Semenjak Nenek sakit, memang ada saja kejadian aneh yang sebelumnya memang belum pernah kami lihat atau juga kami dapatkan. Ayah juga pernah bercerita kepada kami sehari setelah kedatangan Nenek ke rumah. Saat itu ayah masih berada di rumah nenek dengan suaminya yang daerahnya sangat jauh dari rumah kami. Katanya, banyak kejadian yang tak terduga saat itu.
Misalnya, ayah pernah melihat air yang tidak meresap ke tilam tempat tidur padahal jika kita memikirkan dengan pikiran yg jernih mana mungkin hal itu terjadi. Ada juga kejadian lainnya, di mana pintu kamar mandi terkunci sendiri dari dalam padahal posisi pintu berat dan memang bisa ditutup hanya dari dalam kamar mandi saja. Wajah nenek pun kian berubah ubah di setiap harinya. Kadang menyeramkan, kadang bersinar dan kadang seperti orang yang berbeda. Selain itu, kejadian aneh lainnya ketika diperjalanan dalam membawa Nenekku, mobil Ayahku mengalami kerusakan yang masalahnya selalu di bagian yang sama. Padahal bagian itu telah benar benar diperiksa, diganti, dan diprediksi sudah aman. Ayahku juga pasti panik karena membawa nenek dengan keadaan rumit seperti itu.Â
Ayah bilang daerah itu bisa dilewatin hanya butuh kurang lebih 1 jam saja, tapi ayah dibuat heran kenapa butuh waktu hampir 5 jam baru bisa keluar dari daerah tersebut padahal jalan raya sedang tidak macat dan kondisi jalan pun tidak buruk.
Kami duduk terdiam di sebelah Nenek sambil meratapi apa yg terjadi. Terlihat Nenek yang mulai memejamkan mata. Karena kami tidak ingin nenek terganggu, kami memutuskan pindah duduk di ruang tamu. Pembicaraan pun dibuka pertama kali oleh Ayah.
"Kita doain nenek ya. Besarin rasa ikhlas kita untuk apa yang ditakdirin Allah buat Nenek juga ya," ucap Ayah yang berusaha memasang kekuatan di diri kami. Kami hanya terdiam dengan tangis yang sesekali masih terdengar suaranya. Berbagai nasihat lainnya juga diberikan Ayah dan Ibu kepadaku mengingat aku akan kembali menjalani hidup sendiri di perantauan. Tangis semakin pecah seakan di hari itu memang waktunya kami untuk menangis bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H