Mohon tunggu...
Adinda Nurul Ainii
Adinda Nurul Ainii Mohon Tunggu... Mahasiswa - UMY

I'll try my best for you, self.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pendampingan UMKM Kerajinan Bambu oleh KKN 254

16 Februari 2022   13:26 Diperbarui: 16 Februari 2022   13:56 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok KKN UMY 254 dengan judul Program KKN "Strategi Penetrasi Pasar Usaha Mikro Kecil Menengah" berlokasi di Dukuh Candirejo, Kelurahan Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, DIY. Kelompok 254 yang terdiri dari delapan anggota (Rossadi, Zunan, Keyza, Falah, Nabila, Adin, Fifi, dan Dwi) dengan bimbingan dari Bapak Sunarno S.H.,M.Hum.,Ph.D. 

Kelompok ini mendapatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan 3 UMKM dan 1 ORSOS. UMKM yang kali ini kami dampingi adalah Bisnis  kerajinan bambu oleh Mas Saiful dari Dusun Candirejo, Kabupaten Sleman. 

Mas Saiful mulai merintis usaha ini sejak tahun 2021. Ia menceritakan awal mula memilih usaha ini bukan tanpa alasan, melainkan ia hanya mencoba-coba saja lalu ia memutuskan untuk lebih fokus terhadap pekerjaan ini karena merasa cocok berada dibidang ini.

Jauh sebelum mas saiful menggeluti bisnis kerajinan ini, ia sempat bekerja menjadi ojek online dan beralih membuka service hp. Produk kerajinan dari bambu yang ditawarkan ini dari berbagai sumber atau tempat perajin. 

Alasan Mas Saiful tidak terfokus pada satu perajin saja, karena ia takut jika tidak bisa mengejar target didalam penjualannya disaat banyaknya orderan yang masuk, dan ia juga beranggapan bahwa dari setiap sumber tempat perajin memiliki keunggulan dan model yang berbeda-beda. 

Kendala yang dialami mas saiful ialah ketika memasuki musim hujan yang menyebabkan bambu akan menjadi lembab, mudah berjamur dan jika sering terkena air warna pada bambu akan mudah pudar. 

Namun, untuk warna yang pudar ini dapat di cat kembali agar tampilannya seperti sediakala. Jika ditemui ada kondisi warna bambu yang menurutnya kurang menarik, ia akan tetap memasarkannya tetapi dengan harga yang relative murah dibanding kondisi bambu sempurna lainnya.

Pemasarannya ini, Mas Saiful sudah menyeimbangi dengan adanya teknologi digital yang semakin terus berkembang. Mas Saiful memilih e-commerce seperti, Shopee dengan nama saidcraft, Tokopedia dengan nama saidstore, Lazada dengan nama saidcraft, dan juga Bukalapak dengan nama saidcraft. Sementara ini e-commers yang banyak sekali mendapatkan orderan yaitu melalui Tokopedia dan juga Lazada.

Lalu kisaran harga jual yang dipasarkan oleh Mas Saiful ini dimulai dari 30ribu hingga 250ribu rupiah. Mas Saiful juga bercerita bahwa ia mendapatkan customer yang dirasa paling jauh itu berasal dari Maluku dan juga Batam, karena rata-rata orderan yang masuk hanya bertepatan disekitaran Yogyakarta.

Mas Saiful membagikan pengalamannya bahwa ia pernah mengalami kerugiaan yang sangat besar karena orderan yang masuk kemudian dicancel karena Mas Saiful belum bisa memenuhi jumlah target yang diminta oleh customer yang berasal dari Timur Tengah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun