Mohon tunggu...
adinda kalista vidyadhara
adinda kalista vidyadhara Mohon Tunggu... Mahasiswa - dibuat hanya untuk memenuhi tugas kuliah jurnalistik

Mahasiswa Uin Sunan Kalijaga. Nama: Adinda Kalista Vidyadhara Nim: 20107030085 Hai, akun ini dibuat dengan tujuan memberikan dan menghasilkan tugas yang berguna,bermutu, dan bermakna untuk semuanya

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sejuta Nutrisi Sayur Organik, Ide bisnis Milenial

30 Juni 2021   20:42 Diperbarui: 30 Juni 2021   21:24 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.instagram.com/p/CKSN5iVAawH/?utm_medium=copy_link

Halo teman – teman, siapa yang disini masih gak suka makan sayur? Pasti semuanya  suka kan, karena banyak nutrisi yang terkandung dalam sayur yang sangat baik untuk tubuh kita. Tapi apakah kamu tau kalo sayur itu bisa dibedakan dari cara penanamannya? Ya betul bisa, karena terdapat 2 jenis sayur yaitu sayur organic dan sayur non organic. Pasti kalian juga sudah terbiasa melihat label organic dan non organic pada swalayan dan supermarket – supermarket terdekat bukan!

Sayur organic adalah sayuran  yang dibudidayakan tanpa menggunakan bahan kimia apa pun, baik saat proses pemupukan maupun saat penyemprotan hama. Tentunya sayuran organic sangat lebih bernutrisi dalam segi gizi daripada sayur non organic ya.

Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini, saya berkesempatan untuk mewawancarai salah satu owner dari umkm yang bergerak dalam bidang sayur organic. Bale Hidroponik namanya yang berlokasi dikota Salatiga.

dokpri
dokpri
“Umkm ini didirikan pada tahun 2017, dan sekarang telah jalan 4 tahun” kata aditya sebagai owner bale hidroponik.

Berdirinya umkm ini berawal dari pengalaman owner sendiri ketika bekerja lembaga masyarakat atau LSM, lalu disaat itu owner diposisi manager lahan, yang berfungsi mengatur lahan agar dapat dimanfaatkan.

Lalu saat itu owner yang beri tugas mengoptimasi 1 lahan yang diberi pilihan menjadi lahan tersebut menjadi lahan pertanian tanaman organic, dengan minimnya pengetahuan tentang tanaman organic itu sendiri karena di era tersebut memnag tanaman organic belum terlalu populer. Lalu owner pun mencari cara untu mempelajari tanaman organic ini, berawal dari belajar otodidak melalui youtube, lalu buat instalasi penanaman sayur organic dan mencoba menanamnya.

Tak sampai disitu saja, setelah berhasil menanam dan memanem tanaman organic, maka permasalah pertamanya adalah mencari pasar, 3- 4 bulan masih mencari pasar untuk tanaman organic ini membuat atasan tempat bekerja owner tersebut tak sabar untuk hasilnya, mka proyek tanaman organic ini di batalkan karena tak kunjung menemukan pasar, namun dari proyek yang dibatalkan itu lah yang membuat owner berpikir bahwa tanaman organic ini berpeluang sehingga owner dan beberapa rekan nya memutuskan untuk membuat instalasi sendiri, dan membangun umkm yang diberi nama “bale hidroponik”

Jangkauan pemasaran bale hidroponik untuk sekarang berfokus pada swalayan dan resto. Terdapat 6 resto dan 5 swalayan disekitar kota salatiga maupun luar kota yang bekerjasama dengan bale hidroponik, dan menerima pembelian langsung ditempat. Namun untuk pasar online Bale Hidroponik masih akan mengoptimalkan kearah sana.

dokpri
dokpri
Untung omset bale hidroponik ini dalam sebulan untuk swalayan kira – kira sekitar 5-7jt untuk swalayan disekitar kota salatiga, dan 15jt – 17jt untuk omset swalayan di sekitar kota semarang.

Untuk modal awal membangun umkm ini hanya memerlukan dana untuk membantu greenhouse dan instalasi sekitar 30 juta sampai 35 juta diawal, sudah termasuk bibit.

Bale hidroponik selain berbisnis sayur hidroponik, mereka juga menerima jasa pembuat greenhouse dan instalasi pembuatan lahan hidroponik, serta membuka edukasi berupa seminar – seminar mengenalkan sayur organic kepada masyarakat umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun