Mohon tunggu...
Adinda Hanna
Adinda Hanna Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Badminton

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa Pendidikan Sejarah FKIP UHAMKA Kelompok 6 Melakukan Kegiatan Pemberdayaan Keluarga Untuk Ibu Irma

7 Januari 2024   16:21 Diperbarui: 8 Januari 2024   07:49 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan kami (Agus, Hanna, dan Habibah) Ketika Melakukan Pemberdayaan Keluarga Dhuafa (Dokpri)

Agama Islam merupakan agama yang diturunkan oleh Allah sebagai agama penyempurna dan agama yang terakhir untuk umat manusia sehingga kebenaran-kebenaran agama Islam dapat dirasakan baik secara teoritis maupun implementasi. Dalam hal ini Alquran sebagai landasan utama umat Islam menjadi rujukan gerakan dalam segala suatu tindakan yang pada akhirnya membawa kebermanfaatan bagi manusia itu sendiri. Alquran sudah dijamin kebenarannya oleh Allah subhanahu wa ta'ala dengan segala bentuk perlindungannya Sehingga dalam hal ini Allah menantang siapapun bagi orang yang bisa merubah isi dari Alquran itu sendiri. Maka dari itu kepercayaan kita terhadap Alquran haruslah dibarengi dengan mengimplementasikan nilai-nilai yang ada dalam Alquran itu sendiri.

Islam bukanlah agama yang teoritis akan tetapi Islam juga merupakan agama yang mengandung nilai-nilai praktek yang di mana nilai tersebut haruslah membawa kebermanfaatan bagi umat manusia. dalam hal ini Allah benar-benar menganjurkan kepada umat manusia untuk saling mengasihi dan menyejahterakan sesama manusia dalam konsep keadilan dan kesetaraan. Maka dari itu banyak ayat-ayat Alquran yang menganjurkan manusia untuk saling mengasihi dan saling membantu satu sama lainnya Demi kesejahteraan manusia itu sendiri. Salah satu contoh ayat Alquran yang menganjurkan kepada manusia untuk saling mengasihi dan Berbagi bersama adalah surat al-ma'un yang mendorong manusia untuk memberi orang orang miskin dan mengasihi anak yatim.

Dalam mengimplementasikan surat al-ma'un Muhammadiyah sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia mendorong seluruh amal usahanya untuk menggerakkan dan berkontribusi dalam menyejahterakan umat dan dalam hal ini Uhamka sebagai universitas dan juga amal usaha milik Muhammadiyah juga didorong untuk berkontribusi dalam gerakan filon tropis salah satunya dengan adanya mata kuliah kemuhammadiyahan. Dalam mata kuliah ini mahasiswa didorong untuk berempati kepada orang-orang miskin dan orang-orang yatim piatu supaya mendapatkan kesejahteraan  yaitu dengan cara menggalang donasi dan melakukan fan racing dengan mendorong para donatur untuk menyisihkan sebagian hartanya kemudian hasil dari para donatur tersebut dikelola oleh mahasiswa untuk disalurkan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Hasil uang atau barang yang diberikan kepada para donatur disalurkan kepada para kaum duafa tidak dalam bentuk bantuan langsung tunai akan tetapi tetapi mendorong para kaum dhuafa untuk memiliki usaha karena dalam hal ini umat Islam dianjurkan untuk berusaha dan tidak meminta-minta maka dari itu bantuan langsung tunai akan membuat seseorang  memiliki rasa ketergantungan pada apa yang diberikan orang lain dan dalam hal ini upaya yang tepat adalah  tidak memberikan uang yang diberikan kepada para donatur dalam bentuk bantuan langsung tunai akan tetapi dengan mendorong kaum dhuafa dengan diberdayakan dan didorong untuk mengelola hasil yang diberikan oleh para donatur dengan merintis usaha maka nilai-nilai  pemberdayaan ini memiliki berkelanjutan yang diharapkan bisa dikembangkan dan pada akhirnya membawa kesejahteraan dalam jangka waktu yang panjang.

Salah satu program studi yang turut berpartisipasi dalam gerakan filotropis adalah  dari program studi pendidikan sejarah yang dalam hal ini dipandu dan dibina oleh Bapak Amirullah, S.Pd.I., M.A. yang juga saat ini juga menjabat sebagai wakil dekan 4 FKIP UHAMKA. Dalam hal ini Bapak Amirullah menganjurkan kepada mahasiswa untuk memilih calon dhuafa yang memiliki kualifikasi dan benar-benar layak untuk dibantu sehingga proses penyalurannya pun bisa tepat sasaran dan menyasar kepada orang-orang yang benar-benar layak.

Ada beberapa kelompok yang dibagi dalam satu angkatan program studi  untuk melakukan pemberdayaan kepada kaum duafa yaitu salah satunya adalah kelompok 6 yang beranggotakan Muhammad Agus Salim,Adinda Hanna Humaira dan Habibah septiananda. Dalam hal ini kelompok 6 melakukan observasi di daerah Tanah Abang lebih tepatnya di kelurahan Kebon Kacang. Setelah beberapa lama melakukan observasi  kita memiliki beberapa calon dhuafa yang akan diberdayakan dan akhirnya kita tetapkan Ibu Irma yang bertempat tinggal di kelurahan Kebon Kacang 21 sebagai calon dhuafa yang akan  diberdayakan melalui skema pembuatan usaha aneka macam gorengan kaki lima.

Ibu Irma merupakan seorang janda  beranak 2 yang suaminya meninggal akibat covid 19 yang melanda Indonesia di tahun 2020 . Ibu Irma memiliki dua orang anak yang masih balita dan memiliki orang tua yang sudah lansia dan mendapat bantuan apapun dari pemerintah. Sehari-hari Ibu Irma bekerja sebagai  juru gosok dan sedikit membuka usaha berjualan gorengan kecil-kecilan. Maka dari itu setelah melihat profil dari ibu Irma pada akhirnya kita tergerak untuk membantu dan memberdayakan Ibu Irma dengan memperbanyak menu gorengannya. Supaya usahanya tetap bisa berlanjut Dan kita harapkan bisa berkembang lebih besar lagi.

Setelah  membuat proposal akhirnya kita melakukan fundraising dan menggalang dana dari para donatur yang berbaik hati dengan mau menyisihkan sedikit rezekinya untuk membantu kaum dhuafa.setelah  melakukan fundraising dan Galang donasi terkumpul anggaran sebanyak 1.700.000 dan  kemudian kita Salurkan anggaran tersebut dengan membelikan bahan baku dan peralatan yang dibutuhkan untuk menunjang keberlanjutan usaha Ibu Irma. Skema penyalurannya pun dibuat dalam dua tahap . Penyaluran Tahap pertama yaitu dibelikan bahan baku usaha aneka macam gorengan kemudian kita pantau perkembangan usahanya Apakah mengalami perkembangan atau tidak. kemudian kita akan Salurkan lagi bantuan tahap kedua yaitu dalam bentuk modal uang dan juga bahan baku di bulan puasa sehingga kita harapkan dengan penyaluran skema dua tahap tersebut ada perkembangan yang signifikan dalam usaha Ibu irma.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun