Mohon tunggu...
Adinda Dwi Nuraini
Adinda Dwi Nuraini Mohon Tunggu... Lainnya - 23107030020

Mahasiswa Ilmu Komunikasi 23 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Media, Agama, dan Budaya: Transformasi Komunikasi dan Pergeseran Otoritas

22 Mei 2024   11:32 Diperbarui: 22 Mei 2024   11:35 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari senin, 20 Mei 2020. Program. studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga mengadakan Stadium General dengan tema "Media, Islam, dan Budaya Populer: Transformasi Komunikasi dan Pergeseran Otoritas". dengan mendatangkan narasumber dari Western Kentucky University bernama Dr. Sophia Arjana. dan narasumber lainnya yaitu Dr. Fatma Dian Pratiwi, M.Si. dari UIN Sunan Kalijaga sendiri.

Acara stadium general ini dimulai pada pukul 09.10 yang dibuka oleh pembawa acara yaitu Silvy beserta rekannya. Acara ini dibuka menggunakan bahasa internasional yaitu Bahasa Inggris. Setelah acara dibuka ada sesi pembacaan kalam suci Al-Qur'an oleh saudari Salma Noor Fadilah, dibacakannya ayat suci untuk mengharap keberkahan dari ilmu yang akan didiskusikan.

Dilanjutkan dengan Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Hymne UIN Sunan Kalijaga. Disusul dengan sambutan-sambutan, sambutan yang pertama disampaikan oleh Yanti Dwi Astuti, S.Sos,I. M.A selaku ketua panitia dari acara tersebut. dilanjutkan sambutan oleh Dr. Rama Kertamukti, S.Sos, M.Sn selaku Kaprodi Ilmu Komunikasi, dan dilanjutkan oleh Dr. Mochamad Sodik, S.Sos., M.Si. selaku dekan Fakultas Ilmu Sosial Humaniora UIN Sunan Kalijaga.

Stadium general kali ini pertama kali dibahas adalah media. Berbicara mengenai media, siapa soh yang tidak mengenal apa itu media? Pasti sudah sangat familiar di telinga orang-orang apalagi orang-orang zaman sekarang, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, bahkan hingga lansia bisa mengoperasikan media salah satunya yaitu handphone, yang tentunya di dalam handphone tersebut terdapat sebuah media sosial. Dari media itu semua orang bisa mengakses informasi yang datang daru manapun, kapanpun dan dimana pun.

Yang disoroti setelah media yaitu "Islam". Siapa sih yang tidak tahu apa itu Islam, agama seperti apakah Islam itu?. Di Indonesia sendiri Islam merupakan agama yang paling banyak pemeluknya. Setiap orang pasti mempunyai pandangan yang berbeda-beda tentang Islam ini. Pada umumnya, Islam disebut-sebut sebagai agama yang harmonis, agama yang damai, agama yang rahmatan Lil alamin atau agama yang penuh kasih sayang. Pernyataan tersebut adalah fakta. Namun, pandangan seseorang akan berubah-ubah karena pada masa sekarang ini banyak pemeluk agama Islam namun tidak mencerminkan citra dari agama Islam sendiri. Sehingga mengotori pandangan orang lain terhadap Islam, seperti contoh, katanya Islam tapi kok auratnya diumbar terlalu lebar? katanya Islam, tapi kok masih pacaran? dan lain sebagainya.

Berbeda dengan di Indonesia, Dr. Sophia menyebutkan bahwa di Amerika sangat sulit bertahan sebagai pribadi yang menyandang dan memeluk agama Islam, karena di Amerika banyak yang menganggap bahwa Islam adalah agama teroris. Padahal dalam nisan seorang tokoh muslim atau Black moslem, Mohammad Ali tertuliskan bahwa "baik kepada orang lain menjadi bayaran kita nanti di surga." Meski begitu muslim di Amerika masih terbilang sulit untuk menyebarluaskan agama Islam.

Dengan begitu tokoh-tokoh muslim di Amerika banyak yang menyalurkan dakwahnya melalui media komik atau kartun, dimana hal tersebut menjadi budaya yang banyak diminati orang-orang barat. Seperti halnya, komika muslim menciptakan tokoh kartun atau tokoh animasi yang bernama Marvel dalam bentuk muslim, yang memiliki karakter berotot dan cara berpakaian seperti seorang muslim, dan masih banyak karakter yang lain seperti karya Avenger dan karya-karya lainnya.

Dr. Fatma menyebutkan dengan berkembangnya media membawa banyak dampak pada semua kapangan. Jika seseorang bisa memanfaatkan media dengan baik maka itu merupakan suatu kelebihan yang dapat disyukuri. Dengan adanya media banyak sekali muncul selebgram atau influencer influencer yang berbagi ilmu atau sekedar menunjukkan dirinya sebagai seorang muslim yang memiliki aura dan karakter yang positif dan dapat menunjukkan bahwa Islam itu agama yang damai.

Salah satu influencer yang didiskusikan dalam acara kali ini yaitu, Kadam Sidiq. Seorang yang memang paham, mempelajari, dan memahami ilmu-ilmu agama. Dia berbagi ilmu melalui media Instagram dan tiktok untuk memanfaatkan keberadaan media dan sebagai jalan dakwah mengenalkan Islam sebagai agama yang penuh rahmat.

Oleh karena itu, media, agama, komunikasi, dan budaya harus dapat berjalan dan berkembang dengan selaras. Agar dapat meluruskan apa yang tidak berada pada jalannya.

Seperti yang dikatakan Fahrurrazi, moderator sekaligus translator pada acara kali ini bahwa "Media dan agama ketika dibicarakan memang tak ada habisnya".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun