Mohon tunggu...
Adinda Fauziah Azzahra
Adinda Fauziah Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - IPB University S1 Kimia

Hai! Saya mahasiswi yang sedang mengenyam pendidikan S1 Kimia IPB University. Merupakan seseorang yang tertarik pada jurnalistik, khususnya fotografi. Selamat membaca teman-teman!

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Permainan Marketing oleh Perusahaan Pendukung Israel terhadap Pemboikotan

17 Maret 2024   16:05 Diperbarui: 17 Maret 2024   16:05 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konflik Israel dan Palestina masih belum kunjung membaik. Peperangan kedua pihak tersebut telah dimulai sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu, namun kesepakatan untuk gencatan senjata permanen belum menunjukkan tanda-tanda disetujui. Konflik kemanusiaan ini pada akhirnya berimbas sampai ke sektor industri dan sektor perekonomian secara global. Masyarakat mulai mencari tahu perusahaan atau produk yang menyatakan dukungannya terhadap Israel baik secara terang-terangan ataupun yang tersirat. Sebagai bentuk seruan untuk menolak kejahatan Israel, masyarakat mulai memboikot atau berhenti membeli produk-produk tersebut.

Sejak pemboikotan yang marak dilakukan, terjadilah perubahan pada sektor ekonomi di perusahaan-perusahaan tertentu. Perubahan perilaku konsumen dalam membeli atau memakai produk yang mendukung atau mendanai Israel telah terlihat dan semakin berdampak terhadap pemasukan perusahaan yang diboikot. Berdasarkan permasalahan tersebut, beberapa perusahan kini mulai memainkan strategi untuk mendapatkan citra mereka kembali.

Pemboikotan terhadap produk Israel dimulai pada Oktober 2023, perusahaan McDonald's termasuk yang terkena dampaknya. Hal ini ditunjukkan oleh saham McDonald's yang turun drastis dari sekitar 280 dollar AS terjun bebas menjadi 240 dollar AS per saham. Pada februari 2024 saham terus turun mencapai 4,5%. 

Dengan mempertimbangkan kerugian yang dialami, perusahaan terus melakukan upaya untuk mengembalikan citra yang baik untuk meminimalkan kerugian. Perusahaan restoran cepat saji, McDonald's yang dibawahi oleh PT Rekso Nasional Food mendonasikan Rp1,5 miliar sebagai bentuk bantuan kemanusiaan untuk korban di wilayah Gaza melalui Badan Amil Zakat Nasiona (Baznas RI). 

Donasi Rp1,5 miliar PT Rekso Nasional Food melalui Baznas RI. Sumber: McDonald's Indonesia
Donasi Rp1,5 miliar PT Rekso Nasional Food melalui Baznas RI. Sumber: McDonald's Indonesia

Hal serupa juga dilakukan oleh perusahaan kosmetik, Rose All Day yang mulai menyatakan dukungannya kepada warga Palestina setelah mendapatkan ancaman untuk diboikot dimana sebelumnya, pemilik perusahaan Rose All Day diketahui menyukai postingan yang menyatakan dukungan terhadap warga Israel. Strategi yang sama dikeluarkan, Rose All Day menyumbangkan Rp 500 juta kepada warga Palestina melalui Baznas RI.

Donasi Rp500 juta Rose All Day melalui Baznas RI. SUmber: Rose All Day
Donasi Rp500 juta Rose All Day melalui Baznas RI. SUmber: Rose All Day

McDonald's dan Rose All Day menyanggah dukungannya terhadap Israel saat masyarakat mulai berbondong-bondong memboikot. Perusahaan berupaya mengembalikan citra dan perhatian konsumen melalui pemberian donasi yang dilakukan untuk warga Palestina. Strategi marketing ini juga banyak diterapkan oleh perusahaan yang diboikot, seperti halnya Grab, Unilever, dan lain-lain.

Donasi berjuta-juta atau bahkan sampa mencapai angka miliar justru akan menarik pandangan positif masyarakat kembali, akan tetapi strategi tersebut dapat digolongkan sebagai taktik atau strategi perusahaan untuk meningkatkan penjualannya terlepas memang memiliki tujuan untuk kemanusiaan. Apabila tidak ada upaya pemulihan dari dampak boikot, maka perusahaan akan terus-menerus rugi yang disebabkan adanya perilaku konsumen dalam mencari alternatif produk yang tidak mendukung Israel. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun