kedua, bayangan justru kurang memberikan pantulan obyek ke sensor, sehingga obyek yang diamati menjadi tidak jelas.
  • Tekstur (texture) merupakan ukuran frekuensi penubahan rona pada gambar obyek Tekstur dapat drasikan oleh agregasi/pengelompokan satuan kenampakan yang terlalu kecil untuk dapat dibedakan secara individual, misainya dedaran pada pohon dan bayangannya gerombolan satwa liar d gurun, ataupun bebatuan yang terserak di atas permukaan tanah. Kesan tekstur juga bersifat relatit tergantung pada skala dan resolusi citra yang dganakan Suatu kenampakan tekata sekelompok kanopi (tajuk) pohon dengan kerapatan tinggi pada foto udara skala 1:1.000 akan terlihat kasar karena detil atau rincian kekasaran permukaan tajuk dan efak bayangarnya sangat jelas terlihat. Akan tetapi, kenampakan yang sama pada foto udara skala 1:100000 akan terlihat dengan tekstur yang lebih halus
  • Situs (site) atau letak merupakan penjelasan tentang lokasi obyek relatif terhadap obyek atau kenampakan lan yang lebih mudah urnak dikenal san besar zona cerah, berbentuk silinder, ada bayangannya, dan tersusun dalam pola teratur dikenali sebagai kilang minyak, apabila terletak di dekat perairan pantai
  • Asosiasi (association) merupakan unsur yang memperhatikan keterkaitan antara suatu obyek atau fenomena dengan obyek atau fenomena lain, yang digunakan sebagai dasar untuk mengenali obyek yang dikaji Misalnya pada foto udara skala besar dapat terlihat adanya bangunan berukuran lebih besar daripada rumah, mempunyai halaman terbuka, terletak di tepi jalan besar, dan terdapat kenampakan menyerupai tiang bendera terlihat dengan adanya bayangan tiang) pada halaman tersebut Bangunan ini dapat ditafsirkan sebagai bangunan kantor berdasarkan asosiasi tiang bendera dengan kantor (terutama kantor pemerintah).

Perlu diperhatikan bahwa dalam mengenali obyek, tidak semua unsur perlu digunakan secara bersama-sama. Ada beberapa jenis fenomena atau obyek yangangsung dapat dikenali hanya berdasarkan satu jenis unsur interpretasi saja. Ada pula yang membutuhkan keseluruhan unsur tersebut. Ada kecenderungan bahwa pengenalan obyek penutup/penggunaan lahan pada foto udara skala besar untuk wilayah kekotaan membutuhkan lebih banyak unsur interpretasi seperti pada deskripsi di atas, dibandingkan  bentuklahan atau fisiografi pada citra skala sedang kecil dan pada liputan wilayah yang luas.

D. HASIL PENGERJAAN

1. Jenis citra : Landsat 8 Citra Landsat 8 OLI/TIRS

Citra Landsat 8 OLI/TIRS merupakan citra satelit milik Amerika Serikat yang diluncurkan pada 11 Februari 2013 dan merupakan sistem penginderaan jauh pasif. Satelit landsat 8 mempunyai sensor Onboard Operational Land Imager (OLI) serta Thermal Infrared Sensor (TIRS) dengan jumlah kanal sebanyak 11 buah. Di antara kanal-kanal tersebut, 9 kanal (band 1-9) berada pada OLI serta 2 lainnya (band 10 dan 11) pada TIRS (Lillesand dan Keifer, 1996).

Kelebihan Citra Landsat 8:

  • Resolusi Spektral yang Luas: Landsat 8 memiliki delapan saluran spektral yang mencakup berbagai panjang gelombang, termasuk inframerah jauh dan ultraviolet, yang memungkinkan pengguna untuk mendapatkan informasi yang kaya tentang permukaan bumi.
  • Resolusi Spasial yang Baik: Citra Landsat 8 memiliki resolusi spasial yang cukup baik, memungkinkan pengguna untuk melihat detail-detail yang halus pada permukaan bumi, yang bermanfaat untuk berbagai aplikasi seperti pemetaan lahan dan pemantauan perubahan.
  • Resolusi Temporal yang Tinggi: Landsat 8 memiliki jadwal pengambilan gambar yang teratur, dengan periode revisi sekitar 16 hari, yang memungkinkan pengguna untuk memantau perubahan dalam jangka waktu yang relatif singkat.
  • Kualitas Citra yang Tinggi: Landsat 8 menggunakan sensor multispektral canggih yang menghasilkan citra dengan kualitas yang sangat baik, bahkan dalam kondisi cahaya rendah atau cuaca buruk.
  • Ketersediaan Data yang Tinggi: Data Landsat 8 tersedia secara gratis atau dengan biaya yang rendah melalui USGS, membuatnya sangat terjangkau bagi berbagai kalangan pengguna, termasuk akademisi, peneliti, dan pemerintah.

Kelemahan Citra Landsat 8:

  • Keterbatasan dalam Penetrasi Awan dan Kabut: Seperti kebanyakan citra satelit optik, Landsat 8 terbatas dalam kemampuannya untuk menembus awan dan kabut, yang dapat mengurangi ketersediaan data di wilayah-wilayah tertentu.
  • Resolusi Spasial Terbatas: Meskipun resolusi spasial Landsat 8 cukup baik, untuk beberapa aplikasi yang memerlukan detail yang sangat halus, resolusi ini mungkin tidak mencukupi.
  • Pengaruh Atmosfer: Atmosfer bumi dapat mempengaruhi kualitas citra, terutama dalam saluran-saluran spektral yang lebih pendek seperti ultraviolet dan biru. Hal ini dapat mengakibatkan distorsi atau gangguan pada citra, terutama di daerah dengan polusi atmosfer yang tinggi.

unsur interpretasi citra
unsur interpretasi citra

2. Jenis Citra : Landsat 7 ETM+

Landsat 7 ETM+
Landsat 7 ETM+

Landsat 7 Enhanced Thematic Mapper Plus (ETM+) adalah sensor yang digunakan oleh satelit Landsat 7 untuk mengumpulkan data digital permukaan Bumi. ETM+ merupakan versi perbaikan dari instrumen Thematic Mapper yang digunakan pada satelit Landsat 4 dan Landsat 5.

Kelebihan

  • Landsat 7 menawarkan jangkauan spektral yang luas, mencakup beberapa saluran spektral dari visual hingga inframerah jauh. Hal ini memungkinkan para peneliti untuk memperoleh informasi yang beragam tentang permukaan bumi, seperti vegetasi, air, dan tanah.
  • Resolusi temporal yang tinggi, dengan kemampuan untuk mengambil citra dengan interval waktu yang relatif singkat, memungkinkan pemantauan yang konsisten terhadap perubahan lingkungan dari waktu ke waktu.
  • Citra Landsat 7 tersedia secara luas dan gratis untuk digunakan oleh masyarakat umum, memfasilitasi akses yang mudah bagi para peneliti, pemerintah, dan organisasi non-profit.

Kekurangan 

  • Resolusi spasial yang rendah dan terbatas , terutama jika dibandingkan dengan sensor satelit resolusi tinggi saat ini. Hal ini dapat membatasi kemampuan Landsat 7 untuk mendeteksi detail permukaan bumi yang lebih kecil.
  • Kegagalan pada instrumen perekam citra Landsat 7 pada tahun 2003 telah menyebabkan cacat pada sebagian citra yang dihasilkan. Meskipun ini tidak mempengaruhi semua citra, namun hal ini dapat menjadi kendala bagi beberapa aplikasi yang memerlukan konsistensi dalam kualitas citra.
  • Karena usia misi yang telah berlangsung selama lebih dari dua dekade, Landsat 7 mungkin mengalami penurunan kinerja dan keandalan seiring berjalannya waktu, meskipun upaya pemeliharaan telah dilakukan untuk memperpanjang masa pakai satelit tersebut.

Interpretasi unsur peta
Interpretasi unsur peta

3. Jenis Citra : Landsat 4 -- 5 TM L2

 Landsat 4 -- 5 TM L2
 Landsat 4 -- 5 TM L2

Landsat 4-5 TM Level 2 adalah produk sains yang dihasilkan dari masukan Level-1 Koleksi 2 dan data tambahan yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang layak secara ilmiah. Data Landsat Level-2 merupakan data yang telah dikoreksi secara atmosfer (Reflektansi Permukaan) sehingga dapat langsung digunakan tanpa perlu menerapkan koreksi apa pun.

KELEBIHAN

  • Resolusi 30 meter cukup baik untuk pemetaan penggunaan lahan dan tutupan lahan pada skala regional, sehingga cocok untuk analisis perubahan lahan dalam jangka panjang.
  • Satelit ini memiliki arsip data yang panjang, dari tahun 1982 (Landsat 4) hingga 2012 (Landsat 5), memungkinkan analisis perubahan jangka panjang dan monitoring perubahan lingkungan serta penggunaan lahan selama beberapa dekade.
  • Memiliki 7 band spektral, termasuk band untuk analisis vegetasi (band merah dan NIR), band inframerah termal (TIR) untuk mengukur suhu, dan band lainnya yang dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, seperti deteksi air, analisis tanah, dan identifikasi jenis tanaman.
  • Data level 2 sudah dikoreksi secara atmosfer dan geometris, sehingga lebih akurat dan mudah digunakan untuk analisis tanpa memerlukan banyak praproses lagi. Hal ini meningkatkan konsistensi dan kualitas data untuk analisis perubahan tutupan lahan.
  • Data Landsat tersedia secara gratis melalui USGS, memudahkan peneliti, akademisi, dan pengambil kebijakan untuk mengakses data tanpa biaya tambahan.

KEKURANGAN 

  • Resolusi 30 meter tidak cukup tinggi untuk analisis detail, seperti pemetaan bangunan individu atau infrastruktur kecil. Untuk kebutuhan yang lebih rinci, citra dengan resolusi yang lebih tinggi (seperti QuickBird atau Sentinel-2) lebih disarankan.
  • Meskipun memiliki 7 band, beberapa aplikasi membutuhkan lebih banyak band spektral untuk membedakan jenis-jenis material yang lebih spesifik, seperti hiperspektral. Landsat 4 dan 5 hanya menyediakan informasi spektral yang terbatas.
  • Band inframerah termal pada Landsat 4 dan 5 memiliki resolusi 120 meter, yang kurang rinci dibandingkan dengan band lain. Hal ini membatasi analisis suhu permukaan untuk area yang sangat kecil.
  • Satelit Landsat hanya kembali ke area yang sama setiap 16 hari sekali, sehingga sulit untuk memantau perubahan yang cepat atau fenomena yang membutuhkan data dengan frekuensi yang lebih tinggi.
  • Karena menggunakan sensor pasif, citra Landsat sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca (awan), sehingga sering kali menghasilkan data yang tidak lengkap atau tertutupi awan di area yang banyak hujan

Unsur Interpretasi Citra
Unsur Interpretasi Citra

E. KESIMPULAN

Interpretasi citra satelit, terutama Landsat 8, 7, dan 4-5, memerlukan pemahaman mendalam tentang karakteristik visual seperti warna, tekstur, dan pola objek. Setiap jenis citra memiliki keunggulan dan keterbatasan dalam menangkap detail permukaan bumi. Pilihan citra yang tepat akan sangat mempengaruhi akurasi hasil interpretasi, baik untuk pemetaan skala regional maupun pemantauan perubahan lingkungan jangka panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun