Mohon tunggu...
ADINDA TEGAR FACHRIANA
ADINDA TEGAR FACHRIANA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Banyak orang bilang katanya dunia itu jahat, tapi kita jangan pernah ikut jahatnya ya! Harus tetap jadi pribadi yang baik dan bisa bermanfaat bagi banyak orang.

Hai teman-teman semuanya! Hobby aku yaitu membaca cerita fiksi atau novel gitu, pengen banget bisa jadi seorang penulis tapi sayangnya masih males buat ngembangin ide, hehe. Aku pribadi yang cukup introvert ketika ketemu orang baru, tapi kalo udah ketemu yang se frekuensi beda cerita lagii deh, hehe.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perilaku Gaya Hidup Konsumtif dalam Perspektif Islam

10 Oktober 2022   12:20 Diperbarui: 10 Oktober 2022   12:57 1783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era globalisasi sekarang sudah banyak terjadi perubahan dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, teknologi, industri dan lain sebagainya telah mengalami kemajuan yang sangat pesat. Hal ini pastinya dapat memudahkan masyarakat dalam melakukan sesuatu. Bisa kita lihat, sekarang dibidang ekonomi masyarakat tidak lagi kesualitan dalam mencari sebuah produk atau barang dan jasa yang dibutuhkannya. 

Hal tersebut disebabkan karena tingginya tingkat produk dan tingkat peredaran produk baik barang atau jasa yang ditawarkan kepada masyarakat. Banyaknya barang dan jasa yang ada di pasaran tentunya mempengaruhi barang dan jasa yang akan ditawarkan kepada masyarakat atau khalayak umum. Tinggi rendahnya permintaan suatu produk tergantung dari sikap atau pandangan pembeli terhadap produk yang ditawarkan.

Akan tetapi, zaman sekarang pembelian dan pemakaian suatu barang tidak lagi untuk sekedar memenuhi kebutuhan semata, melainkan didorong oleh faktor lain yang pastinya keinginan yang kurang berguna, seperti mengikuti trend, gengsi atau selalu ingin memposisikan dirinya lebih dari orang lain, menaikan prestise, dan juga alasan lainnya yang pastinya kurang berguna atau dianggap tidak begitu penting. Hal tersebut menyebabkan daya beli dan sikap konsumtif dikalangan masyarakat terus meningkat. 

Perilaku konsumtif sendiri muncul karena adanya keinginan untuk membeli sesuatu yang dianggap kurang penting atau keinginan membeli suatu produk secara berlebihan. Tidak sedikit masyarakat lebih memilih untuk memenuhi keinginannya daripada kebutuhannya yang harus terpenuhi. 

Perilaku konsumtif di era sekarang banyak melanda kaum remaja. Pada masa remaja tersebut, individu akan lebih menyukai berbagai hal baru yang ada dan cukup menantang untuknya, hal ini disebabkan karena remaja berupaya mencapai kemandirian dan menemukan identitas dirinya.

Karakteristik remaja yang membuat sebagian para kaum remaja memiliki perilaku konsumtif dikarenakan mudah terbujuk akan rayuan dan masih labil, implusif dalam berbelanja kurang realistis dalam berpikir, dan cenderung untuk berperilaku boros.

Dalam pandangan Islam sendiri, perilaku konsumtif sudah sangat jelas dilarang dan tidak dianjurkan, karena perilaku tersebut sama dengan perilaku sombong, riya, dan juga mubazir. 

Sudah sepatutnya kita sebagai seorang muslim untuk berperilaku dalam menggunakan barang itu sesuai dengan porsinya atau sewajarnya, kerana sesuatu yang berlebihan itu tidak baik dan dilarang dalam agama. Perilaku konsumtif adalah suatu keinginan untuk menggunakan suatu barang atau produk secara berlebihan, untuk mencapai kepuasan sendiri.

Rasulullah SAW memberikan sebuah nasihat kepada umatnya, sebagaimana dalam sebuah riwayat hadits:

"Makanlah, minumlah, bersedakahlah, dan berpakaianlah kalian dengan tidak merasa bangga dan sombong serta berlebih-lebihan."Kesempatan lain Yazid berkata:"dengan tidak isrof (berlebihan), dan tidak sombong." (HR Ahamad)

Larangan perilaku konsumtif juga berkenaan dengan perintah Allah SWT dalam firmanya Q.S Al-Isra: 26-27:

"Dan berikanlah haknya kepada kerabat dekat, juga kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan. Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros (26) Sesungguhnya orang-orang yang pemboros adalah saudara setan, dan setan itu sangat ingkarpada Tuhannya (27)."

Dampak dari perilaku kita yang konsumtif adalah hidup kita jadi boros, banyak barang yang tidak terpakai, dan bisa menyebabkan kecemburuan sosial. Dalam Islam sendiri perilaku konsumtif sangat dibenci oleh Allah SWT, karena Allah tidak menyukai seorang hamba yang berperilaku seperti itu atau mengahambur-hamburkan sesuatu yang tidak sesuai kebutuhan. Dalam Q.S. Al-Isra pun terlihat jelas bahwa Allah SWT menyampaikan orang yang boros adalah saudara setan dan setan sangat mungkar pada Tuhannya, maksud tuhan disini yaitu Allah SWT.

Oleh karena itu, cara kita untuk mengatasi perilaku konsumtif adalah kita harus bisa membedakan apa yang menjadi kebutuhan dan mana yang hanya menjadi keinginan kita saja. Kita juga harus ingat  bahwa sebagian dari harta yang kita miliki ada harta yang menjadi hak orang lain yang harus terpenuhi. Sesuai dengan firman Allah SWT Q.S Az-Zariyat: 19

"Dan pada harta benda mereka ada hak orangmiskin yang meminta, dan orang miskin yang tidak meminta."

Artinya, sudah seharusnya kita sebagai seorang muslim yang baik untuk dapat menyisihkan sebagian harta yang kita punya untuk membantu terhadap sesama. Agar harta yang kita miliki didunia ini bisa bermanfaat bagi banyak orang dan bisa menjadi suatu amal ibadah untuk bekal kita diakhirat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun