Mohon tunggu...
Adinda Aulia Hafsari
Adinda Aulia Hafsari Mohon Tunggu... Lainnya - Universitas Palangka Raya

Fakultas ekonomi & bisnis Program studi Ekonomi Pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengelola Ledakan Kredit Kendaraan Listrik di Indonesia Studi Kasus Perbedaan Kebijakan Moneter dan Kebijakan Makroprodensial

29 Oktober 2024   19:47 Diperbarui: 29 Oktober 2024   19:54 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut opini saya Pentingnya Koordinasi Kedua Kebijakan, dalam menghadapi fenomena kredit kendaraan listrik ini, penting bagi pemerintah untuk mengkoordinasikan kebijakan moneter dan makroprudensial. Kebijakan moneter yang menurunkan suku bunga untuk mendukung pertumbuhan kendaraan listrik perlu diimbangi dengan kebijakan makroprudensial yang mencegah pemberian kredit berlebihan. Keduanya bisa berjalan seimbang, dengan kebijakan moneter berfokus pada stabilitas harga dan kebijakan makroprudensial menjaga agar risiko keuangan tetap terkontrol.

Jika tidak ada koordinasi yang baik, upaya BI untuk menjaga stabilitas harga melalui kebijakan moneter bisa berlawanan dengan dampak risiko yang ditimbulkan oleh kebijakan kredit bebas yang didorong oleh lembaga keuangan.

Fakta yang saya dapatkan melalu Data dan Realitas di Indonesia. Data menunjukkan bahwa penjualan kendaraan listrik di Indonesia meningkat hampir dua kali lipat dalam satu tahun terakhir, dengan banyak masyarakat menggunakan kredit untuk pembelian tersebut. Hal ini menjadi bukti bahwa kebijakan kredit kendaraan listrik memang perlu dikendalikan agar tidak menyebabkan ledakan utang konsumtif.

Kesimpulan yang penulis simpulkan bahwa
Kasus ledakan kredit kendaraan listrik ini menunjukkan bahwa perbedaan antara kebijakan moneter dan makroprudensial sangat penting dalam menjaga keseimbangan ekonomi. Kebijakan moneter memiliki peran dalam mengendalikan inflasi dan pertumbuhan ekonomi, sedangkan kebijakan makroprudensial bertujuan menjaga stabilitas sistem keuangan dengan mencegah risiko utang berlebihan. Menurut saya, koordinasi yang baik antara keduanya sangat penting untuk memastikan pertumbuhan kredit kendaraan listrik yang sehat, tanpa mengorbankan stabilitas ekonomi jangka panjang.

Di tengah perkembangan ekonomi yang cepat, sinergi antara kebijakan moneter dan makroprudensial akan semakin relevan dalam mengelola risiko ekonomi dan mendukung kemajuan Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun