Persaingan antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan perusahaan swasta di Indonesia tidak hanya terletak pada keuntungan dan pangsa pasar, tetapi juga pada efektivitas penerapan sistem pengendalian manajemen. Pengendalian manajemen yang efektif menjadi kunci penting bagi keberhasilan operasional perusahaan, terutama dalam menghadapi tantangan globalisasi dan perkembangan teknologi. Namun, pertanyaannya, siapa yang lebih efektif dalam menerapkannya, BUMN atau perusahaan swasta?
Perbedaan Budaya Organisasi dan Struktur Pengambilan Keputusan
BUMN dan perusahaan swasta memiliki karakteristik organisasi yang berbeda, yang secara langsung memengaruhi bagaimana mereka menerapkan sistem pengendalian manajemen. Dr. Surya Wijaya, pakar manajemen dari Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa “BUMN cenderung memiliki birokrasi yang lebih kompleks, sehingga proses pengambilan keputusan sering kali lebih lambat dibandingkan perusahaan swasta yang lebih fleksibel. Hal ini dapat berdampak pada efektivitas sistem pengendalian manajemen."
Di sisi lain, perusahaan swasta lebih fokus pada efisiensi dan kecepatan dalam merespons perubahan pasar. "Perusahaan swasta lebih cepat dalam mengadaptasi perubahan, terutama di bidang teknologi dan inovasi, yang memungkinkan mereka memiliki sistem pengendalian yang lebih tanggap dan efisien," tambah Dr. Surya.
Sistem Pengendalian Manajemen di BUMN
BUMN sering kali memiliki misi ganda, yaitu untuk mencari keuntungan sekaligus memenuhi tanggung jawab sosial kepada masyarakat. Hal ini memengaruhi bagaimana sistem pengendalian manajemen diterapkan. Dalam laporan Kementerian BUMN tahun 2023, disebutkan bahwa 60% dari 118 BUMN yang dievaluasi telah meningkatkan efektivitas sistem pengendalian mereka melalui penerapan teknologi digital. "Digitalisasi proses pengendalian manajemen di BUMN seperti Pertamina dan PLN telah menunjukkan hasil yang signifikan dalam mengurangi kebocoran anggaran dan meningkatkan transparansi," ujar Rina Santoso, analis kebijakan publik di Kementerian BUMN.
Namun, tantangan terbesar BUMN adalah adanya intervensi politik yang sering kali menghambat kebebasan manajerial dalam menerapkan sistem pengendalian yang efisien. Ini menjadi kelemahan yang diakui oleh berbagai pihak, termasuk Presiden Joko Widodo yang menekankan pentingnya profesionalisme dalam pengelolaan BUMN.
Efektivitas di Perusahaan Swasta
Perusahaan swasta, terutama yang bergerak di sektor teknologi dan manufaktur, telah lama diakui sebagai pelopor dalam menerapkan sistem pengendalian manajemen yang efektif. Menurut riset yang dilakukan oleh McKinsey & Company pada tahun 2022, 75% dari perusahaan swasta di Indonesia yang dievaluasi memiliki sistem pengendalian manajemen berbasis teknologi, yang memungkinkan mereka untuk merespons lebih cepat terhadap perubahan pasar dan internal.
"Hampir semua perusahaan swasta besar di Indonesia menggunakan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang memungkinkan integrasi berbagai fungsi manajemen secara real-time," ujar Dr. Andi Wirawan, konsultan bisnis dari McKinsey. "Dengan sistem ini, mereka dapat memonitor performa secara langsung, mempercepat pengambilan keputusan, dan meningkatkan efisiensi operasional."
Data dan Kesimpulan