Mohon tunggu...
Adinda Eka Maharani
Adinda Eka Maharani Mohon Tunggu... Sales - mahasiswa tingkat akhir Universitas Diponegoro

saya senang melakukan aktivitas yang menyenangkan seperti bernyanyi dan bermain musik kepribadian saya adalah seorang extrofert yang mana mudah bergaul dengan siapapun

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Asupan 1000 Hari Pertama Si Anak dan Si Ibu Apa Saja Ya?

14 Agustus 2022   10:00 Diperbarui: 14 Agustus 2022   10:08 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Sehat. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Stunting adalah kondisi yang sering terjadi pada seorang anak karena kurang gizi dikarenakan jumlah asupan makronutrien dan mikronutrien tidak cukup memadai. 

Indonesia menempati peringkat kelima dunia untuk jumlah anak dengan kondisi stunting. Usaha yang dapat dilakukan untuk melakukan pencegahan stunting bisa dilakukan sejak masa kehamilan hingga anak usia dua tahun.

Menggunakan prinsip yaitu meningkatkan asupan gizi ibu hamil dengan memastikan selama kehamilan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi dan berkualitas baik. 

Oleh karena itu, dibutuhkan banyak edukasi seperti penyuluhan untuk meningkatkan wawasan si ibu terkait kebutuhan gizi yang baik untuk menambah keterampilan si ibu mengelola makanan yang kaya akan gizi. Pencegahan stunting dipengaruhi oleh tiga faktor mendasar, antara lain pola asuh yang tepat, perbaikan gizi, perbaikan sanitasi dan air minum (P2PTM, 2018). 

Salah satu penyebab utama masalah gizi ialah gizi buruk serta malnutrisi orang tua. Menurut UNICEF (2015) pola asuh  merupakan faktor secara tidak langsung dari stunting dan merupakan faktor penting untuk mencegah terjadinya stunting.

Berdasarkan penelitian Manik (2019) menjelaskan bahwa pemberian gizi,energi, dan protein menunjukkan hubungan yang baik dengan prevalensi stunting. Anak harus selalu menerima nutrisi yang cukup selama pertumbuhan dan perkembangannya. Pakan yang ditambahkan harus kaya protein dan sesuai dengan komposisi nutrisinya. Gizi anak harus ditentukan berdasarkan umur, jenis kelamin, TB, BB.

Pangan seperti apa yang mampu mencegah stunting? Guru Besar Ilmu Gizi FEMA IPB Prof. Dr. Hardiansyah mengatakan pencegahan stunting harus diawali dengan pencegahan sedini mungkin.

Ia menjelaskan, pencegahan stunting dimulai dari porsi isi piring dengan kandungan gizi seimbang, salah satunya untuk pembentukan kolagen bagi kebutuhan tulang rawan, dengan cara makan 3 jenis lauk pauk setiap hari agar kebutuhan asam amino esensial untuk pembentukan kolagen terpenuhi.

Kandungan gizi seimbang untuk ibu hamil atau sebelum bayi lahir pangan yang dianjurkan setiap kali makan adalah ikan minimal 4 kali seminggu dengan porsi minimal 75 gr -- 100 gr, 1-2 butir telur sehari, susu, pangan hewani, dan lauk pauk.

Sementara itu pangan yang terbukti mencegah stunting setelah bayi lahir adalah ASI, berbagai MP ASI, telur setelah 1 tahun 1 butir sehari kalau setelah 6 bulan antara setengah sampai satu butir telur sehari, kemudian diberi susu pertumbuhan, pangan hewani, dan lauk pauk

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun