Mohon tunggu...
Adinda Erviyanasari
Adinda Erviyanasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

be yourself

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Autism

23 Juni 2021   18:45 Diperbarui: 23 Juni 2021   18:53 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Autis

Pengertian Autis

Autism spectrum disorder atau sering disebut dengan ASD merupakan sebuah gangguan yang terjadi pada proses perkembangan seorang anak. Autis merupakan kondisi yang dialami seseorang dengan gangguan pada interaksi sosial, ketidak mampuan melakukan komunikasi, adanya gangguan emosi, keterlambatan perkembangan kognitif, adanya gangguan emosi, keterlambatan perkembangan kognitif, dan memiliki daya imajinasi yang berbeda dengan anak lain seusianya sehingga membuat anak lebih asyik dan nyaman dengan dunianya sendiri. Ketidakmampuan melakukan hubungan sosial ini menyebabkan dia sulit bergaul dan menjalin komunikasi yang intensif dengan teman sebaya.

Karakteristik anak autis

Anak yang mengalami autisme tentunya memiliki perbedaan karakter dengan anak pada umumnya, seperti dari cara melakukan interaksi sosial, berkomunikasi, memecahkan  masalah yang dihadapi, bahkan pola atau cara bermain pun berbeda dengan teman seusianya yang lain.

Beberapa karakteristik anak autis yang dapat kita kenali secara umum, yaitu:

Gangguan pada anak dalam melakukan interaksi, hal ini didasari dengan kemampuan imajinasi yang berbeda dengan anak lain seusianya sehingga membuat anak merasa tidak nyaman dan lebih senang berda dalam dunianya sendiri. Tanda lain yang menunjukkan adanya gangguan pada anak dalam melakukan interaksi adalah ketidakmauan anak dalam melakukan kontak mata dengan orang lain, tidak suka bila didekati orang lain sehingga anak akan lebih memilih menjauh untuk mencari tempat lain, dan yang paling umum adalah tidak menengok ketika dipanggil bahkan hingga diulang beberapa kali.

Gangguan berikutnya adalah gangguan komunikasi. Anak yang mengidap autisme cenderung mengulang perkataan orang lain ataupun dari media yang dia dengar seperti radio atau televisi. Anak yang mengalami autisme sebenarnya tidak mampu memahami kata-kata yang dia dengar maupun dia ucapkan, jadi kognisinya tidak mampu mengolah sepenuhnya informasi yang anak dapatkan.

Anak autis terkadang menyakiti dirinya sendiri, hal itu bisa jadi karena anak-anak yang mengalami gangguan mental merasa medapatkan sensasi tersendiri ketika melakukannya. Selain itu,anak autis sulit untuk tenang sehingga sering bergerak seperti tiba-tiba berlari,berteiak, menjerit, bahkan memukul benda disekitarnya.

Ciri-ciri anak Autis : 

  • Gangguan dalam bidang komunikasi verbal maupun non verbal :
  • Terlambat bicara atau tidak dapat berkomunikasi
  • Mengeluarkan kata-kata yang tidak dapat dimengerti orang lain (bahasa Planet)
  • Tidak mengerti dan tidak mengeluarkan kata-kata dalam konteks yang sesuai (Gangguan bahasa ekspresif dan reseptif)
  • Bicara tidak digunakan untuk komunikasi
  • Meniru atau membeo (ekolalia). Beberapa anak sangat pandai menirukan nyanyian, nada maupun kata-katanya, tanpa mengerti artinya
  • Kadang bicaranya monoton (seperti robot)
  • Mimik datar.
  • Gangguan dalam bidang interaksi sosial
  • Menolak atau menghindar untuk bertatap mata
  • Tidak menoleh bila dipanggil. Karena hal ini, sering diduga bahwa anak mengalami ketulian
  • Merasa tidak senang dan menolak bila dipeluk
  • Tidak ada usaha untuk melakukan interaksi dengan orang lain
  • Bila ingin sesuatu, ia menarik tangan orang yang terdekat dan mengharapkan tangan tersebut melakukan sesuatu untuknya
  • Bila didekati untuk bermain justru menjauh
  • Tidak berbagi kesenangan untuk orang lain.
  • Gangguan dalam bidang perilaku dan bermain :
  • Umumnya ia seperti tidak mengerti cara bermain.
  • Bermain sangat monoton, stereotipik
  • Ada keterpakuan pada mainan atau benda-benda tertentu (seperti rod/sesuatu yang berputar)

Klasifikasi anak autis

International classification of Diseases atau yang biasa disebut dengan ICD dan American Psychiatric Association (APA) mengklasifikasikan anak autis ke dalam beberapa klasifikasi, yaitu:

Chilbood autism merupakan gangguan perkembangan yang dialami pada usia anak-anak yang sudah tampat sebelum anak menginjak usia 3 tahun. Pada perkembangan ini siswa mengalami ketidaknormalan pada komunikasi, gangguan dalam interaksi sosial, aktivitas dan perilakunya dimana anak pada usianya sibuk mengeksplore tentang lingkungan sekitar dan si anak hanya berkutat dan asik dengan dirinya sendiri.

PDD-NOS (pervasive deelopment disorder not otherwise specified), gangguan pada perkembangan ini lebih ringan dari perkembangan sebelumnya dimana anak masih bisa diajak untuk bertatap mata dan masih bisa berkomunikasi meski tidak terlalu intens.

Rett syndrome, yaitu gangguan pada perkembangan yang dialami oleh anak perempuan pada usia sekitar 6 bulan dimana terjadi kemunduran pada perkembangan anak. Gangguan yang terjadi pada perkembangan ini adalah anak mengalami pergerakan pada salah satu anggota badan di bagian tangan yang tidak dapat dikendalikan, adanya kemunduran psikomotor dan gangguan komunikasi hingga menutup diri dari lingkungan.

Childhood disintegrative disorder, gangguan yang dialami anak pada tahap ini mengalami kemunduran yang sangat kentara. Hal ini karena gangguan baru dialami anak pada usia di atas 3 tahun, sebelumnya tidak terjadi masalah atau tanda yang dicurigai sebagai gangguan autis.

Asperger syndrome, pada gangguan ini terjadi kebanyakan pada anak laki-laki dengan kemampuan berbicara yang terganggu dan belum bisa berkomunikasi secara timbal balik sehingga lebih menggunakan bahasa tubuh.

Penyebab anak autis

Gangguan genetik

Gangguan neurobiologis

Keracunan logam berat

Terinfeksi virus

Pelayanan terhadap anak autis

  • Anak autis memerlukan lingkungan yang mampu memberikan motivasi serta mampu menangani kebutuhan yang mereka perlukan
  • Pengetahuan dalam pemberian pelayanan kepada anak autis sebenarnya tidak bisa hanya diperuntukkan orang tua yang memiliki anak dengan gangguan autis, atau para pendidik yang berada di sekolah khusus penangganan autisme.
  • Pelayanan dapat dilakukan dengan memberikan perhatian dan kasih sayang.
  • Pemberian terapi

Daftar pustaka

Minsih. 2020. pendidikan inklusif sekolah dasar merangkul perbedaan dalam kebersamaan. Jawa Tengah: muhammadiyah universitas press.

Purboyo, 2017. Mengenal Kesulitan Belajar Dan Kesulitan Belajar Spesifik. Jurnal UPY https:repository.upy.ac.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun