Nama : Putri Arsyanda
NIM : P3.73.34.1.22.035
Peningkatan Imunitas Tubuh di Era New Normal dengan Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
Akhir tahun 2019, Indonesia mengalami pandemi yang disebabkan oleh virus korona. Virus yang dinyatakan berasal dari Wuhan, China ini berkembang dengan pesat dan membuaut kerugian dalam berbagai sektor. Lebih dari jutaan kasus terkonfirmasi telah dilaporkan di seluruh dunia. Negara-negara seperti Amerika Serikat, India, Brasil, dan Rusia adalah beberapa yang melaporkan jumlah kasus terbesar. Selama pandemi, beberapa varian virus SARS-CoV-2 yang lebih menular telah muncul, seperti varian Alpha, Beta, Gamma, dan Delta. Varian-varian ini menimbulkan tantangan baru dalam upaya pengendalian dan pencegahan COVID-19. Berbagai upaya untuk mencegah penyebaran virus telah dilakukan, mulai dari lockdown, jaga jarak, mencuci tangan, vaksinasi dan sebagainya. Upaya memutus mata rantai virus Covid19 ini dirasa menemukan titik terangnya, dilihat dari menurunnya jumlah kematian dan terjangkit virus. Namun meski begitu, virus SARS-CoV-2 belum hilang sepenuhnya dan masih sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh.
Menjaga imunitas tubuh merupakan salah satu cara mencegah infeksi virus. Imunitas tubuh yang baik dapat menjaga kita sejak pertama kali kuman atau virus masuk ke dalam tubuh (Mulyaningsih, 2022:1552). Selain berolahraga, tidur cukup, makan bergizi, tubuh juga perlu mengkonumsi immune booster yang bisa didapatkan dari TOGA (tanaman obat keluarga). Akan tetapi, pemanfaatan TOGA juga perlu diimbangi dengan pengetahuan masyarakat akan pentingnya menjaga imunitas. Masyarakat perlu diberi sosialisasi dan arahan untuk mengelola serta mengolah berbagai tanaman obat keluarga agar mampu bermanfaat bagi tubuh.
Tanaman obat keluarga yang termasuk herbal telah banyak digunakan sejak dahulu. Beberapa herbal yang pernah diteliti dan terbukti mampu meningkatkan imunitas adalah Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb), Kunyit (Curcuma longa), Kencur (Kaempferia galanga), Sambiloto (Andrographis paniculata), Jahe (Zingiber officinale) Meniran (Phyllantus niruri) dan Jambu Biji (Psidium guava L) (Artini & Veranita, 2021; Kusumo et al., 2020). Selain beberapa tanaman tersebut, masih banyak herbal yang mengandung vitamin dan mineral seperti jeruk lemon, bawang putih, dan jahe.
Masyarakat sebenarnya sudah banyak yang menggunakan beberapa rempah pilihan seperti jahe, kunyit, sereh, kayu manis, jeruk nipis dan sebagainya sebagai bumbu masakan saja (Huda, 2022: 162). Sebagian masyarakat terkadang meragukan khasiat dari tanaman herbal untuk meningkatkan imunitas. Padahal kenyataannya ada banyak kandungan dari tanaman herbal yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Adapun beberapa produk olahan dari tanaman obat keluarga (TOGA) seperti minyak herbal, teh herbal, salep dan krim herbal, ekstrak herbal, obat kumur dan pasta gigi. Hal yang paling tradisional dari pemanfaatan TOGA adalah mengkonsumsinya secara langusung.
Beberapa manfaat yang didapat dari tanaman herbal seperti: a) Antiinflamasi, sehingga mampu mencegah peradangan contohnya termasuk jahe, kunyit, rosemary, dan chamomile; b) Antioksidanseperti flavonoid, polifenol, dan vitamin C. Senyawasenyawa ini membantu melawan radikal bebas dalam tubuh yang dapat merusak sel dan menyebabkan stres oksidatif; c) Sistem Kekebalan Tubuh, echinacea, ginseng, dan astragalus telah digunakan secara tradisional untuk meningkatkan respons imun dan membantu melawan infeksi; d) Pencernaan, peppermint dapat membantu meredakan gangguan pencernaan seperti perut kembung dan nyeri perut., ginger juga digunakan secara tradisional untuk meredakan mual dan memperbaiki pencernaan.
Tanaman obat keluarga dapat menjadi sumber yang berharga untuk meningkatkan imunitas tubuh dimasa New Normal. Beberapa tanaman obat seperti echinacea, jahe, ashwagandha, bawang putih, dan kulit jeruk dikaitkan dengan manfaat dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Meskipun tanaman obat bukan pengganti vaksinasi atau pengobatan medis, penggunaan tanaman obat sebagai bagian dari gaya hidup sehat dapat menjadi tambahan yang bermanfaat dalam memperkuat kekebalan tubuh.
Meski demikian, pemahaman yang benar akan khasiat masing-masing herbal perlu ditingkatkan dalam masyarakat agar mendapatkan hasil yang sesuai. Beberapa tanaman obat mungkin memiliki efek samping atau interaksi dengan obat-obatan tertentu, jadi penting untuk mencari informasi yang akurat sebelum mengonsumsinya. Pastikan untuk menggunakan tanaman obat dengan dosis yang tepat dan sesuai petunjuk. Lebih tidak selalu berarti lebih baik, dan overdosis tanaman obat dapat memiliki efek negatif pada tubuh. Pastikan untuk menjaga pola makan seimbang, tidur yang cukup, berolahraga secara teratur, mengelola stres, dan menjaga kebersihan untuk mendukung kesehatan secara menyeluruh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H